Gereja Baptis Indonesia
Gereja Baptis Indonesia (atau disingkat GBI) adalah sebuah denominasi gereja Protestan yang menolak pembaptisan bayi dan anak kecil. Gereja ini mempercayai bahwa baptisan hanya dapat diberikan kepada orang dewasa yang sudah mengakui imannya secara sadar.[1] Ajaran gereja ini mengklaim bahwa baptisan hanya bisa diberikan kepada orang dewasa yang mampu bertanggung jawab atas iman pribadi, mereka yang sudah terlanjur dibaptis saat masih bayi, wajib dibaptis ulang dengan baptisan secara sah sesuai dengan ajaran Alkitab. Sejarah SingkatPada abad ke-19 ada seorang bernama Jabez Carey, salah satu anggota misionaris Baptis datang ke Maluku untuk mewartakan kabar Injil sesuai paham Baptis. Pada saat itu dia diterima warga setempat dengan baik, lalu kemudian diangkat menjadi pengawas sekolah-sekolah Kristen untuk memerangi perbudakan. Setelah masa Carey, maraknya misionaris Baptis yang mendatangi berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya adalah Gattlob Bruckner, penginjil Baptist Missionary Society (BMS) yang bertugas sebagai penginjil di Semarang.[1] Setelah beroleh izin dari pemerintah kolonial Hindia Belanda, Bruckner akhirnya mulai menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Jawa sehingga turut membantu menggembalakan jemaat-jemaat Baptis di pulau Jawa. Terjemahan tersebut merupakan terjemahan Alkitab pertama yang tersedia dalam versi bahasa daerah di Indonesia. Namun setelah kematiannya pada tahun 1857, tidak ada lagi misionaris BMS di Indonesia. Sejauh itu belum ada Gereja Baptis yang berdiri di Indonesia.[2] Organisasi Gereja Baptis di Indonesia
Referensi
|