Gustave Verspyck (1822-1909)Jhr. Gustave Marie Verspyck (19 Februari 1822 – 7 Mei 1909) adalah jenderal Belanda yang memimpin berbagai ekspedisi militer di Hindia Belanda dan ajudan raja di dinas luar biasa. Kehidupan awalVerspyck menempuh pendidikan di Akademi Militer Kerajaan Belanda sejak tahun 1838 dan kemudian berpangkat letnan dua di Angkatan Darat Belanda. Pada tahun 1846, ia pindah ke KNIL. Antara tahun 1854-1856 ia terlibat dalam pertempuran di Monterado dan menerima salib ksatria dalam Militaire Willems-Orde, dan antara bulan Januari 1855-Juli 1856, ia menjadi asisten residen di Monterado. Ia naik pangkat sebagai mayor, dan ditunjuk sebagai residen sementara di Kalimantan Selatan dan Timur, dan berubah pangkat di MWO sebagai perwira dan pada tahun 1865 diangkat sebagai kepala staf jenderal di Hindia Belanda. Perang AcehAntara tahun 1868-1870, ia cuti di Belanda. Ia kemudian diangkat sebagai ajudan jenderal raja dan naik pangkat sebagai mayor jenderal, lalu kembali ke Hindia Belanda. Setelah Perang Aceh Pertama pada tahun 1873 berakhir dengan kekalahan, GubJend. James Loudon memulai penyelidikan. Verspyck turut serta dalam komisi tersebut. Karena ekspedisi tidak kembali, ia harus pergi ke Aceh dalam posisi panglima tertinggi yang terbunuh, Johan Harmen Rudolf Köhler. Namun kini ia ditunjuk sebagai komandan Perang Aceh II, sementara Loudon mengangkat Jend. Jan van Swieten sebagai "komisaris pemerintahan sipil dan panglima militer tertinggi" pada bulan Juni 1873 yang dalam kedudukan itu bertanggung jawab untuk ekspedisi terhadap Kesultanan Aceh dan dengannya Verspijck mengikuti. Verspyck kemudian meminta mundur, tetapi baru dikabulkan pada tahun 1874. Sebelum pensiun itu, ia ikut dalam Perang Aceh Kedua (ajudannya adalah Willem Christiaan Nieuwenhuijzen) di bawah Van Swieten. Verspyck kemudian mendapat pangkat letnan jenderal. Perang kertasJend. Van Swieten berpendapat bahwa buku karangan George Frederik Willem Borel ditulis atas dorongan Verspyck (yang disangkal oleh Borel sendiri). Karena buku ini menjabarkan tindakan Van Swieten selama Perang Aceh II beserta kritik pedas atas tindakannya yang tanpa usaha (hanya menanti, penerapan prinsip kemanusiaan secara semena-mena), Van Swieten bereaksi keras terhadap Verspyck (yang dituduh memimpin perang secara gegabah dan bersifat petualang). Verspijck kemudian merasa terdorong untuk menulis jawaban. PenghargaanSetelah pensiun, Verspyck diangkat sebagai Kanselier Orde Ksatria Belanda. Raja Willem III saling menghargai perwira angkatan laut dan darat yang silih berganti dalam jabatan itu. GM. Verspyck adalah ksatria dan komandan Militaire Willems-Orde, persyaratan utama untuk jabatan kanselir. Tak lama kemudian, ia diangkat sebagai bangsawan. Di samping penghargaan tersebut, ia juga dianugerahi salib besar Orde Oranje-Nassau, ksatria Orde Singa Belanda, pemegang Ereteken voor Belangrijke Krijgsbedrijven dengan 3 gesper, salib besar Orde Mahkota Ek, ksatria besar Orde Léopold dari Belgia, dan salib besar Orde Elang Merah. Keluarga VerspyckBanyak anggota keluarga Gustave Marie Verspyck yang dianugerahi Militaire Willems-Orde. Saudaranya Adolph Verspyck, sebagai letnan dianugerahi ksatria Militaire Willems-Orde untuk Ekspedisi Pasemah. Saudaranya yang lain, Tell Martinus Verspyck, atas kiprahnya dalam Perang Banjar sebagai letnan diangkat sebagai ksatria dalam Militaire Willems-Orde karena keberanian dan kecakapannya. Cucunya yang juga bernama Gustave Marie Verspyck juga mengikuti jejaknya sebagai perwira militer Belanda. Mathilde Verspyck, cucu dari adiknya Rudolf Paul Verspyck, adalah pejuang anti-Nazi yang akhirnya meninggal di kamp konsentrasi Ravensbrück. Karya
Trivia
Rujukan
|