Gulag
Gulag (/ˈɡuːl ɑːɡ/; bahasa Rusia: ГУЛАГ; IPA: [ɡʊˈlak] ( simak)) adalah singkatan untuk Главное управление исправительно-трудовых лагерей и колоний, "Glavnoye upravleniye ispravitelno-trudovykh lagerey i kolonii", atau "Direktorat (atau Administrasi) Kepala untuk Kamp dan Koloni-koloni Kerja Paksa Hukuman" dari NKVD. Anne Applebaum, dalam bukunya Gulag: A History, menjelaskan:
IstilahSecara harafiah, kata GULAG adalah sebuah singkatan, yang berarti Glavnoe Upravlenie Lagerei, atau Administrasi Kamp Utama. Setelah beberapa waktu, kata "Gulag" akhirnya tidak hanya diartikan sebagai administrasi kamp-kamp konsentrasi tersebut tetapi juga sistem kerja paksa Soviet sendiri, dalam segala bentuk dan variasinya: kamp-kamp kerja paksa, kamp hukuman, kamp kriminal dan politik, kamp kaum perempuan, kamp anak-anak, kamp transit. Yang lebih luas lagi, "Gulag" akhirnya digunakan untuk merujuk kepada sistem penindasan Soviet sendiri, serangkaian prosedur yang pernah disebut para tawanan sebagai "gilingan daging": penangkapan, interogasi, transportasi di kereta-kereta binatang tanpa sistem pemanas, kerja paksa, penghancuran keluarga, tahun-tahun yang dilewati di pembuangan, kematian pada usia dini yang tidak perlu terjadi.[1] Diarsipkan 2007-10-13 di Wayback Machine. Sebagian pengarang merujuk kepada semua tahanan dan kamp di sepanjang sejarah Soviet (1917–1991) sebagai Gulag. Dalam penggunaan modern, kata ini sering kali tidak harus terkait dengan Uni Soviet. Misalnya, dalam ungkapan-ungkapan seperti "Gulag Korea Utara". Pulau Buru pun sering kali disebut sebagai "Gulag Indonesia". Perhatikan bahwa singkatan asli dalam bahasa Rusianya (ГУЛАГ, tak pernah dalam bentuk majemuk), menggambarkan bukan hanya satu kamp saja, melainkan keseluruhan departemen pemerintah yang bertanggung jawab atas keseluruhan sistem kamp itu. Kata ini hampir tidak pernah dipergunakan dalam bahasa Rusia - baik secara resmi maupun dalam penggunaan sehari-hari - karena istilah yang lazim digunakan untuk sistem kamp kerja paksa atau untuk masing-masing kamp itu, biasanya dirujuk dalam bahasa Rusia semata-mata sebagai "kamp" ("лагеря") atau "zona" ("зона", selalu dalam bentuk tunggal). Istilah "kerja paksa hukuman" diusulkan untuk dipergunakan resmi oleh rapat politbiro Partai Komunis Uni Soviet pada 27 Juli 1929, sebagai ganti dari istilah kamp konsentrasi, yang lazim digunakan hingga saat itu. Sebuah istilah sehari-hari untuk seorang tahanan di Gulag Soviet adalah "zeka", "zek". Dalam bahasa Rusia, kata untuk "tahanan", "tawanan" adalah "заключённый", zakliuchyonnyi, biasanya disingkat menjadi 'з/к' dalam dokumen-dokumen, diucapkan sebagai 'зэка' (zeh-KA), dan lambat-laun berubah menjadi 'зэк' dan 'зек'. Kata ini masih digunakan dalam pecakapan sehari-hari, tanpa harus merujuk kepada kamp-kamp kerja paksa. 'з/к' mulanya adalah sebuah singkatan dari "заключённый каналостроитель", "zakliuchyonnyi kanalostroitel'" (tawanan pembangun terusan), yang berasal dari para anggota pekerja budak di Kanal Volga-Donau. Belakangan, istilahnya diartikan sebagai "zakliuchyonnyi". VariasiSelain kategori kamp yang paling umum yang mempraktikkan kerja paksa yang berat serta penjara dalam berbagai jenisnya, ada pula bentuk-bentuk yang lainnya.
