Garuda-1Garuda-1 (dari bahasa sanskerta, “elang”) adalah perangkat satelit pertama yang diciptakan untuk melayani komunikasi telepon berbasis sambungan darat pertama di Asia dan diluncurkan dengan menggunakan roket Proton pada 13 Februari 2000, di Baykonur Kazahkstan.[1] PembuatSatelit ini juga merupakan perangkat yang dibuat oleh Lockheed Martin Commercial Space System yang berlokasi di Sunnyvale, California untuk Asia Cellular System (AceS). AceS adalah sebuah perusahaan hasil kerjasama kontrak antar tiga perusahaan di Asia Pasifik yang berpusat di Jakarta, Indonesia. SpesifikasiDengan kekuatan daya 14.000 kilowatt pada masa aktif pertama dan sembilan kilowatt pada akhir aktifnya, membuat Garuda-1 ditaksir sebagai satelit telekomunikasi terkuat yang pernah diluncurkan.[2] Satelit dengan struktur dilengkapi antena menyerupai payung selebar 15 meter ini memiliki markas kontrol pusat di Pulau Batam.[3] Satelit Garuda-1 beroperasi pada gerbang terestrial di pita C (C-band), namun saling terhubung dengan pelanggan telepon satelit melalu pita-L via 140 titik sinyal yang meliputi seluruh daratan Asia.[2] Dengan begitu satelit ini mampu menjangkau sekitar 3,5 miliar penduduk di Asia atau kira-kira 60 persen penduduk dunia. Tidak hanya itu, perangkat antariksa buatan AceS ini juga memiliki kapastias untuk menangani 5 miliar menit laju telekomunikasi tiap tahunnya dan sekitar 2 juta pelanggan.[3] Sebagai pendukung kinerja Garuda-1, sebelumnya AceS hendak meluncurkan Garuda-2 agar mampu meningkatkan cakupan hingga negara barat seperti Eropa, Amerika, dan Afrika. Namun, pada tahun 2000 proyek Garuda-2 dibatalkan untuk waktu yang tidak menentu.[2] Anomali & asuransiGaruda-1 pernah dilaporkan mengalami anomali, terutama keanehan yang disebabkan eror pada pita L sehingga mengakibatkan berkurangnya kapasitas yang bisa diemban oleh satelit tersebut (berkurang menjadi menjadi 1,4 juta yang seharusnya 2 juta pelanggan per hari). Dengan demikian, mereka meraih klaim asuransi sebesar $101,5 juta dolar.[4] Rujukan
|