Durrës: 25 tewas Thumanë: 25 tewas Lezhë: 1 tewas Jumlah: 51 tewas[1][2] lebih dari 3.000 luka-luka[3]
Albania bagian barat laut diguncang oleh gempa bumi berkekuatan Mw 6,4 dengan pusat gempa 12 kilometer (7,5 mi) sebelah barat daya Mamurras, pada pukul 03.54 CET (UTC+1, 09.54 WIB) pada 26 November 2019.[4][5] Getaran itu terasa di ibu kota Albania Tirana, dan di tempat lain seperti Taranto, Pristina dan Beograd,[6] 370 km sebelah timur laut dari pusat gempa. Setidaknya 51 orang tewas dan 3.000 lainnya terluka akibat peristiwa ini.[1][2][3] Peristiwa itu adalah gempa bumi terkuat yang melanda Albania dalam 40 tahun terakhir.[5][7]
Gempa bumi mengguncang Albania dengan kekuatan gempa 6,4 Mw, berdasarkan Katalog Komprehensif ANSS dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat. Mekanisme fokus gempa yang diamati konsisten dengan gerakan terbalik pada sesar berarah NW-SE (Barat laut-Tenggara), sejajar dengan sesar yang diketahui di daerah tersebut. Intensitas persepsi maksimum yaitu VIII (parah) berdasarkan Skala intensitas Mercalli yang Dimodifikasi.[4]
Gempa sebelum 26 November 2019
Sebelumnya, pada 21 September 2019, pukul 14.04 UTC (21.04 WIB) terjadi gempa pertama berkekuatan M 5,6 yang menyebabkan kerusakan lebih sedikit dari apa yang terjadi dua bulan kemudian. Para pejabat mengatakan gempa sebelumnya yang berkekuatan 5,6 Skala Richter dan merusak sekitar 500 rumah, adalah yang paling kuat dalam 30 tahun terakhir.[9]
Gempa susulan
Ada ribuan gempa susulan,[10] diantaranya empat peristiwa lebih besar terjadi pada skala Magnitudo lebih dari 5.0 dan 18 lainnya terjadi antara skala Magnitudo 4 dan 5 (per 1 Desember 2019).[11] Gempa susulan terbesar terjadi pada pukul 07:08 WET (UTC+1, 13.08 WIB), kurang dari empat jam setelah gempa utama, dengan kekuatan Mw 5.4. Peristiwa ini menyebabkan goncangan intensitas VI (kuat).
Gempa bumi susulan pasca gempa utama Albania dengan skala lebih dari Mw 4.0
Kerusakan sangat parah terjadi di kota pelabuhan besar Durrës dan kota Kodër-Thumanë, yang terletak di dekat pusat gempa. Dua hotel dan dua blok apartemen runtuh di Durrës. Empat bangunan lainnya, termasuk blok apartemen lima lantai, hancur di Kodër-Thumanë. Banyak orang yang masih terjebak di dalam sisa-sisa bangunan yang hancur.[34] Kru penyelamat dengan peralatan khusus, anjing pelacak dan persediaan darurat datang ke Albania dari negara-negara tetangga dan negara-negara Eropa lainnya untuk membantu dalam upaya pencarian dan menyediakan tempat bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.[35] Banyak tunawisma di Kodër-Thumanë menghabiskan dua malam di tenda karena menolak untuk menginap di hotel di Laut Adriatik. Pasukan Khusus Albania (RENEA) terus mencari korban yang masih hilang, dan 45 orang ditemukan dalam kondisi hidup dan berada di luar reruntuhan.[36]
Menurut informasi resmi, 51 orang tewas, 25 di Durrës, 25 di Kodër-Thumanë, dan 1 di Lezhë.[1] Calon menantu Perdana Menteri Albania Kristi Reçi, dilaporkan turut menjadi korban tewas.[37][38]
Menteri Kesehatan Albania Ogerta Manastirliu awalnya mengatakan bahwa jumlah korban luka mencapai 900 orang walaupun awalnya ada 658 orang, di mana mereka 731 orang dirawat di rumah sakit Traumës dan Durrës. Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa saat itu ada 62 orang terluka, yang kondisinya tampak stabil, kecuali tiga orang yang berada dalam perawatan intensif.[39]
2.500 orang yang terlantar akibat peristiwa gempa untuk sementara ditampung baik di stadion Niko Dovana, di tenda maupun di hotel.[34] Turki mengevakuasi 23 warganya dari Albania ke rumah sakit yang terletak di provinsi İzmir.[40]
