Geng Jingzhong
Geng Jingzhong (Hanzi: 耿精忠; Pinyin: Gěng Jīngzhōng; Wade–Giles: Keng Ching-chung; meninggal 1682) adalah seorang komandan militer yang kuat pada era Dinasti Qing awal. Dia mewarisi gelar "Raja/Pangeran Jingnan" (靖南王) dari ayahnya Geng Jimao, yang mewarisinya dari kakek Jingzhong, Geng Zhongming. "Dolo efu" (和碩額駙, hé shuò é fù) adalah gelar yang diberikan kepada suami dari putri Dinasti Qing. Geng Jingmao berhasil membuat kedua putranya Geng Jingzhong dan Geng Zhaozhong menjadi pejabat kekaisaran di bawah Kaisar Shunzhi dan menikahi para wanita Aisin Gioro. Geng Jingzhong menikah dengan putri Hooge, Pangeran Su sedangkan Geng Zhaozhong menikahi cucu Pangeran Abatai[1] dan Geng Juzhong, putra ketiga Geng Jimao menikah dengan putri Pangeran An.[2] Pada 1674, setelah bercokol cukup kuat sebagai penguasa independen di Fujian, Geng Jingzhong bersama dengan Wu Sangui dan Shang Zhixin yang juga memerintah kerajaan besar di Tiongkok Selatan, memberontak melawan pemerintahan Qing. Kemudian pada 6 November, Distrik Yanping dikuasai oleh tentara Qing yang dikomandoi oleh Giyesu (Pangeran Kang), akhirnya tentara Qing berhasil mengalahkan Geng, yang menyerah pada 1676 dan berjanji akan membantu menumpas pemberontakan.[3] Qing kemudian menggunakan pasukan Geng untuk melawan vasal lainnya sampai perang saudara ini berakhir. Setelah kemenangan Qing pada 1681, Kaisar Kangxi memerintahkan Geng untuk dieksekusi dengan cara lingchi karena telah mengkhianati kekaisaran. Geng Juzhong (adik Geng Jingzhong) berada di istana Qing, Beijing, bersama dengan Kaisar Kangxi selama terjadi pemberontakan dan tidak ikut dihukum oleh Kaisar Kangxi karena pemberontakan saudaranya itu. Geng Juzhong bergelar setara dengan Viscount Kelas Tiga, dia meninggal karena sebab alami pada 1687. Referensi
|