Gravitropisme

Contoh gravitropisme pada sisa-sisa gudang bawah tanah pada vila romawi di Taman Arkaelogi yang terletak di Baia, Itali

Gravitropisme adalah gerak pertumbuhan ke arah atau menjauhi tarikan gravitasi bumi, di mana gerak ke arah gravitasi bumi disebut gravitropisme positif, sedangkan gerakan pertumbuhan menjauhi gravitasi bumi disebut gravitropisme negatif.[1] Akar biasanya bersifat gravitropik positif.[1] Akar primer umumnya lebih tegak dibandingkan dengan akar sekunder yang kadang tumbuh membentuk sudut hampir mendatar.[1] Akar tersier dan akar tingkat berikutnya tidak bersifat gravitropik sama sekali dan tumbuh dengan arah tak beraturan.[1] Jadi sistem perakaran saat tumbuh berdampingan dapat menjelajahi tanah lebih luas dibandingkan bila semua akar tumbuh lurus ke bawah.[1] Salah satu hormon yang berperan dalam mekanisme gravitropisme adalah hormon auksin, yang berfungsi untuk pemanjangan sel akar, di mana distribusi auksin pada sel akar diatur oleh gen-gen tertentu pada tumbuhan.[2]

Batang dan tangkai bunga biasanya bersifat gravitropil negatif, namun responsnya sangat beragam.[1] Batang utama atau batang pohon bisanya tumbuh 180o dari pusat gravitasi bumi, sedangkan cabang, tangkai daun, rimpang, dan stolon biasanya lebih mendatar.[1]


Lihat Pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f g Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan, jilid 3. terjemahan Lukman DR, Sumaryono. Bandung: Penerbit ITB. Hal:114-115 ISBN 979-8591-37-2
  2. ^ (Inggris)Muller et al. 1998. AtPIN2 defines a locus of Arabidopsis for root gravitropism control. The EMBO J 17(23):6903-11.
Kembali kehalaman sebelumnya