Garis ley (/leɪ/) adalah garis imajiner lurus dan sejajar yang bisa ditarik antara berbagai bangunan bersejarah dan markah tanah yang menonjol. Gagasan ini dikembangkan pada awal abad ke-20 di Eropa. Beberapa orang percaya bahwa garis lurus ini sengaja dibuat oleh masyarakat kuno yang dengan sengaja membangun struktur mengikuti garis tertentu. Sejak tahun 1960-an, anggota gerakan Misteri Bumi dan tradisi esoterik lainnya pe bahwa garis imajiner semacam ini membatasi "energi bumi" dan berfungsi sebagai panduan bagi pesawat alien dari luar angkasa. Sementara Arkeolog dan ilmuwan menganggap keberadaan ley lines sebagai pseudo-arkeologi dan pseudosains semata.
Gagasan tentang "leys" sebagai jalur lurus melintasi suatu lanskap dikemukakan oleh ahli barang antik Inggris Alfred Watkins pada tahun 1920-an, khususnya dalam bukunya The Old Straight Track. Dia berpendapat bahwa garis lurus dapat ditarik antara berbagai struktur bersejarah, garis ini mewakili rute perdagangan yang dibuat oleh masyarakat Inggris kuno. Namun, gagasan Watkins tidak pernah diterima oleh lembaga arkeologi Inggris, hingga membuatnya frustrasi. Para pengkritiknya mencatat bahwa idenya bergantung pada penggambaran garis antar situs yang didirikan pada periode yang berbeda di masa lalu. Mereka juga berargumen bahwa pada masa prasejarah, seperti pada masa sekarang, tidaklah praktis untuk melakukan perjalanan dalam garis lurus melintasi daerah perbukitan atau pegunungan di Inggris, membuat teori leys-nya tidak mungkin digunakan sebagai rute perdagangan. Terpisah dari gagasan Watkins, gagasan serupa—gagasan Heilige Linien ('garis suci')- muncul di Jerman pada tahun 1920-an.
Anon (13 May 2000). "The Ley of the Land". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 16 September 2019.
Carroll, Robert Todd (3 December 2015). "Ley Lines". The Skeptic's Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 16 September 2019.
Charlesworth, Michael (2010). "Photography, the Index, and the Nonexistent: Alfred Watkins' Discovery (or Invention) of the Notorious Ley-lines of British Archaeology". Visual Resources. 26 (2): 131–145. doi:10.1080/01973761003750666.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Doyle White, Ethan (2016). "Old Stones, New Rites: Contemporary Pagan Interactions with the Medway Megaliths". Material Religion: The Journal of Objects, Art and Belief. 12 (3): 346–372. doi:10.1080/17432200.2016.1192152.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Hutton, Ronald (2009). "Modern Druidry and Earth Mysteries". Time and Mind: The Journal of Archaeology, Consciousness and Culture. 2 (3): 313–331. doi:10.2752/175169609X12464529903137.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Marcus, Clare Cooper (1987). "Alternative Landscapes: Ley-Lines, Feng-Shui and the Gaia Hypothesis". Landscape. 29 (3): 1–10.
Regal, Brian (2009). "Ley Lines". Pseudoscience: A Critical Encyclopedia. Santa Barbara: ABC-CLIO. hlm. 103. ISBN978-0313355080.
Ruggles, Clive L. N. (2005). "Ley Lines". Ancient Astronomy: An Encyclopaedia of Cosmologies and Myth. Santa Barbara: ABC-CLIO. hlm. 224–226. ISBN978-1-85109-477-6.
Stout, Adam (2008). Creating Prehistory: Druids, Ley Hunters and Archaeologists in Pre-War Britain. Malden and Oxford: Blackwell. ISBN978-1-4051-5505-2.
Thurgill, James (2015). "A Strange Cartography: Leylines, Landscape and "Deep Mapping" in the Works of Alfred Watkins". Humanities. 4 (4): 637–652. doi:10.3390/h4040637.