Dalam ilmu ekonomi, gelombang Kondratiev (disebut juga supersiklus, gelombang besar, gelombang panjang, gelombang K, atau siklus ekonomi panjang) adalah fenomena mirip siklus dalam ekonomi dunia modern.[1]
Kondratiev mengklaim bahwa periode gelombang ini berkisar antara 40 sampai 60 tahun. Siklus ini terdiri dari jeda yang saling bergantian antara pertumbuhan sektoral yang tinggi dan jeda pertumbuhan yang relatif lambat.[2] Belum ada ekonom yang menemukan bukti keberadaan gelombang Kondratiev dalam bentuk statistik.
Sejarah konsep
Ekonom Soviet Nikolai Kondratiev (kadang ditulis Kondratieff) merupakan orang pertama yang memperkenalkan teorinya ini ke dunia internasional lewat bukunya, The Major Economic Cycles (1925), dan beberapa karya lain yang ditulis pada 1920-an.[3][4] Dua ekonom Belanda, Jacob van Gelderen dan Samuel de Wolff, sebelumnya telah memperkirakan siklus 50-60 tahun pada tahun 1913. Namun demikian, karya de Wolff dan van Gelderen diterjemahkan dari bahasa Belanda dan mendapat perhatian luas pada abad ke-21.[butuh rujukan]
Pada tahun 1939, Joseph Schumpeter mengusulkan nama "gelombang Kondratieff" sebagai bentuk penghormatan kepada Nikolai Kondratiev.
Sejak teori ini diciptakan, berbagai penelitian telah dilakukan selama beberapa siklus dan membuktikan siklus panjang dan pendek dalam data penelitiannya. Ilmuwan Marxis, Ernest Mandel, membangkitkan kembali teori gelombang panjang ini dalam esainya tahun 1964 yang memprediksikan akhir ledakan ekonomi panjang setelah lima tahun dan kuliah Alfred Marshall tahun 1979. Akan tetapi, menurut teori Mandel, tidak ada yang namanya "siklus" panjang, melainkan periode pertumbuhan cepat dan lambat yang merentang selama 20–25 tahun.
Sejarawan Eric Hobsbawm menulis bahwa, "Prediksi tepat yang dibuat atas dasar Gelombang Panjang Kondratiev—ini bukan hal yang biasa dalam ilmu ekonomi—telah meyakinkan banyak sejarawan dan bahkan sejumlah ekonom bahwa ada sesuatu di balik teori gelombang Kondratiev ini, meskipun kami tidak tahu apa." [5]
Ciri siklus
Kondratiev menjabarkan tiga tahap dalam siklus ini: ekspansi, stagnasi, dan resesi. Kini, gelombang Kondratiev dibagi menjadi empat periode dengan titik balik (gelombang turun) antara tahap pertama dan kedua. Kondratiev menulis teori ini pada tahun 1920-an, namun ia memilih untuk menerapkan teori ini pada abad ke-19:
1790–1849; titik balik tahun 1815.
1850–1896; titik balik tahun 1873.
Kondratiev memperkirakan bahwa sebuah siklus baru dimulai pada tahun 1896.
Konon siklus panjang ini mempengaruhi semua sektor ekonomi. Kondratiev berfokus pada harga dan nilai bunga. Ia memandang bahwa kenaikan gelombang dipengaruhi oleh kenaikan harga dan nilai bunga yang rendah, sedangkan penurunan gelombang dipengaruhi oleh penurunan harga dan nilai bunga yang tinggi. Analisis selanjutnya berfokus pada hasil (output).
Nyquist, Jeffrey (2007). "Cycles of History, Boom and Bust". San Diego: Financial Sense. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-10. Diakses tanggal 2015-06-11. Weekly Column from 11.09.2007 predicting a major turning-point between 2007 to 2009 and the start of a Great Depression.
Tausch, Arno; Ghymers, Christian (2007). From the 'Washington' Towards a 'Vienna Consensus'? A Quantitative Analysis on Globalization, Development and Global Governance. Hauppauge, New York: Nova Science Publishers. ISBN1-60021-422-3.
Turchin, Peter (2006). History & Mathematics: Historical Dynamics and Development of Complex Societies. Moscow: KomKniga. ISBN5-484-01002-0.
The Kondratieff Wave. Dell Publishing Co. Inc. New York, N.Y., USA. 1972. hlm. 198. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 2015-06-11.
Shuman, James B.; Rosenau, David (1972). The Kondratieff Wave. The Future of America Until 1984 and Beyond. New York: Dell. This book provides the history of the many ups and downs of the economies.