SejarahSejak 1918 fasilitas-fasilitas penahanan untuk jenis kamp tahanan dibangun. Sebagai perluasan yang diperbaiki dari kamp kerja paksa (katorga) sebelumnya, yang dioperasikan di Siberia sebagai bagian dari sistem penghukuman di Kekaisaran Rusia. Dua jenisnya yang utama adalah "Kamp-kamp dengan tujuan khusus Vechecka" ("особые лагеря ВЧК") dan kamp kerja paksa (лагеря принудительных работ). Mereka dibangun untuk berbagai kategori orang yang dianggap berbahaya bagi negara, yaitu: untuk penjahat biasa, tahanan dari Perang Saudara Rusia, para pejabat yang dituduh korupsi, sabotase dan penggelapan, berbagai musuh politik dan pembangkang, serta bekas kaum aristokrat, pengusaha, dan pemilik tanah yang luas. Basis hukum dan pedoman untuk menciptakan sistem "kamp-kamp kerja hukuman" (bahasa Rusia: "исправительно-трудовые лагеря", "Ispravitel'no-trudovye lagerya"), yaitu tulang punggung dari apa yang biasanya disebut "Gulag," adalah sebuah dekret rahasia dari Sovnarkom pada 11 Juli 1929 tentang pemanfaatan tenaga hukuman (lihat Referensi wikisourcenya), yang meniru bagian tambahan yang sejajar dalam risalah rapat Politbiro pada 27 Juni 1929. Sebagai sebuah lembaga yang keseluruhannya berdasar pada Uni Soviet Union dan sebuah administrasi induk dengan OGPU, Polisi Rahasia Soviet, GULAG secara resmi didirikan pada 25 April 1930 sebagai "ULAG" berdasarkan perintah OGPU No. 130/63 seturut dengan perintah Sovnarkom No. 22 hlm. 248 tanggal 7 April 1930, dan diganti namanya menjadi GULAG pada bulan November. Pada awal tahun 1930-an, tindakan drastis yang memperketat kebijakan penghukuman Soviet menyebabkan pertambahan yang signifikan pada jumlah penghuni kamp tahanan. Pada masa Teror Besar (1937-1938), sebagian besar penahanan-penahanan massal yang sewenang-wenang menyebabkan peningkatan besar lainnya dalam jumlah tahanan. Pada tahun-tahun ini, ratusan ribu orang ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara yang lama berdasarkan salah satu dari berbagai paragraf Ayat 58 yang terkenal dari Kitab Hukum Pidana Republik-republik Uni Soviet, yang mendefinisikan penghukuman bagi berbagai bentuk "kegiatan kontra-revolusi." Hipotesis bahwa pertimbangan-pertimbangan ekonomilah yang bertanggung jawab sebagai penyebab penangkapan-penangkapan, misalnya pada masa Stalinisme, telah dibantah berdasarkan arsip-arsip bekas Soviet yang telah dibuka sejak tahun 1990-an. Meskipun beberapa sumber arsip juga cenderung mendukung hipotesis ekonomi.[1][2] Namun, perkembangan sistem kamp mengikuti garis-garis ekonomi. (Bagi "koloni-koloni kerja korektif" hal ini kurang diberlakukan, bagi hunian-hunian khusus hampir sama sekali tidak.) Pertumbuhan sistem kamp beriringan dengan memuncaknya kampanye industrialisasi Soviet. Karenanya, kebanyakan kamp-kamp itu didirikan untuk mengakomodasi begitu banyaknya tahanan yang ditempatkan dengan tugas-tugas ekonomi tertentu. Hal ini mencakup sumber-sumber alam dan kolonisasi daerah-daerah terpencil, serta realisasi dari fasilitas-fasilitas infrastruktur yang sangat besar serta proyek-proyek pembangunan industri. Pada 1931-1932, Gulag mempunyai sekitar 200.000 tahanan di kamp-kamp. Pada 1935 — sekitar 800.000 di kamp-kamp dan 300.000 di koloni-koloni (rata-rata tahunan). Kemudian pada 1939 sekitar 1,3 juta di kamp-kamp dan 350.000 di koloni-koloni. (Bdk., mis., Istorija stalinskogo Gulaga: konec 1920-kh - pervaia polovina 1950-kh godov; sobranie dokumentov v 7 tomach, ed. by V. hlm. Kozlov