GuiziGuizi (Hanzi: 鬼子; Pinyin: guǐzi) adalah istilah slang bahasa Tionghoa yang menghina orang asing, dan dalam sejarahnya sering mengandung konotasi xenofobik.[1] SejarahDimulai dengan kedatangan pelaut Eropa pada abad keenam belas, orang asing sering dianggap di Tiongkok sebagai bangsa barbar yang membuat kekacauan dan kehancuran.[3][4] Di wilayah selatan Tiongkok, istilah gweilo (鬼佬) digunakan dan tetap populer hingga saat ini, terutama di wilayah berbahasa Kanton Hong Kong. Di bagian utara, istilah "setan lautan barat" (西洋鬼子 xiyáng guǐzi) digunakan terhadap bangsa Eropa yang letaknya di Tiongkok Barat.[4] PemakaianIstilah gui (鬼) dalam guizi (鬼子) adalah kata sifat yang dapat digunakan untuk mengekspresikan kebencian dan penghinaan, contohnya adalah ekspresi berupa kebencian mereka terhadap Jepang selama penjajahan di Tiongkok pada Perang Dunia II dengan gui yang sama (鬼). Istilah ini menyampaikan perasaan buruk dan negatif secara umum dan merupakan istilah kuno. Karakter gui (鬼) itu sendiri dapat memiliki konotasi negatif, walaupun tanpa kata zi (子), misalnya istilah itu sering melekat pada orang Barat dari istilah guizi (洋鬼子; arti harfiah: "Setan Barat") selama Pemberontakan Boxer. Istilah terhadap tentara Jepang bernama guizi bing (鬼子兵; arti harfiah: "tentara setan") selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua dan tentara Korea dengan istilah er guizi (二 鬼子; lit. "setan kedua"). Namun, istilah yang sama juga dapat diterapkan secara menghina bagi tentara asing yang menjadi musuh Tiongkok. Di Taiwan, demonstran membentangkan spanduk anti-Jepang yang bertuliskan (鬼子! 快滾; arti: "Guizi! Keluar") selama demonstrasi anti-Jepang 2012.[2] Istilah terkait
Lihat juga
Referensi
|