Gereja Kristus di Indonesia

Gereja Kristus di Indonesia
SingkatanGKDI
PenggolonganProtestan - non-denominasi
PimpinanPdt. Harliem Salim
Wilayah Indonesia
BahasaIndonesia
Didirikan1 April 1990; 34 tahun lalu (1990-04-01)
Jakarta
Situs web resmiwww.gkdi.org


Gereja Kristus Di Indonesia (disingkat GKDI) adalah suatu organisasi gereja Kristen Protestan di Indonesia yang berpusat di Jakarta. "Gereja Kristus Di Indonesia" bergerak dalam aliran "non-denominasi" (yaitu tidak terikat pada denominasi Kristen manapun). GKDI berafiliasi dengan International Church of Christ (ICOC). Gereja ini tersebar di 35 kota di seluruh Indonesia, dengan pusatnya di Jakarta. Hingga tahun 2021, jumlah jemaatnya sudah mencapai lebih dari 6000 orang. Gereja ini dipimpin oleh Pdt. Harliem Salim.

Sejarah

1990 - 1993: Masa-masa awal

Sejarah GKDI dimulai pada 1 April 1990. Sebuah tim misi berjumlah 9 orang memulai penginjilan di Jakarta, 5 di antaranya berasal dari Indonesia dan 4 dari Malaysia. Kebaktian dimulai di ruang tamu sebuah rumah di daerah Jakarta Pusat.

Pada awalnya, jemaat bernaung di bawah Gereja Elim Tabernakel di daerah Jakarta Pusat dan nama yang diberikan adalah Jemaat Kristus Penginjilan Nusantara (JKPN). Kata Jemaat menunjukkan bahwa JKPN ini bernaung dalam sebuah gereja.

Jumlah jemaat terus bertambah, sehingga kebutuhan pemimpin pun meningkat. Pada tahun 1992, pasangan pelayan ICOC Singapura, yakni John dan Karen Louis, datang untuk memimpin gereja dan melatih pemimpin jemaat Jakarta. Hasilnya pun segera terlihat. Tahun 1993, jemaat bertumbuh menjadi 280 orang.

Pula, pada periode ini, misi ke seluruh Indonesia pun dimulai. John Louis memperkenalkan Operasi Penginjilan Nusantara (OPN) untuk menginjili pulau-pulau utama Indonesia: Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Surabaya menjadi kota berikut untuk penanaman gereja, dimulai pada Oktober 1992.

1994 - 1998: Misi ke kota-kota besar di Indonesia

Tahun 1994 menjadi titik awal tersebarnya jemaat ke luar pulau Jawa. Dimulai dengan Medan (1994), kemudian Manado (1995), lalu Bogor, Tangerang, dan Bekasi (1995), dan diikuti dengan Denpasar, Pontianak, lalu Bandung(1996).

Pada tahun 1996, terjadi pergantian kepemimpinan di dalam gereja. John dan Karen Louis pindah ke jemaat Australia, sedangkan Harliem dan Vania Salim kini memegang kepemimpinan jemaat di Indonesia. Di tahun 1998, tahap pertama Operasi Penginjilan Nusantara pun tuntas dengan dikirimnya misi ke Jayapura, Papua.

1999: Berdirinya GKDI sebagai gereja yang sah

Di dalam periode ini, Peter Smith dari Milwaukee, Amerika Serikat, datang untuk membantu misi di Indonesia. Selain terlibat dalam misi, dia juga bekerja sebagai pengajar bahasa Inggris. Salah satu peran penting Peter Smith adalah membantu JKPN berdiri sendiri dan menjadi institusi yang sah di mata hukum, serta diakui pemerintah. Setelah sembilan tahun berdiri, pada tahun 1999 JKPN resmi berganti nama menjadi Gereja Kristus di Indonesia (GKDI).

2000 - 2009: Misi ke kota-kota lain dan berdirinya gereja pusat

Awal era 2000an pendirian gereja-gereja baru terus bergerak. Tahun 2000, misi ini bertolak ke Batam diikuti pada 2002 dengan pengiriman misi ke Semarang dan Yogyakarta. Kemudian tahun 2005, misi di Nias dimulai.

Pada tahun 2006, GKDI meraih suatu pencapaian yang istimewa. Gedung gereja pusat di lantai F3 Menara Kuningan, Jakarta, telah selesai dibangun. Sejak saat itu, jemaat Jakarta memiliki gedung gereja yang tetap untuk beribadah.

2009 - 2017: Asian Discipleship Summit, GKDI tersebar di 35 kota

Tahun 2009 ditandai dengan berdirinya gereja di 5 kota baru: Makassar, Manokwari, Solo, Pekanbaru, dan Pangkalpinang. Tahun 2010, misi berlanjut ke Cirebon, Jambi, Balikpapan,Palembang, dan Ambon.