et al., Moskva: ROSSPEN 2004, vol. 4: Naselenie GULAGa) Pada Perang Dunia II, populasi Gulag menurun dengan tajam, karena dibebaskannya secara massal ratusan ribu tahanan yang direkrut dan dikirim langsung ke tapal batas (sering kali dalam batalyon-batalyon hukuman yang dikirim ke daerah pertempuran yang paling berbahaya dan mengalami tingkat kematian yang tinggi). Tingkat kematian memuncak pada 1942–1943. Setelah PD II jumlah tahanan di kamp-kamp penjara dan koloni-koloni kembali meningkat tajam, hingga mencapai sekitar 2,5 juta orang pada awal 1950-an (sekitar 1,7 juta daripadanya berada di kamp-kamp). Sementara sebagian daripadanya adalah para deserter dan tahanan perang, ada pula 339.000 warga negara Soviet yang direpatriasikan dari kamp-kamp pengungsi di Jerman (termasuk 233.000 bekas personel militer) yang dituduh berkhianat dan membantu musuh. Puluhan ribu dari mereka akhirnya dinyatakan bersalah dan dipindahkan ke kamp-kamp tahanan. Sejumlah besar warga sipil dari wilayah-wilayah Rusia yang diduduki negara lain dan wilayah-wilayah yang dianeksasi oleh Uni Soviet setelah perang juga dikirim ke sana. Bukan sesuatu yang luar biasa bagi mereka yang selamat dari kamp-kamp Nazi untuk dikirim langsung ke kamp-kamp kerja Soviet. Namun alasan utama bagi peningkatan jumlah tahanan pada masa pasca-perang adalah pengetatan UU tentang pelanggaran hak milik pada musim panas 1947 (pada saat ini terjadi bala kelaparan di sejumlah wilayah USSR, yang mengakibatkan tewasnya 1 juta orang), yang mengakibatkan ratusan ribu orang dikenai masa tahanan yang panjang, tidak jarang dengan alasan pencurian atau penggelapan kecil-kecilan. Selama tahun-tahun setelah PD II, sejumlah kecil tahanan adalah orang-orang Baltik dan Ukraina dari negara-negara yang baru saja digabungkan ke dalam Uni Soviet, serta orang-orang Finlandia, Polandia, Rumania dan lain-lainnya. Sebaliknya, tahanan perang ditahan di dalam sistem kamp yang terpisah, yang dikelola oleh administrasi utama yang terpisah dengan NKVD/MVD. Negara terus mempertahankan sistem kamp ini untuk sementara waktu setelah kematian Stalin pada Maret 1953. Program amnesti yang kemudian diberlakukan hanya dibatasi bagi mereka yang telah ditahan paling lama 5 tahun, sehingga kebanyakan hanya mereka yang melakukan kejahatan biasalah yang dibebaskan. Pembebasan tahanan politik dimulai pada 1954 dan menjadi meluas, dan juga disertai dengan rehabilitasi massal, setelah Nikita Khrushchev menolak Stalinisme dalam Pidato Rahasianya pada Kongres ke-20 PKUS pada Februari, 1956. Menurut perkiraan belakangan berdasarkan dokumen-dokumen arsip, keseluruhannya sekitar 18-20 juta orang yang pernah menjadi tahanan di kamp-kamp dan koloni-koloni itu selama periode Stalinisme pada suatu masa tertentu. Pada akhir 1950-an, praktis semua "kamp-kamp kerja korektif" dibubarkan. Namun koloni-koloni masih tetap ada. Secara resmi GULAG dibubarkan oleh perintah MVD pada 25 Januari 1960. Keseluruhan kematian yang dapat didokumentasikan dalam sistem kamp-kamp dan koloni-koloni kerja paksa korektif dari 1930 hingga 1956 mencapai hingga 1.606.748, termasuk tahanan-tahanan politik dan biasa. Angka ini tidak mencakup lebih dari 800.000 hukuman mati atas kaum "kontra-revolusi" pada periode "Teror Besar", karena umumnya semuanya itu dilakukan di luar sistem kamp dan dihitung secara terpisah. Dari 1932 hingga 1940, sekurang-kurangnya 390.000 petani meninggal di tempat-tempat pemukiman kerja. Orang dapat pula