Faye Simanjuntak
Faye Simanjuntak atau Faye Hasian Simanjuntak (lahir 10 April 2002) adalah pendiri Yayasan Rumah Faye[1],yayasan nonprofit dan nonpemerintah yang fokus pada isu perlindungan anak. Bekerja melalui tiga program, yaitu pencegahan, pembebasan, dan pemulihan, Faye Simanjuntak punya impian untuk memutus rantai perdagangan, kekerasan, dan eksploitasi terhadap anak. Kerja yang dilakukannya sekarang, berawal dari proses belajar dan tugas sekolah yang didapat saat masih duduk di kelas lima sekolah dasar.[2] Tumbuh dengan latar belakang keluarga yang aktif berkegiatan sosial, sifat berbagi dan peduli akan orang lain menjadi pondasi dasarnya memulai kerja di isu kemanusiaan, terkhusus anak dan perempuan.[3] Sejak tahun 2013, Faye Simanjuntak terus aktif bersuara tentang pentingnya anak-anak tahu dan sadar akan hak-hak mereka.[4] Bersama para staf dan relawan Rumah Faye, yang memberikan perlindungan dan pemulihan untuk para korban anak akibat perdagangan dan eksploitasi seksual.[5] Dengan dukungan keluarganya juga dari teman-teman yang banyak memberikan tanggapan positif, mengantarkan Faye Simanjuntak ke banyak prestasi. Pada tahun 2017, ia dinominasikan sebagai tiga finalis teratas untuk penghargaan tahunan dari Belanda, yaitu 'International Children's Peace Prize'[6] yang di selenggarakan oleh Kids Rights. Kemudian di tahun 2018, Faye Simanjuntak masuk dalam daftar "50 Asians to watch" untuk kategori sosial versi The Straits Times Singapura[7] bersama Joey Alexander dan Brian Imanuel mewakili Indonesia. Tahun 2019, Faye Simanjuntak mendapat kesempatan berkampanye stop perdagangan anak dari MTV Asia lewat program Generation Change.[8] Dalam tahun ini, Faye Simanjuntak dianugerahkan dua penghargaan, yaitu sebagai anak muda berpengaruh versi Forbes Indonesia 30 Under 30 [9] (kategori Social Entrepreneur & Philantrophy), dan salah satu anak muda yang memimpin versi Gen.T List 2020 [10] untuk kategori Philantrophy & Charity. Referensi
Pranala luar
|