FrondeFronde (Bahasa Prancis: French La Fronde) merupakan serangkaian perang saudara di Prancis antara 1648-1653 selama periode Louis XIV.[1][2] Fronde berasal dari nama mainan anak-anak yaitu semacam katapel.[1] Fronde bermula timbul sebagai reaksi terhadap politik Kardinal Richelieu, menteri utama Louis XIII 1624-1642, yang melemahkan pengaruh kaum bangsawan dan mengurangi kekuasaan parlemen.[1] Sejarah singkatFronde terjadi dalam dua periode yaitu Fronde Parlemen dan Fronde para pangeran.[1][2] Fronde pertama, yaitu Fronde parlemen berlangsung dari Januari 1648 hingga tahun 1650.[1] Fronde ini terjadi karena penolakan parlemen atas asal usul perpajakan pemerintah.[1] Parlemen menghendaki batas-batas konstitusional kekuasaan raja dan hak-hak mengubah keputusan kerajaan.[1] Parlemen berusaha untuk menempatkan batas konstitusional tentang monarki dengan membangun kekuatannya untuk membahas dan memodifikasi keputusan kerajaan.[2] Dari 30 Juni - 12 Juli majelis pengadilan membuat daftar 27 artikel reformasi, termasuk penghapusan Intendant (pejabat pemerintah pusat di provinsi), pengurangan pajak, persetujuan semua pajak baru oleh Parlemen.[2] Fronde kedua, Fronde para pangeran berlangsung dari Janurari 1650 hingga September 1653.[1][2] Fronde periode dua ini dipimpin oleh pangeran Louis II de Conde seorang pemimpin militer dan sepupu raja.[1][2] Condé telah membantu pemerintah dalam perang melawan Parlemen dalam Fronde pertama.[1][2] Namun, Condé tidak diberikan kekuasaan politik oleh raja.[1][2] Karena kecewa ia menjadi pemberontak dan memimpin pemberontakan di sejumlah provinsi.[2] Hal ini yang menjadi penyebab terjadinya Fronde kedua atau Fronde para Pangeran.[2] Fronde merupakan tantangan serius terkahir terhadap raja sebelum Revolusi 1789.[1] Referensi |