menyimplkan bahwa banyak dari mereka yang bertahan ini menderita kerusakan fisik dan psikologis yang permanent. Tentang jumlah tahanan dan tingkat kematian mereka, lihat makalah Getty, Rittersporn dan Zemskov dalam American Historical Review, Vol 98, No 4 Kematian di sejumlah kamp tertentu didokumentasikan secara lebih lengkap daripada di tempat-tempat lainnya. KondisiKuota produksi yang ekstrem, kekurangan gizi, kondisi yang berat, perumahan yang tidak memadai, kesehatan dan pemeliharaan kesehatan, maupun perlakukan brutal oleh para petugas dan penjaga kamp serta sesama tahanan menadi alasan-alasan utama bagi tingginya tingkat kematian, yang dalam kasus-kasus ekstrem bisa mencapai 80%. Penebangan pohon dan pertambangan adalah kegiatan-kegiatan yang paling umum serta paling berat. Di sebuah pertambangan Gulag, kuota produksi (norma) seseorang mungkin bisa mencapai 13.000 kg bijih besi per harinya, dengan kuota yang ditingkatkan oleh tufta ("pura-pura kerja"), sehingga lebih banyak pekerjaan akan dilaporkan daripada apa yang sesungguhnya dilakukan, dan dicapai melalui sogokan, hubungan yang baik, pelayanan seksual ataupun penipuan. Kegagalan dalam mencapai kuota akan mengakibatkan hilangnya jatah yang penting (berkurang hingga 300 gram "roti black rye", 5 gram tepung, 25 gram buckwheat atau makaroni, 27 gram daging dan 170 gram of kentang). Jatah makanan yang lebih rendah berarti produktivitas yang lebih rendah, dan lingkaran setan ini biasanya menghasilkan konsekuensi yang fatal melalui kondisi kelemahan tubuh dan devitalisasi, yang dijuluki "dokhodiaga" (доходяга), sebuah istilah yang berasal dari kata kerja bahasa Rusia "dokhodit" (mencapai (batas daya tahan)) dan diterjemahkan kira-kira sebagai "orang yang tidak ada harapan". Namun, status dokhodyaga dapat juga terjadi meskipun seseorang sudah mencapai status sebagai udarnik (pekerja yang super produktif) dan mencapai jatah yang lebih tinggi (di sebuah kamp, udarnik menerima satu kilo roti per harinya) dan hak-hak istimewa lainnya, seperti misalnya kondisi perumahan yang lebih baik. Ini disebabkan karena makanan tambahan yang diperoleh ternyata tidak cukup untuk mengkompensasi energi yang digunakan dalam usaha untuk mencapai kuota yang lebih tinggi, yang melampaui norma standar hingga 50% atau lebih. Para tahanan sering kali dipaksa bekerja dalam kondisi-kondisi yang tidak manusiawi. Meskipun iklimnya sangat brutal, mereka hampir tidak pernah mendapatkan cukup pakaian, makanan, dan perawatan kesehatan yang memadai. Mereka pun tidak diberikan apa-apa untuk megatasi kekurangan vitamin yang menyebabkan mereka sering menderita penyakit akibat kurang gizi (seperti misalnya radang gusi). Nilai gizi jatah makanan sehari-hari sekitar 1.200 kalori (5.000 kilojoule), terutama dari roti kualitas rendah yang dibagikan menurut beratnya. Menurut Organisasi Kesehatan Sedunia, kebutuhan minimum untuk pekerja keras adalah antara 3.100–3.900 kalori (13.000 hingga 16,300 kJ) per harinya. Para administratur secara rutin mencuri dari kamp ini berbagai barang kebutuhan untuk kepentingan pribadinya, dan untuk menyenangkan atasannya. Akibatnya, para tahanan dipaksa bekerja lebih keras lagi untuk mengatasi kekurangannya. Para administratur dan orang-orang kepercayaan (para tahanan yang diberikan tugas untuk melayani kamp itu sendiri, seperti tukang masak, tukang roti atau petugas gudang, yang dijuluki "pridurki" [diterjemahkan sebagai "orang-orang bodoh" atau "tolol", tetapi