Fabrizio Romano
Fabrizio Romano (lahir di Napoli, Italia 21 Februari 1993) adalah seorang wartawan sepak bola. Dia bekerja dari umur 19 tahun untuk Sky Sport Italia. selain di sana, dia juga bekerja untuk Calciomercato dan The Guardian. Selain menjadi wartawan berita di The Guardian, dia juga mengisi siniar bertemakan bursa transfer dengan tajuk "Here We Go".[1] Fabrizio juga memiliki media yang berfokus di bidang olahraga yang berbasis di Italia, yaitu SOS Fantacalcio.[2] KarierFabrizio berada di bawah arahan seorang mentor yang merupakan wartawan senior, yaitu Gialuca Di Marzio. Di Marzio yang memperkenalkan Fabrizio kepada koleganya di beberapa klub sepak bola di Eropa. Informasi yang didapat tidak hanya langsung dari klubnya, melainkan juga agen dan perantara transfer.[2] Informasi tersebut didapatkan melalui ponsel untuk menghubungi setiap klub, agen dan direktur sepak bola. Selain itu, dia juga bisa mendapatkan informasi secara langsung, yaitu dengan cara bertemu dengan para agen di restoran, hotel, maupun tempat lainnya.[3] Bursa transfer pemain menjadi salah satu topik yang Fabrizio beritakan. Bursa transfer ini biasanya terjadi pada musim panas, yang terjadi antara bulan Juni sampai Agustus (ketika liga telah selesai dan bersiap memasuki musim liga selanjutnya), dan pada musim dingin, yang biasanya terjadi pada bulan Januari. Bursa transfer ini berkaitan dengan transaksi antar klub, jual-beli pemain atau peminjaman, maupun dengan pemain, perpanjang atau putus kontrak. Fabrizio biasanya akan menyampaikan langsung informasi yang didapatnya melalui media sosial miliknya, yaitu Twitter, Instagram dan YouTube. Ketiga media sosial tersebut juga biasa dijadikan acuan media lainnya untuk menyampaikan berita mengenai topik tersebut, termasuk di Indonesia. Media seperti Kompas, Tirto, Bola dan lainnya menjadikan media sosial Fabrizio untuk dijadikan bahan pemberitaannya, terutama mengenai topik bursa transfer pemain. Ketika bursa transfer telah dibuka biasanya Fabrizio banyak mendapatkan dan menghubungi agen pemain untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai para pemain yang akan melakukan transaksi, baik perpindahan, peminjam, maupun perpanjang kontrak. Pada saat bursa transfer sedang berlangsung, dia mengaku hanya bisa tidur kurang lebih empat jam sehari karena mencari informasi.[4] Fabrizio memiliki jargon "Here We Go" ketika transaksi pemain sudah mendekati kata sepakat, baik dalam pembelian maupun kontrak baru. Jargon ini melekat dengannya karena dia sering menggunakan jargon tersebut. Jargon ini biasanya diiringi dengan nama pemain dan klub yang dituju.[2] Fabrizio berpendapat ketika dalam keadaan pandemi Covid-19, bursa transfer berubah secara drastis karena banyak pertandingan sepak bola terhenti dan bursa transfer tidak berjalan seperti biasa, mengingat kondisi keuangan klub sepak bola yang tidak stabil.[5] Referensi
Pranala luar
|