Gangguan penggunaan zat
Gangguan penggunaan zat (bahasa Inggris: Substance use disorder atau SUD) adalah penggunaan obat-obatan (termasuk alkohol) secara terus-menerus meskipun ada bahaya besar dan konsekuensi yang merugikan.[1][2] Gangguan penggunaan zat ditandai dengan serangkaian masalah mental/emosional, fisik, dan perilaku seperti rasa bersalah kronis; ketidakmampuan untuk mengurangi atau berhenti mengonsumsi zat meskipun telah dicoba berulang kali; mengemudi saat mabuk; dan gejala penarikan fisiologis.[1] Kelas obat yang terlibat dalam SUD meliputi: alkohol; ganja; phencyclidine dan halusinogen lainnya, seperti arylcyclohexylamine; inhalant; opioid; sedative, Obat tidur, atau anxiolytic; stimulan; tembakau; dan zat lain atau yang tidak diketahui.[1][3] Dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (2013), juga dikenal sebagai DSM-5, diagnosis DSM-IV, penyalahgunaan zat dan ketergantungan zat digabungkan ke dalam kategori gangguan penggunaan zat.[4][5] Tingkat keparahan gangguan penggunaan zat dapat sangat bervariasi; dalam diagnosis SUD DSM-5, tingkat keparahan SUD individu dikualifikasikan sebagai ringan, sedang, atau berat berdasarkan berapa banyak dari 11 kriteria diagnostik yang terpenuhi. International Classification of Diseases revisi 11 (ICD-11) membagi gangguan penyalahgunaan napza menjadi dua kategori: (1) pola penggunaan napza yang berbahaya; dan (2) ketergantungan zat.[6] Pada tahun 2017, secara global 271 juta orang (5,5% orang dewasa) diperkirakan telah menggunakan satu atau lebih obat-obatan terlarang.[7] Dari jumlah tersebut, 35 juta memiliki gangguan penggunaan zat.[7] Tambahan 237 juta pria dan 46 juta wanita memiliki gangguan penggunaan alkohol pada 2016.[8] Pada tahun 2017, gangguan penggunaan narkoba dari zat terlarang secara langsung mengakibatkan 585.000 kematian.[7] Kematian langsung akibat penggunaan narkoba, selain alkohol, telah meningkat lebih dari 60 persen dari tahun 2000 hingga 2015.[9] Penggunaan alkohol mengakibatkan tambahan 3 juta kematian pada tahun 2016.[8] Referensi
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar
|