sebetulnya makna sebenarnya adalah "orang-orang yang hanya bermain-main" {dan bukan bekerja keras}]) mencuri obat-obatan, pakaian, dan bahan makanan. GeografiPada hari-hari pertama Gulag, lokasi-lokasi untuk kamp-kamp itu dipilh terutama demi kemudahan mengisolasi para tahanan. Biara-biara terpencil khususnya sering kali digunakan sebagai tempat-tempat untuk kamp-kamp yang baru. Tempat di Kepulauan Solovetsky di Laut Putih adalah salah satu tempat paling pertama dan paling penting dicatat, yang dibangun tak lama setelah Revolusi 1918. Nama sehari-hari untuk kepulauan ini, "Solovki", masuk ke dalam bahasa sehari-hari sebagai sinonim untuk kamp kerja paksa pada umumnya. Tempat ini digambarkan kepada dunia sebagai contoh dari cara Soviet yang baru dalam "mendidik kembali musuh-musuh kelas" dan mengintegrasikan mereka kembali melalui kerja ke dalam masyarakat Soviet. Mulanya para tahanan itu, yang sebagian besar terdiri dari inteligensia Rusia, menikmati kebebasan yang relatif (dalam batas-batas alam kepulauan itu). Koran-koran dan majalah-majalah setempat disungint dan bahkan sejumlah penelitian ilmiah dilakukan (mis., sebuah kebun raya dipelihara, tetapi malangnya belakangan sama sekali lenyap). Akhirnya tempat ini berubah menjadi sebuah kamp Gulag yang biasa; malah sebagian sejarahwan mengatakan bahwa Solovki merupakan sebuah kamp rintisan dari bentuk seperti ini. Lihat Solovki untuk informasi lebih rinci. Maxim Gorky mengunjungi kamp ini pada 1929 dan menerbitkan sebuah apologi untuknya. Dengan penekanan baru tentang Gulag sebagai cara untuk mengonsentrasikan tenaga murah, kamp-kamp baru kemudian dibangun di seluruh wilayah pengaruh Soviet, di manapun tugas ekonomi yang ada membutuhkan keberadaannya (atau dirancang secara spesifik untuk membutuhkannya, seperti misalnya Belomorkanal atau Jalur Utama Baikal Amur), termasuk fasilitas-fasilitas di kota-kota besar — bagian-bagian dari Metro Moskwa yang terkenal dan kampus baru Universitas Negeri Moskwa dibangun dengan tenaga kerja paksa. Masih lebih banyak lagi proyek lainnya pada masa industrialisasi yang cepat pada 1930-an, masa perang dan masa pasca-perang yang dilaksanakan dengan mengandalkan punggung para tahanan, dan aktivitas kamp-kamp Gulag merentang melintasi industri Soviet yang luas. Kebanyakan kamp-kamp Gulag ditempatkan di daerah-daerah yang sangat terpencil di timur laut Siberia (kumpulan yang paling terkenal adalah Sevvostlag (Kamp-kamp Timur Laut) di sepanjang Sungai Kolyma dan Norillag dekat Norilsk) dan di bagian-bagian tenggara Uni Soviet, terutama di stepa-stepa Kazakhstan (Luglag, Steplag, Peschanlag). Semua ini adalah wilayah-wilayah yang luas dan tidak berpenghuni dan tidak memiliki jalan-jalan (malah, pembangunan jalan-jalan itu sendiri ditugaskan kepada para tahanan dari kamp-kamp yang mendapat tugas khusus membangun jalan-jalan kereta api) atau sumber-sumber makanan, tetapi kaya dengan mineral dan sumber-sumber alam lainnya (misalnya kayu). Namun, kamp-kamp ini umumnya menyebar di seluruh Uni Soviet, termasuk di bagian-bagian Eropa dari Rusia, Belarus, dan Ukraina. Ada pula sejumlah kamp yang terletak di luar Uni Soviet, di Cekoslowakia, Hungaria, Polandia, dan Mongolia, yang semuanya berada di bawah kontrol langsung Gulag. Tidak semua kamp dibentengi; malah sebagian kamp di Siberia hanya ditandai dengan pos-pos. Usaha melarikan diri terhalang oleh unsur-unsur yang keras, serta anjing-anjing pelacak yang ditempatkan di masing-masing