Pada 30 November Perdana Menteri AlbaniaEdi Rama mengumumkan berakhirnya operasi pencarian dan penyelamatan, karena tidak ada lagi mayat yang diperkirakan berada di bawah reruntuhan.[41] Menurut pernyataannya, sekitar 2.000 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi secara total, dimana lebih dari 4.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah gempa.[42] Angka awal menunjukkan bahwa lebih dari 1.465 bangunan di Tirana mengalami kerusakan serius, selain sekitar 900 bangunan di Durrës.[41] Pemakaman pertama untuk korban tewas diadakan dimana ratusan orang hadir untuk melayat termasuk presiden Meta dan Perdana Menteri Rama.[41] Pemerintah Albania telah membentuk skema kompensasi moneter yang akan memberikan beasiswa keluarga dari korban meninggal kepada anak-anak, pensiunan untuk orang tua dan uang sebesar 1 juta Lek (US$9.000, setara Rp. 126 juta) per keluarga.[41] Setelah gempa bumi, Albania merancang sebuah Undang-undang yang akan mengancam investor, pengawas dan arsitek dipenjara selama 7-15 tahun jika praktik konstruksi yang tepat dilanggar.[41]
Kerusakan akibat gempa diperiksa oleh para insinyur sipil dari Uni Eropa, Amerika Serikat dan ahli lokal untuk menilai apakah bangunan secara struktural baik, tidak aman dan perlu dibongkar atau hanya perlu dipasang kembali.[43][44] Pembongkaran bangunan yang rusak oleh tentara Albania telah dilakukan dengan bangunan yang lain untuk dilakukan setelahnya.[41][44][45] Kejaksaan memerintahkan agar diperlukan daftar bangunan yang rusak dari kepolisian dan pemerintah kota sebelum izin pembongkaran diberikan, karena masih menunggu penyelidikan.[46] Kantor perwakilan UE di Albania memperkirakan bahwa sekitar 1,9 juta orang dari jumlah penduduk 2,8 juta terkena dampak dari gempa tersebut.[3] Pada awal Desember, lebih dari 3.000 orang mengalami luka-luka, 6.300 orang kehilangan tempat tinggal dan di seluruh Albania 7.900 bangunan rusak.[3][44]
Akibat
Hari berkabung nasional diumumkan di Albania dan negara tetangganya Kosovo, dua negara tempat korban gempa berasal dan yang memiliki penduduk mayoritas etnis Albania.[47] Status Keadaan darurat diumumkan untuk daerah Durrës dan Tirana.[48] Perayaan Hari Kemerdekaan Albania, yang diadakan pada tanggal 28 November setiap tahunnya dibatalkan di Albania,[49] Kosovo,[50] dan di kota yang sebagian besar berpenduduk etnis Albania di Makedonia Utara[51] serta Montenegro.[52]
Tentara Albania, yang berjumlah ratusan, dan sekitar 2.000 petugas polisi Albania dikerahkan ke daerah yang terkena dampak gempa bumi di wilayah Thumanë, Durrës, dan daerah lain yang lebih luas di dekatnya.[53] Mereka ditugaskan untuk membantu operasi penyelamatan dan pemasangan fasilitas tempat tinggal bagi para pengungsi gempa.[53] 300 tenda darurat untuk menampung sekitar 1.000 orang didirikan di sebuah stadion olahraga di Thumanë dan dekat dengan stadion di Durrës.
Berbagai pebisnis terkemuka yang dimiliki oleh etnik Albania di Albania dan Kosovo bersama dengan anggota terkemuka komunitas Albania di Balkan termasuk pengusaha, politisi, jurnalis, aktor, dan sosialita membuat kontribusi besar dengan total uang 13 juta dolar (setara Rp. 183 miliar) untuk bantuan kemanusiaan ke Albania.[54][55]
Secara global, diaspora Albania menyatakan solidaritasnya[49] dan mengadakan beberapa penggalangan dana untuk mengirim uang ke Albania dan membantu orang-orang yang terkena dampak gempa.[56] Di Amerika Serikat, organisasi Albania-Amerika bernama Albania Roots telah mengumpulkan uang sebesar 1,3 juta dolar (setara Rp. 18,3 miliar) dalam kurun waktu 24 jam.[54][56]
Ketua parlemen Talat Xhaferi, Wakil Perdana Menteri Bujar Osmani dan pemimpin DUI Ali Ahmeti merupakan bagian dari delegasi politisi Albania dari Makedonia Utara yang mengunjungi pusat gempa yang menyatakan belasungkawa mereka kepada presiden Ilir Meta.[57]
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan menyatakan turut berduka cita serta menyerukan bantuan dari negara-negara Muslim lainnya dan menyatakan ia akan melobi mereka untuk memberikan bantuan ke Albania untuk rekonstruksi masa yang akan datang.[58] Perdana Menteri Albania Edi Rama menghubungi presiden Erdogan dan meminta pembentukan konferensi donor internasional dengan melibatkan negara-negara barat dan dengan negara-negara dari Eropa Timur.[59]
Austria - Uang sebesar 600.000 euro (setara Rp. 9,3 miliar) dialokasikan oleh pemerintah Austria untuk bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi masa depan ke Albania.[62]
Azerbaijan - Uang sebesar 500.000 euro (setara Rp. 7,7 miliar) dialokasikan oleh pemerintah Azerbaijan untuk bantuan kemanusiaan ke Albania.[63][64]
