Gapura Angkasa

PT Gapura Angkasa
Perseroan terbatas
IndustriPenerbangan
Didirikan26 Januari 1998; 26 tahun lalu (1998-01-26)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Achmad Rifai[1]
(Direktur Utama)
Prasetio[1]
(Komisaris Utama)
MerekJoumpa
Jasa
PendapatanRp 1,866 triliun (2018)[2]
Rp 88,326 milyar (2018)[2]
Total asetRp 1,016 triliun (2018)[2]
Total ekuitasRp 508,292 milyar (2018)[2]
PemilikIntegrasi Aviasi Solusi (54,38%)
Garuda Indonesia (45,62%)
Karyawan
1.574 (2018)[2]
Situs webwww.gapura.id

PT Gapura Angkasa adalah anak usaha dari Injourney Aviation Services yang terutama menyediakan layanan penanganan pesawat terbang selama berada di bandara. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2018, perusahaan ini memiliki 61 kantor cabang yang tersebar di seantero Indonesia.[2][3]

Sejarah

Perusahaan ini didirikan oleh Garuda Indonesia, Angkasa Pura I, dan Angkasa Pura II pada bulan Januari 1998 untuk menyediakan berbagai jasa pendukung operasional bandara, seperti penanganan apron, pergudangan, penumpang, bagasi, dan pesawat terbang, yang mana layanan tersebut sebelumnya disediakan sendiri oleh masing-masing maskapai penerbangan. Pada tahun 2001, perusahaan ini mulai mengoperasikan pergudangan domestik di Bandar Udara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2004, perusahaan ini meluncurkan layanan Smart Handling untuk mendukung operasional maskapai penerbangan berbiaya rendah di bandara.

Pada tahun 2005, perusahaan ini mulai mengoperasikan pergudangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta. Pada tahun 2014, perusahaan ini mulai menyediakan layanan di 45 bandara yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tahun 2015, perusahaan ini meluncurkan Gapura Learning Center sebagai tempat pelatihan bagi para pegawainya. Pada tahun 2017, perusahaan ini meluncurkan layanan pendampingan penumpang selama berada di bandara, dengan nama Joumpa.[2][3] Pada bulan April 2022, Pelita Air Service menunjuk perusahaan ini untuk menyediakan layanan pendukung bagi pesawat terbang berjadwal miliknya selama berada di bandara.[4]

Pada bulan Desember 2023, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II menyerahkan seluruh saham perusahaan ini yang mereka pegang ke PT Angkasa Pura Kargo, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk subholding di internal Injourney yang bergerak di bidang pendukung operasional bandara.[5]

Referensi

  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Gapura Angkasa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-26. Diakses tanggal 14 Januari 2022. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2018" (PDF). PT Gapura Angkasa. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-01-14. Diakses tanggal 14 Januari 2022. 
  3. ^ a b "Profil Perusahaan". PT Gapura Angkasa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-14. Diakses tanggal 14 Januari 2022. 
  4. ^ Anam, Khoirul (6 April 2022). "Pelita Air Gandeng Gapura Angkasa Untuk Ground Handling". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-28. Diakses tanggal 23 April 2022. 
  5. ^ "Laporan Tahunan 2023". PT Angkasa Pura II. Diakses tanggal 13 Mei 2024. 


Kembali kehalaman sebelumnya