kamp. Sementara pada tahun 1920-an dan 1930-an suku-suku pribumi sering kali membantu para pelarian, banyak di antara suku-suku itu yang juga menjadi korban dari para pencuri yang melarikan diri. Tergoda oleh hadiah-hadiah yang besar, mereka kemudian mulai membantu pemerintah dalam menangkapi para pelarian Gulag. Para penjaga kamp juga diberikan insentif yang keras untuk mengawal tahanan-tahanan mereka dengan harga apapun. Bila seorang tahanan lolos di bawah pengawasan seorang penjaga, si penjaga sering kali akan kehilangan seragamnya dan ia sendiri menjadi penghuni Gulag. Lebih jauh, bila seorang tahanan yang melarikan diri ditembak, para penjaga dapat didenda dengan jumlah yang sering kali setara dengan gaji seminggu atau dua minggu. Dalam kasus-kasus tertentu, tim-tim tahanan dikirim ke sebuah daerah baru dengan pasokan sumber-sumber yang terbatas dan dibiarkan untuk memulai sebuah kamp baru atau mati. Kadang-kadang usaha ini dilakukan beberapa kali sebelum gelombang kolonis berikutnya dapat bertahan dalam menghadapi unsur-unsurnya. Wilayah di sepanjang Sungai Indigirka dikenal sebagai Gulag di dalam Gulag. Pada 1926, desa Oimiakon (Оймякон) di wilayah ini mencatat rekor temperatur terendah −71.2 °C. PengaruhKebudayaanGulag berlangsung hampir empat puluh tahun dalam sejarah Soviet dan Eropa Timur dan memengaruhi jutaan orang. Dampak budayanya juga sangat hebat. Banyak laporan saksi mata dari para tahanan Gulag diterbitkan sebelum Perang Dunia II. Buku Julius Margolin A Travel to the Land Ze-Ka (Perjalanan ke Negeri Ze-Ka) diselesaikan pada 1947, tetapi buku seperti itu tidak mungkin diterbitkan di Uni Soviet pada masa itu, segera setelah Perang Dunia II. Gustaw Herling-Grudziński menulis A World Apart (Terpisah di Dunia Lain), yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Andrzej Ciolkosz dan diterbitkan dengan pengantar oleh Bertrand Russell pada 1951. Dengan menggambarkan kehidupan di Gulag dalam laporan pribadi yang mengerikan, buku ini memberikan analisis yang orisinal dan mendalam tentang hakikat sistem komunis Soviet. Buku yang ditulis 10 tahun sebelum buku Alexander Solzhenitsyn Sehari Dalam Kehidupan Ivan Denisovich ini membuat ia terkenal di dunia internasional (kecuali di Prancis). Buku Alexander Solzhenitsyn The Gulag Archipelago (Kepulauan Gulag) bukanlah karya sastra pertama mengenai kamp-kamp kerja paksa. Bukunya sebelumnya tentang pokok yang sama, "Sehari dalam kehidupan Ivan Denisovich", mengenai hari yang khas dari kehidupan seorang tahanan di GULAG, aslinya diterbitkan dalam majalah bulanan Soviet yang paling bergengsi, "Novij Mir", "Dunia Baru", pada November 1962, tetapi segera dilarang dan ditarik dari semua perpustakaan. Ini adalah karya pertama yang memperlihatkan Gulag sebagai instrumen penindasan pemerintah terhadap warga negaranya sendiri pada tingkat besar-besaran. Gulag menimbulkan pengaruh besar terhadap pemikiran Rusia masa kini, dan suatu bagian penting dari cerita rakyat Rusia modern. Banyak nyanyian yang dibawakan oleh para pengarang dan aktor yang dikenal sebagai bard, terutama sekali Vladimir Vysotsky dan Alexander Galich, meskipun kedua-duanya tidak pernah ditahan di kamp-kamp di Gulag, menggambarkan kehidupan di dalam Gulag dan mengagungkan kehidupan para "Zek". Kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang berasal dari kamp-kamp kerja paksa menjadi bagian dari ungkapan sehari-hari Rusia/Soviet pada tahun 60-an dan 70-an. Memoar Alexander