Getassrabi, Gebog, Kudus
Desa Getassrabi terdiri atas beberapa dukuh, di antaranya:
Pada umumnya masyarakat di desa ini berprofesi sebagai petani. Namun sebagian besar generasi mudanya bekerja sebagai buruh pabrik (Djarum, Sukun, Nojorono, Pusaka Raya, Polytron, dll) dan sebagian lagi lebih memilih merantau ke kota-kota besar sebagai pemborong proyek bangunan, buruh bangunan proyek dan sebagian kecil sebagai PNS & TNI serta Pegawai Swasta di Perusahaan manufaktur maupun jasa di perusahaan Lokal, Nasional dan Internasional, mereka antara lain berprofesi sebagai Guru, Dosen, Dokter, Konsultan. Kegiatan ekonomi masyarakat lebih banyak berkaitan dengan hasil pertanian (padi, tebu, polowijo), pengolahan hasil pertanian (penggilingan padi dan penggilingan tebu untuk gula merah), pengrajin pembuatan batu bata merah, konveksi busana muslim, bordir, dan sebagian kecil mebelair serta ukiran kudus. Pabrik UKM produk seni interior berbahan fiber (fiberglass) & terakota (terracota) di dukuh kebangsan sudah berdiri sekitar pertengahan tahun 1986, yang merupakan barang ekspor ke Jepang, Eropa dan USA. Desa Getassrabi masih memiliki unsur religi yang sangat kental. Tingkat kepatuhan pada tokoh masyarakat yang biasa disebut Kyai masih tinggi. Hampir seluruh penduduknya memeluk agama Islam, yang mana organisasi sosial keagamaan Nahdlatul Ulama masih mendominasi, meski sebagian juga ada yang menjadi anggota Muhammadiyah dan sebagian kecil di luar kelompok tersebut. Semua itu tak menjadi masalah di desa ini karena tingkat toleransi antar organisasi sosial keagamaan masih tinggi. Tingkat pendidikan masyarakat sebagian besar SD/MI dan SMP/MTs, ada juga yang SMA, diploma, S1 dan S2 yang tersebar di beberapa kota besar dan kecil di pulau Jawa dan luar pulau Jawa. Saranan pendidikan di desa Getassrabi, mulai dari PAUD (Taman Kanak-Kanak & Taman Pendidikan Alqurán), SD/MI, MTs, SMK & MA serta Pondok Pesantren tingkat MTs & MA telah tersedia dan menjadi kebutuhan dasar masyarakat desa dalam mengembangkan kecerdasan dan SDMnya, disamping itu Majlis Ta'lim dan Liqo' Tarbiyah Islamiyah juga telah berjalan cukup lama di beberapa dukuh di desa ini menjadikan warganya semakin cinta akan Allah swt dan rasulNya untuk beribadah semakin khusu' mencari ridloNya. Getassrabi adalah cermin desa yang cinta damai, tenteram dan nyaman. Meski begitu beberapa waktu yang lalu ada saja pihak yang menjadikan desa ini sebagi daerah operasi perampasan kendaraan bermotor. Namun berkat kesigapan dan operasi keamanan yang digelar Polres Kudus desa ini telah aman kembali. Berita pencurian dan perampokan pun tak terdengar lagi. Jauhnya lokasi desa dari pusat pemerintahan kabupaten Kudus (sekitar 11 km), menjadikan wilayah ini terpinggirkan dalam pemeliharan sarana prasarana umum yang wajib disediakan oleh pemerintah daerah. Akses jalan kabupaten yang menghubungkan kecamatan Kaliwungu ke kecamatan Gebog yang melintas 3 dukuh (kwaraan, Kauman, Getas) di desa ini dan jalan desa yang menghubungkan kabupaten kudus ke kabupaten Jepara (kecamatan Nalumsari) yang melintasi 2 dukuh (Srabi Lor dan Karang Mojo) di desa ini sering terabaikan, rusak tidak leboh dari satu tahun anggaran, sedangkan jalan tersebut merupakan akses ekonomi dan sosial masyarakat dari berbagai desa dan kecamatan di dua kabupaten tersebut. (updated by pak Biyono, at Okt 08, 2019) |