Georgios Papadopoulos
Geórgios Papadópoulos (bahasa Yunani: Γεώργιος Παπαδόπουλος; 5 Mei 1919 – 27 Juni 1999) adalah tokoh militer dan politikus Yunani yang memimpin kudeta pada tanggal 21 April 1967, dan merupakan ketua junta militer yang berkuasa hingga tahun 1974. Pada masa-masa itu, ia menjabat sebagai PM (1967-1973), wali (1972-1973) dan setelah hapusnya monarki menjadi presiden (1973). BiografiSemasa Perang Dunia II, Papadopoulos berkedudukan sebagai letnan kolonel. Ia bekerja di Kantor Pasokan Makanan Patras yang dipimpin oleh Kol. Kourkoulakosan, perwira yang bertanggung jawab untuk pembentukan "Batalion Keamanan" di Patras. Pada awal tahun 1944, Papadopoulos menuju Mesir, basis pemerintahan Yunani dalam pengasingan, dan turut membentuk organisasi rahasia sayap kanan IDEA tak lama setelah negerinya dibebaskan pada tahun itu juga, lalu kembali ke tanah airnya. Ia bertugas di Dinas Intelijen KYP antara tahun 1959-1964 sebagai kontak utama antara KYP dan intelijen top CIA di Yunani, John Fatseas setelah menerima didikan dari CIA pada tahun 1953. Pada tanggal 21 April 1967 (sebulan sebelum pemilu), Papadopoulos dan perwira AD berpangkat menengah lainnya memimpin kudeta yang berhasil dengan mengambil kesempatan dalam keadaan politik yang tegang akibat konflik antara Raja Konstantinos II dan PM Georgios Papandreou. Dari tahap awal, Papadopoulos muncul sebagai tokoh kuat dari rezim baru itu, terbukti sebelum menjadi PM pada tahun 1974 ia menjabat menteri pertahanan dan menteri kepresidenan dalam pemerintahan pertama. Setelah huru-hara mahasiswa pada tanggal 17 November 1973 di Universitas Teknik Nasional Athena, pemerintahan Papadopoulos dijatuhkan 8 hari kemudian oleh elemen garis keras di tubuh AD. Setelah dipulihkannya demokrasi pada tahun 1974, semasa metapolitefsi ("perubahan rezim"), Papadopoulos dan kelompoknya diadili atas pengkhianatan, pembangkangan, penyiksaan, serta kejahatan dan pidana ringan lainnya. Pada tanggal 23 Agustus 1975, mereka dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman mati, yang kemudian diubah ke hukuman penjara seumur hidup. Papadopoulos tetap di penjara, menolak amnesti hingga akhir hayatnya akibat kanker. Kini, Papadopoulos menjadi lambang otoritarianisme dan xenofobia bagi banyak masyarakat Yunani. Lihat juga
|