Dua konferensi besar pada masa ini berlangsung di Bali: Single International Conference tahun 2012 dan Asian Discipleship Summit pada tahun 2016. Di kedua konferensi tersebut, Indonesia menjadi tuan rumahnya, dengan peserta yang hadir berasal dari mancanegara.

Pada tahun 2018, dengan dikirimnya misi ke kota Magelang, gereja GKDI genap berada di 35 kota di Indonesia.

2018 - Sekarang: Media sosial, Ibadah daring, dan kota-kota misi baru

Pada tahun 2018, GKDI mulai memperkenalkan dirinya melalui platform media sosial. Mulai dari situs internet, blog, Facebook, Instagram,Youtube,hingga saat ini merambah ke TikTok. Melalui akun-akun ini, GKDI aktif membagikan konten-konten rohani secara rutin.

Ketika pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, aktivitas gereja berpindah ke ranah digital. Ibadah dan penginjilan banyak dilakukan secara daring. Kabar baiknya, orang-orang yang berdomisili di kota yang belum ada gereja secara fisik, dapat bergabung ke dalam ibadah-ibadah daring yang ada.

Dengan meredanya pandemi di akhir 2021, perlahan-lahan ibadah beralih dari daring ke hybrid, yaitu gabungan ibadah fisik (luring) dan daring. Kemudian, tahun 2022, pengiriman misi pun mulai dilakukan kembali.

Pelayanan

Selain melayani dalam kerohanian dan konseling keluarga, GKDI juga berkontribusi dan membantu masyarakat umum, seperti mendukung HOPE Worldwide Indonesia dan Haggai Institute. HOPE Worldwide Indonesia adalah sebuah NGO (Non Governmental Organization) atau lembaga swadaya masyarakat yang sudah terdaftar di badan PBB.[1]

Anggota jemaat GKDI terlibat aktif bersama HOPE Worldwide Indonesia untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial di seluruh Indonesia. Kegiatan-kegiatannya mencakup: aksi donor darah, Walkathon (jalan sehat massal), membantu korban bencana, konseling pemulihan bencana, dan membantu edukasi untuk orang-orang yang tidak mampu (English Training Center, Terampil Digital, dan Saturday Academy).[1]

Keyakinan

Keyakinan Gereja Kristus Di Indonesia adalah sebagai berikut:[2]

Kedaulatan Tuhan

  • Yesus sebagai satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6).
  • Alkitab sebagai satu-satunya firman Allah (2 Timotius 3:16-17), dan oleh karena itu kita harus mentaati Firman-Nya.

Keselamatan

  • Pertobatan dan baptisan diperlukan sebagai bagian dari pengampunan dosa dan untuk menerima karunia Roh Kudus (Kis 2:38).
  • Keselamatan adalah merupakan kasih karunia melalui iman, bukan oleh pekerjaan baik (Efesus 2:8).

Hubungan dengan Tuhan

  • Yesus harus menjadi Tuhan atas waktu kita, uang kita, dan hubungan-hubungan yang kita miliki (Lukas 14:25-33).
  • Kita harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap pikiran, dan dengan segenap kekuatan (Markus 12:28-30).

Kewajiban Kami

Kita harus mengasihi sesama sebagaimana kita mengasihi diri sendiri (Markus 12:28-31, 1 Petrus 1:22).Termasuk, namun tidak dibatasi oleh:

  • Mendedikasikan diri kita kepada hubungan satu sama lain (Roma 12:10).
  • Saling membantu satu sama lain untuk menjadi dewasa dalam Kristus dan untuk menjadi seperti Kristus (Kolose 1:28).
  • Mengasihi yang miskin (Matius 25:31-46),
  • Mencari dan menyelamatkan yang hilang (Matius 28:18-20, 2 Petrus 3:9).

Kegiatan-kegiatan

Gereja GKDI memiliki kegiatan-kegiatan sebagai berikut:[3]