Bulgaria - Uang sebesar 100.000 euro (setara Rp. 1,5 miliar) dialokasikan oleh pemerintah Bulgaria untuk bantuan kemanusiaan ke Albania.[65] Bantuan tambahan senilai 50.000 euro (setara Rp. 777,8 juta) dalam bentuk 1.000 tenda, 1.000 selimut, bantal, dan bahan-bahan lainnya juga dikirimkan.[66]
Estonia — Uang sebesar 50.000 euro (setara Rp. 782 juta) dialokasikan oleh pemerintah Estonia untuk rekonstruksi bangunan yang rusak di Albania.[67]
Israel - Israel telah mengirim tim SAR dan Layanan dari dewan regional Mevo'ot HaHermon ke Albania.[68]
Italia - Italia mengirim tim SAR dari Korps Pemadam Kebakaran Nasional yang terdiri dari lebih dari 20 spesialis lapangan dalam operasi pencarian, bantuan medis, dan insinyur. Segera setelah itu, 200 sukarelawan terlatih dari Protezione Civile dikirim ke Albania.[69]
Kosovo - Uang 500.000 euro (setara Rp. 7,7 miliar) dikirim oleh pemerintah Kosovo dan lebih dari 3.500.000 euro (setara Rp. 54,3 miliar) dikirim oleh penduduk Kosovar. 110 anggota Polisi Kosovo diberangkatkan, demikian juga 40 anggota Unit Pencarian dan Penyelamatan Perkotaan Pasukan Keamanan Kosovo.[70]
Kroasia - Tim SAR yang terdiri dari 15 anggota Direktorat Perlindungan Sipil Kementerian Dalam Negeri dan anjing pelacak, ditambah dua helikopter militer dikirim ke Albania.[71]
Makedonia Utara - Makedonia Utara mengirim bantuan keuangan, serta drone dengan kamera termal untuk mencari korban yang selamat di bawah puing-puing. Tim penyelamat juga dikirim untuk membersihkan puing-puing.[72][73]
Montenegro - Montenegro mengirim 18 spesialis penyelamatan. Kota Podgorica dan Bar masing-masing menyumbangkan 20.000 euro (setara Rp. 311 juta) untuk bantuan kemanusiaan.[74]
Nigeria - 1.000.000 euro (setara Rp. 15,5 miliar) dialokasikan oleh dua pengusaha minyak dan gas Nigeria Nitin Sandesara dan Chetan Sandesara untuk bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi di Albania.[75]
Serbia - Brigade pemadam kebakaran, serta pertolongan pertama, dikirim ke Albania.[80]
Swiss - 15 spesialis Unit Bantuan Kemanusiaan Swiss (SHA) dikirim untuk mendukung pasukan darurat Albania.[81]
Tiongkok - Pihak berwenang Tiongkok menyatakan bahwa mereka akan memberikan bantuan keuangan di masa depan.[82] Dua perusahaan Tiongkok mengumpulkan uang sebesar € 2.000.000 (setara Rp. 31 miliar) dalam rangka memulihkan situasi pasca-bencana.[82]
Turki - Turki mengirim satu pesawat Airbus Atlas dengan 28 personel tim SAR, tiga kendaraan, dan total 500 selimut dan 500 paket makanan untuk para korban gempa.[83]
Uni Emirat Arab - UEA dalam bantuan awalnya mengirim alat penampungan, makanan, dan pasokan medis untuk 555.000 orang.[84]Bulan Sabit Merah Emirat akan mendistribusikan bantuan tambahan dari UEA senilai Dh13 juta (setara Rp. 50,2 miliar) kepada warga yang terkena dampak gempa bumi.[84]
^"Zemljotres od 15. aprila 1979. godine" (dalam bahasa Montenegrin). Observatorium Seismologis Montenegro. 16 April 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Juli 2010. Diakses tanggal 11 Oktober 2010.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Information Bulletin"(PDF). Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah. 27 November 2019. Diarsipkan(PDF) dari versi asli tanggal 2019-11-27. Diakses tanggal 28 November 2019.
^ abMero, Armand; Agolli, Ilirian; Sulo, Pëllumb (27 November 2019). "Albania Death Toll Rises to 30 as State of Emergency Declared" (dalam bahasa Inggris). Voice of America (VOA). Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 November 2019. Diakses tanggal 28 November 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Qatar rushes aid to Albania quake victims" (dalam bahasa Inggris). Gulf Times. 29 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2022. Diakses tanggal 30 November 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"UAE aid to quake victims in Albania" (dalam bahasa Inggris). Gulf News. 27 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2022. Diakses tanggal 28 November 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)