Genetika ekologi
Genetika ekologi adalah kajian genetika pada populasi alami. Sifat-sifat dalam populasi dapat diamati dan diukur untuk menunjukkan suatu spesies beradaptasi terhadap lingkungan yang berubah. Genetika ekologi berbeda dengan genetika klasik, yang kebanyakan dipelajari dengan biakan laboratorium, dan analisis sekuens DNA, yang mempelajari gen pada tingkat molekul. Penelitian pada bidang ini berfokus pada sifat-sifat yang penting secara ekologis—maksudnya, sifat-sifat yang terkait dengan kebugaran dan memengaruhi tingkat kelangsungan hidup dan reproduksi suatu spesies. Contohnya antara lain: waktu perbungaan, toleransi terhadap kekeringan, polimorfisme, mimikri, dan, kemampuan menghindari predator. Genetika ekologi adalah alat yang berguna terutama saat mempelajari spesies terancam punah.[1] Meta-barcoding dan eDNA digunakan untuk memeriksa keanekaragaman hayati suatu spesies di sebuah ekosistem.[2] Penelitian genetika ekologi biasanya melibatkan gabungan antara penelitian lapangan dan penelitian laboratorium.[3] Sampel dari populasi alami kadang dibawa ke laboratorium untuk dianalisa variasi gennya. Perubahan di dalam populasi di waktu dan tempat yang berbeda akan dicatat, dan pola kematian dalam populasi juga akan dipelajari. Penelitian biasanya dilakukan terhadap serangga dan organisme lain seperti mikroba, yang memiliki waktu generasi pendek.[4] Referensi
|