  • Ibadah Minggu: Gereja GKDI memiliki ibadah Minggu dengan jadwal sesuai kota masing-masing.
  • Pertemuan Diskusi Alkitab (PDA): kegiatan persekutuan untuk mendiskusikan firman Tuhan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Pertemuan ini biasanya terdiri dari sepuluh orang atau lebih. Biasanya PDA ini dibagi berdasarkan lokasi tempat tinggal, pekerjaan, serta kelompok usia, seperti remaja, mahasiswa, lajang, menikah, serta lanjut usia. PDA ini terbuka untuk umum. Siapa saja boleh bergabung di dalamnya.
  • Belajar Alkitab (Personal Bible Study): kegiatan mempelajari Alkitab secara personal. Bersama dengan pengajar, dan 1-2 orang dari komunitas, orang yang mengikuti pembelajaran Alkitab akan dibantu untuk memahami dan melakukan firman Tuhan.
  • Pembimbingan dalam Grup (PDG): adalah pembimbingan khusus untuk anggota jemaat yang dilakukan dalam grup kecil. Tujuan PDG ini adalah untuk membangun tiap-tiap anggota jemaat agar bertumbuh secara rohani.
  • Kelas dan Seminar: diadakan untuk memperlengkapi dan menumbuhkan jemaat secara rohani. Topik yang dibahas bermacam-macam, seperti kepemimpinan, pernikahan, parenting, keuangan, character building, dan lain-lain. Semuanya dibahas dari sudut pandang Alkitab.
  • Retreat: adalah kegiatan dimana pesertanya sementara beristirahat dari kesibukan sehari-hari, untuk dapat mendekatkan diri kepada Tuhan.
  • Konferensi: Konferensi adalah kegiatan yang diadakan untuk gathering jemaat, baik dalam lingkup regional maupun internasional. Tujuannya adalah untuk mempelajari firman Tuhan bersama-sama dan dapat berkenalan dengan sesama anggota jemaat dari kota atau negara yang berbeda.

Pelayanan

GKDI memiliki kelompok pelayanan (ministry) yang disesuaikan dengan usia dan kebutuhan jemaat.

  • Kerajaan Kanak-Kanak (KKK): merupakan kelompok pelayanan sekolah minggu untuk anak-anak, mulai dari usia 2 tahun hingga 10 tahun (kelas 4).[4]
  • Grup Remaja: merupakan kelompok pelayanan untuk remaja berusia 10 -18 tahun (kelas 5 sampai kelas 12).[5]
  • Grup Campus: merupakan kelompok pelayanan untuk mereka yang sedang menjalani pendidikan di perguruan tinggi.[6]
  • Grup Single: merupakan kelompok pelayanan untuk kalangan dewasa muda (di atas 18 tahun) yang belum menikah.[7]
  • Grup Menikah: merupakan kelompok pelayanan untuk orang-orang yang sudah menikah.[8]
  • Precious Woman: merupakan kelompok pelayanan khusus untuk wanita single dewasa (berusia 35 tahun ke atas).
  • Pria Ilahi dan Wanita Allah: merupakan kelompok pelayanan untuk jemaat berusia 50 tahun ke atas.[9]
  • Emptiness: merupakan kelompok pelayanan untuk jemaat berusia 70 tahun ke atas.

Pelayanan Khusus

Selain kelompok pelayanan berdasarkan usia di atas, Gereja Kristus di Indonesia juga memiliki kelompok pelayanan khusus, seperti:

  • Usher: merupakan pelayanan yang bertugas untuk menyambut dan melayani jemaat. Dalam prakteknya, usher menyapa, mengarahkan jemaat untuk dapat menemukan tempat duduk, menjalankan persembahan, serta melayani dalam perjamuan kudus. Tujuannya adalah agar jemaat merasa diterima dan dapat beribadah dengan nyaman.
  • Caring Team: merupakan pelayanan doa dan kunjungan apabila ada jemaat yang sedang sakit, mengalami musibah, kehilangan anggota keluarga, atau meninggal dunia. Tim ini dibentuk agar mereka dapat merasa diperhatikan, dengan harapan bisa membantu meringankan beban mereka.
  • Multimedia: merupakan bidang pelayanan yang berkaitan dengan fasilitas audiovisual dan sound system untuk mendukung ibadah pada hari Minggu.
  • Song Ministry: adalah pelayanan pujian dan penyembahan ibadah. Tim ini meliputi Worship Leader (WL), penyanyi, dan pemusik.

Referensi

  1. ^ a b "hopeindonesia.org". HOPE worldwide Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-13. 
  2. ^ "Our Beliefs – GKDI" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-02. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  3. ^ "Situs Resmi Gereja Kristus di Indonesia". 2023-08-23. Diakses tanggal 2024-09-13. 
  4. ^ "GKDI Kids' Kingdom Ministry (KKK)". GKDI - Gereja Kristus di Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-12-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  5. ^ "GKDI Teens Ministry". GKDI - Gereja Kristus di Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-12-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  6. ^ "GKDI Campus Ministry". GKDI - Gereja Kristus di Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-12-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-06. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  7. ^ "GKDI Singles & Professional Ministry". GKDI - Gereja Kristus di Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-11-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  8. ^ "GKDI Married Ministry". GKDI - Gereja Kristus di Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-12-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-02. Diakses tanggal 2022-09-09. 
  9. ^ "GKDI Elderly Ministry". GKDI - Gereja Kristus di Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2019-12-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2022-09-09. 

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya