Gereja Kristus (Melaka)2°11′39.6″N 102°14′57.8″E / 2.194333°N 102.249389°E
Gereja Kristus adalah sebuah gereja Anglikan abad ke-18 di kota Melaka, Malaysia. Gereja ini merupakan gereja Protestan tertua di Malaysia dan berada di dalam yurisdiksi Lower Central Archdeaconry dari Keuskupan Malaysia Barat Anglikan.[1] SejarahPenaklukan Melaka oleh Belanda dari Imperium Portugis pada tahun 1641 terjadi pelarangan Katolik Roma dan perubahan gereja-gereja yang ada untuk penggunaan Gereja Reformasi Belanda. Gereja Santo Paulus tua di puncak Bukit Santo Paulus digantikan namanya menjadi Bovenkerk (Gereja Atas) dan digunakan sebagai gereja paroki utama komunitas Belanda. Pada tahun 1741, dalam rangka memperingati seratus tahun penaklukan Melaka dari Portugis, komunitas borjuis Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gereja baru untuk menggantikan Bovenkerk yang sudah tua. Batu fondasi gereja diletakkan oleh Kapten Borjuis Melaka kelahiran Melaka, Abraham de Wind, atas nama ayahnya, Claas de Wind, seorang Borjuis terkemuka yang telah menjadi Secunde (Deputi Gubernur) Melaka. Gereja tersebut selesai 12 tahun kemudian pada tahun 1753 dan menggantikan Bovenkerk sebagai Gereja Reformasi Belanda yang utama di Malaka Belanda.[2][3] Dengan ditandatanganinya Perjanjian Inggris-Belanda 1824, kepemilikan Melaka dialihkan kepada Perusahaan Hindia Timur Britania dan pada tahun 1838, gereja tersebut dikuduskan kembali dengan upacara Gereja Inggris oleh Daniel Wilson, Uskup Kolkata dan berganti nama menjadi Gereja Kristus. Pemeliharaan gereja diambil alih oleh Pemerintah Negeri-Negeri Selat pada tahun 1858.[4] Awalnya dicat putih, gereja dan bangunan Stadthuys yang berdekatan dicat merah pada tahun 1911 dan skema warna khas ini tetap menjadi ciri khas bangunan zaman Belanda di Malaka tersebut sejak saat itu. ArsitekturGereja ini dibangun dengan gaya arsitektur Kolonial Belanda ditata dalam sebuah persegi panjang sederhana berukuran 82 kaki (25 m) kali 42 kaki (13 m). Langit-langitnya menjulang setinggi 40 kaki (12 m) dan dibentangi oleh balok kayu, masing-masing dipotong dari satu pohon. Atapnya ditutupi dengan ubin Belanda dan dindingnya dibangun menggunakan bata Belanda yang dibuat dengan balok laterit lokal yang kemudian dilapisi dengan plester Tiongkok. Lantai gereja ditutupi dengan balok granit yang semula digunakan sebagai pemberat kapal dagang.[4] Jendela Belanda asli dikurangi dan dihiasi setelah pengambilalihan Melaka oleh Britania dan teras dan ruang vestri dibangun hanya pada pertengahan abad ke-19. Lihat jugaReferensi
Catatan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Christ Church, Melaka. |