G4S
G4S plc (sebelumnya bernama Group 4 Securicor) adalah sebuah perusahaan multinasional asal Britania Raya yang bergerak pada bidang layanan pengamanan, dan berkantor pusat di London, Inggris.[3] G4S didirikan pada tahun 2004 sebagai hasil penggabungan Securicor dan Group 4 Falck.[4] G4S menawarkan berbagai macam layanan, seperti memasok personil pengamanan, peralatan pemantauan, unit respon cepat, dan juga transportasi tahanan. G4S juga bekerja untuk pemerintah di beberapa negara, guna memelihara keamanan.[4] G4S merupakan perusahaan pengamanan dengan pendapatan terbesar di dunia. G4S pun beroperasi di lebih dari 90 negara.[5] Dengan lebih dari 570.000 pegawai,[6] G4S merupakan perusahaan swasta dengan karyawan terbanyak ketiga di dunia, serta merupakan salah satu perusahaan terbesar di Bursa Efek London.[7][8] Saham G4S juga merupakan komponen Indeks FTSE 250. SejarahAwal mulaG4S bermula dari sebuah bisnis pengamanan yang didirikan di Copenhagen pada tahun 1901 oleh Marius Hogrefe dengan nama København Frederiksberg Nattevagt (Penjaga Malam Copenhagen dan Frederiksberg), yang kemudian diubah menjadi Falck (Falkon).[9] Pada tahun 2000, Group 4, sebuah perusahaan pengamanan yang didirikan pada dekade 1960-an, bergabung dengan Falck untuk membentuk Group 4 Falck,[9] dan pada tahun 2000, perusahaan ini telah disebut sebagai "perusahaan sistem pengamanan swasta terbesar di dunia".[10] Pada tahun 2002, Group 4 Falck membeli The Wackenhut Corporation asal Amerika Serikat.[11] 2004 - 2010G4S dibentuk pada bulan Juli 2004, saat bisnis pengamanan Group 4 Falck digabung dengan Securicor untuk membentuk Group 4 Securicor, dan mulai mencatatkan sahamnya di London dan Bursa Saham Copenhagen.[12] Pada tahun 2005, Lars Nørby Johansen digantikan oleh Nick Buckles sebagai CEO, dan pada tahun 2006, G4S meluncurkan identitas merek baru.[13] Pada tahun yang sama, Alf Duch-Pedersen menggantikan Jorgen Philip-Sorensen sebagai chairman non-eksekutif G4S.[14] Pada tahun 2006, 2007, dan 2008, G4S merupakan subyek kampanye global yang digelar oleh serikat pekerja yang menuduh bahwa anak usaha G4S meremehkan pekerjanya dan standar hak asasi manusia. Beberapa serikat pekerja tersebut berada di bawah naungan kelompok yang didanai oleh SEIU, yang bernama Focus on Group 4 Securicor.[15] Kelompok ini pun mendukung protes yang dilakukan di rapat umum tahunan Group 4 Securicor di London pada tahun 2005.[16] US State Department Report on Human Rights in Indonesia, yang dirilis pada bulan Maret 2006, melaporkan selisih paham yang terus terjadi di Jakarta dengan Group4/Securicor.[17] Pada bulan Juli 2006, pekerja Securicor di Indonesia berhasil memenangkan tuntutan, namun kampanye tetap dilanjutkan untuk mendukung pekerja Group 4 Securicor yang lain.[18] G4S menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan erat dengan serikat pekerjanya di seluruh dunia, termasuk dengan GMB di Britania Raya.[19] Pada bulan Maret 2008, diumumkan bahwa G4S mengambil alih Rock Steady Group.[20] Pada bulan April 2008, G4S mengakuisisi RONCO Consulting Corporation.[21] Pada bulan Mei 2008, G4S mengakuisisi ArmorGroup International.[22] GSL, sebuah penyedia layanan hukum alih daya, juga diakuisisi oleh G4S pada bulan Mei 2008.