Gempa bumi sebesar 7,1 Mw, gempa berlokasi 38,3 km (23,8 mi) timur-tenggara Ambunti di Provinsi Sepik Timur, Papua Nugini pada 3 April 2023.[1][2] sementara GEOSCOPE melaporkan gempa sebesar Mw 7.2 pada kedalaman 39 km (24 mi),[3]
Gempa bumi
Gempa tersebut memiliki mekanisme fokus yang berhubungan dengan sesar dip-slip. Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan bahwa gempa berkekuatan Mw 7,0 sedangkan GEOSCOPE melaporkan gempa berkekuatan Mw 7.2 di kedalaman 39 km (24 mil), sedangkan GCMT melaporkan peristiwa tersebut berkekuatan 7.1. Menurut PAGER, gempa bumi tersebut menyebabkan guncangan yang merusak dengan intensitas V-VII (Sedang-Sangat Kuat) di kota Ambunti, Angoram, Wewak, Aitape, Porgera dan Wabag, sehingga total populasinya berjumlah sekitar 1,12 juta jiwa. Getaran ringan juga dirasakan di negara tetangga Indonesia, dengan intensitas III (Lemah) dirasakan di Keerom dan Jayapura, serta II-III (Lemah) di Kabupaten Nabire dan Merauke.
Kerusakan dan korban jiwa
Enam distrik di Provinsi Sepik Timur terkena dampak gempa ini.[4] Lebih dari 300 rumah runtuh akibat gempa, termasuk tujuh di Ambunti,[5] dan kerusakan terjadi di 23 desa sekitar pusat gempa.[6] Dilaporkan ada delapan kematian dan tujuh belas luka-luka.[7][8] Kematian yang dilaporkan terjadi tiga di Angoram, satu di Distrik Yangoru, dua di Distrik Wosera-Gawi dan satu kematian di Wewak.[9][4] Di desa Korogu, tiga rumah roboh dan banyak yang terluka.[4] Tanah longsor juga dilaporkan terjadi di daerah yang terkena dampak,[4] dan retak tanah yang dalam dilaporkan terjadi di Danau Chambri, tempat pusat gempa berada.[10] Setidaknya dilaporkan dua orang terluka[11] dan 178 rumah hancur di Karawari, tenggara pusat gempa.[8] Tiga rumah hancur di Karambit.[12]
^"Global CMT Catalog Search". Global Centroid Moment Tensor. 2 April 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-04. Diakses tanggal 6 February 2023.