Gonting Mahe, Sorkam, Tapanuli Tengah
DemografiMasyarakat Tapanuli Tengah termasuk kecamatan Sorkam dan desa ini, terdiri dalam beragam suku dan agama, sehingga daerah Tapanuli Tengah termasuk sebagai daerah yang multikultural di Indonesia. Suku Batak Toba merupakan suku mayoritas penduduk setempat, dan ada juga suku sebagian Batak Angkola, Nias, Mandaling. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, pemeluk agama Kristen sebanyak 98,68% (Protestan 89,93% dan Katolik 8,75%%) dan Islam 1,32%.[1] Pekerjaan utama warga merupakan petani, khususnya sawah, karet, kelapa sawit, cabai, jahe dan jagung. Ada pula yang bekerja sebagai peternak (ayam, itik, babi, kambing, kerbau), dan sebagian merupakan pedagang, nelayan, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Desa Gonting Mahe merupakan salah satu bagian dari daerah Naipospos. Disebut daerah Naipospos karena para pembuka kampung zaman dulu (raja huta atau adat) adalah marga-marga keturunan Naipospos yang mencari tempat baru ke arah barat dari daerah Sipoholon, Tarutung. Di desa Gonting Mahe, mayoritas penduduknya adalah marga Situmeang, dan mantan bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang berasal dari Gonting Mahe. Referensi
|