[23] Pada bulan yang sama, G4S juga mengakuisisi Progard Securitas.[24] Pada tahun 2008, G4S juga mengakuisisi Touchcom, Inc. dengan harga US$23 juta. Touchcom, Inc. berkantor pusat di Burlington/Bedford, Massachusetts. Proses perubahan nama Touchcom, Inc. menjadi G4S pun resmi selesai pada tanggal 1 Januari 2012.[25] Pada bulan Desember 2008, G4S dan UNI Global Union mengumumkan peluncuran Kemitraan Perekrutan Pegawai Etis, yang bertujuan untuk mendorong pengembangan standar bagi seluruh pelaku industri pengamanan global.[26] Bersamaan dengan ini, G4S dan SEIU mencapai kesepahaman untuk mengakhiri perselisihan dan membuat sebuah kerangka kerja untuk bekerja sama guna kepentingan pekerja.[27] Pada tahun 2009, G4S kembali mengakuisisi Secura Monde International Limited dan Shiremoor International Engineering Limited. Keduanya merupakan perusahaan penasehat teknis tentang keamanan tinggi, komersial, dan uang terkemuka di Inggris. G4S juga mengakuisisi All Star International dengan harga $60 juta,[28] salah satu perusahaan pendukung operasional dasar dan manajemen fasilitas primer, yang menyediakan layanan untuk pemerintah Amerika Serikat. G4S juga mengakuisisi Adesta, penyedia sistem pengamanan dan komunikasi terintegrasi asal Amerika Serikat, serta mengakuisisi Hill & Associates Consultants Limited, penyedia layanan konsultasi mitigasi risiko terkemuka di Asia.[9] Pencurian helikopter Västberga terjadi pada tanggal 23 September 2009 jam 05:15 CET saat sebuah depo layanan uang G4S di Västberga, selatan Stockholm, Swedia dirampok.[29][30] Pada musim gugur tahun 2009, personil G4S di Australia mengadakan mogok kerja, dengan alasan bahwa gaji terlalu rendah dan lingkungan kerja yang tidak baik. Pemogokan inipun mengganggu operasi sistem pengadilan di negara bagian Victoria.[31] Sejak tahun 2010G4S mmengakuisisi Skycom asal Afrika Selatan pada bulan September 2010.[32] Pada bulan April 2011, G4S juga membeli Cotswold Group, sebuah perusahaan investigasi dan pemantauan.[33] Akuisisi Guidance Monitoring dan ChubbPada bulan April 2011, G4S mengakuisisi Guidance Monitoring, sebuah perancang dan produsen teknologi pemantauan elektronik.[34] Pada bulan Desember 2011, G4S mengakuisisi aset Chubb Emergency Response. Akuisisi ini akhirnya selesai pada tanggal 17 Desember 2011.[35] Pembatalan akuisisi ISSPada tanggal 17 Oktober 2011, G4S mengumumkan rencana akuisisi terhadap ISS A/S dengan harga £5,2 miliar. Akuisisi ini pun dapat menciptakan perusahaan manajemen fasilitas terbesar di dunia.[36] Namun akuisisi ini dibatalkan dua minggu kemudian, karena tidak mendapat dukungan yang cukup dari pemegang saham.[37] CEO, Nick Buckles, menyatakan bahwa akusisi yang gagal ini telah merugikan G4S sebesar puluhan miliar dolar, serta "...merupakan salah satu pengalaman paling menyakitkan".[38] Sekumpulan pemegang saham yang menolak akuisisi inipun menyatakan bahwa akuisisi tersebut akan menjadi beban bagi keuangan G4S, serta mempertanyakan kenapa G4S ingin mengakuisisi perusahaan yang bisnisnya jauh berbeda.[39] Alf Duch-Pedersen kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai chairman G4S setelah gagalnya akusisi ini, dan digantikan oleh John Connolly.[40] Lihat jugaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai G4S.
|