Gde Sumarjaya Linggih
Gde Sumarjaya Linggih (lahir 22 Oktober 1965) adalah seorang politikus Indonesia dan legislator senior DPR-RI yang duduk di Komisi VI (Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM & BUMN, Standardisasi Nasional). Ia terpilih kembali untuk ketiga kalinya menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Golongan Karya (Golkar) mewakili Dapil Bali setelah memperoleh 141,168 suara. Gde adalah pengusaha besar dan terkenal di Bali serta memiliki banyak usaha di bidang minuman (wine) dan properti. Gde menjabat sebagai Komisaris Utama dari PT. Metafora Internasional.[1] Gde Sumarjaya adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Bali (2010-2015), sebuah asosiasi pengusaha. Pada periode 2014-2019, Gde Sumarjaya duduk di Komisi VI yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi dan BUMN. Pada April 2015, terjadi mutasi di Fraksi Golkar. Gde di mutasi dari Komisi VI dan sekarang bertugas di Komisi IX yang membidangi tenaga kerja, transmigrasi, kesehatan dan kependudukan. Pada bulan Januari 2016, ia dimutasi menjadi anggota Komisi VI DPR-RI. Pendidikan
Perjalanan PolitikBerasal dari keluarga pengusaha, Gde Sumarjaya Linggih dipercayai untuk memimpin banyak anak perusahaan keluarga. Bermula sebagai Direktur Umum PT. Ganeca Prima mengembangkan bisnis pertamanya di bidang wine(anggur). Perusahaan yang diberi nama UD. Banyu Sakti tersebut memproduksi wine yang bermerek Indico. Sukses di bidang bisnis, Gde Sumarjaya yang akrab dipanggil Demer, mulai mencoba terjun di bidang politik yakni bergabung menjadi kader di Partai Golkar. Sebelumnya, Gde sempat aktif berorganisasi yang kemudian membawanya sebagai anggota DPR-RI komisi VI yang menangani Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, BUMN, dan Standardisasi Nasional. Pada Pileg 2004, Gde berhasil terpilih dan duduk di kursi DPR RI setelah berhasil mendapatkan 115.064 suara pada pemilu tahun 2004. Di 2009 Demer dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Golkar dan juga menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali yang baru-baru ini menandatangani kerjasama agribisnis dan ekowisata antara Bali dan Kamboja. Pada Pileg 2014, Gde kembali terpilih ketiga kalinya menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dan duduk kembali di Komisi VI. Pada periode 2019–2024, Gde terpilih untuk keempat kalinya sebagai anggota DPR-RI dan dipercaya oleh partai menjadi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Bali, NTB, dan NTT DPP Partai Golkar.[2] TanggapanRealisasi Anggaran th 2017 dan Rencana Anggaran th 2019 Kemenperin dan BSN5 Juni 2018 - Dalam Raker dengan Kementerian Perindustrian dan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Gde menganggap perlunya anggaran yang disampaikan Kemenperin dan BSN. Gde juga berpendapat bahwa akan menjadi malapetaka terkait bonus tambahan penduduk yang didapat, atau dengan kata lain terkait bonus demografi.[3] Referensi
Pranala luar
|