Dolgun, Alexander Solzhenitsyn, Varlam Shalamov dan Yevgenia Ginzburg, antara lain, menjadi langbang perlawanan dalam masyarakat Soviet. Tulisan-tulisan ini, khususnya dari Solzhenitsyn, dengan keras mengecam rakyat Soviet karena bersikap toleran dan apatis terhadap Gulag, tetapi pada saat yang sama memberikan kesaksian terhadap keberanian dan tekad dari mereka yang ditahan. Gejala budaya lainnya di Uni Soviet yang terkait dengan Gulag adalah migrasi paksa dari banyak seniman dan tokoh-tokoh kebudayaan lainnya ke Siberia. Hal ini melahirkan sejenis Renaisans di tempat-tempat seperti Magadan, di mana, misalnya, kualitas produksi teaternya sebanding dengan apa yang ada di Moskwa. KolonisasiDokumen-dokumen negara Soviet memperlihatkan bahwa di antara tujuan-tujuan dari GULAG adalah kolonisasi terhadap daerah-daerah pedalaman yang jarang penduduknya. Untuk mencapai tujuan ini, maka diperkenalkanlah pemahaman tentang "pemukiman bebas". Ketika orang-orang yang berperilaku baik sudah menyelesaikan sebagian besar dari masa tahanannya, mereka dapat dibebaskan untuk tinggal di "pemukiman bebas" (вольное поселение, "volnoye poseleniye") di luar batas-batas kamp. Mereka dikenal sebagai para "pemukim bebas" (вольнопоселенцы, "volnoposelentsy", jangan dikacaukan dengan istilah ссыльнопоселенцы, "ssyl'noposelentsy", "pemukim buangan"). Selain itu, untuk orang-orang yang telah menjalani masa tahanan yang penuh, tetapi tidak diberikan kebebasan memilih tempat tinggal, dianjurkan agar mereka ditempatkan di "pemukiman bebas" dan diberikan tanah di sekitar tempat penahanannya. Peraturan ini juga diwarisi dari sistem katorga. Kehidupan setelah masa tahananOrang-orang yang menjalani masa penahanan di kamp atau di penjara dikenai batasan dalam memilih pekerjaan dari pilhan yang lebih luas. Mengungkapkan pengalmaan penahanan pada masa lampau adalah sebuah pelanggaran yang dapat dikenai proses peradilan. Orang-orang yang menjalani masa tahanan sebagai "tahanan politik" merupakan gangguan bagi "Departemen Pertama" (Первый Отдел-"Pervyj Otdel"), penyaluran-penyaluran dari para polisi rahasia pada semua usaha dan lembaga, karena para bekas "tahanan politik" itu harus terus dimonitor. Banyak orang yang dibebaskan dari kamp-kamp ini dilarang menetap di kota-kota besar. Setelah ditahan lama, banyak orang yang kehilangan kecakapan-kecakapan kerja mereka sebelumnya serta kontak-kontak sosial mereka. Karenanya, ketika akhirnya mereka dibebaskan, banyak di antara mereka yang denagn suka rela memutuskan untuk menjadi (atau tinggal sebagai) "penghuni bebas". Keputusan ini juga dipengaruhi oleh pengetahuan akan batasan-batasan yang dikenakan kepada mereka di tempat-tempat lain. Ketika banyak di antara para bekas tahanan yang dilepaskan itu ditangkap kembali pada masa gelombang penangkapan yang dimulai pada 1947, hal ini lebih sering terjadi pada mereka yang telah memilih untuk kembali ke kampung halaman mereka daripada mereka yang tetap tinggal dekat kamp-kamp itu sebagai penghuni bebas. Perkembangan terakhirMonografi Anne Applebaum menggambarkan pembebasan para tahanan politik dari kamp-kamp itu, yang terakhir pada 1987. Pada November 1991 parlemen Rusia, Soviet Tertinggi dari RSFSR, menyetujui "Deklarasi Hak-hak dan Kebebasan Individu" yang menjamin secara teoretis, di antara berbagai kebebasan lainnya, hak untuk membangkang terhadap pemerintah. Referensi
Lihat pula
Wikisource
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai ГУЛАГ.
|