FX Rudy Gunawan
FX Rudy Gunawan (lahir 20 September 1965) adalah seorang penulis, jurnalis, penyair [1] FX Rudy bersama penyair Indonesia menerbitkan antologi puisi 2 negara dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Spanyol. Antologi puisi itu berjudul Para La Vida (2024).[2] [3] pemimpin redaksi Voice of Human Right News Center (2007 -2010), pendiri majalah Diffa, media khusus tentang disabilitas (2010 -2014), [4] pendiri Koran Desa (2015), dan Kata Desa Online (2017 -2019). Pada 2018 ia menjadi salah satu produser film Terima Kasih Emak, Terima Kasih Abah. [5] [6] Ia juga menjadi dewan pembina Jogja Disability Arts Foundation sejak 2019 sekaligus Direktur Jogja International Disability Arts Biennale sejak 2023. [7] KarierBidang KepenulisanIa mendapatkan gelar sarjana filsafat dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, menjadi wartawan di majalah Jakarta Jakarta dari 1992 sampai 2000. Lulusan Universitas Gadjah Mada ini adalah salah satu penulis yang paling produktif di Indonesia. Sudah 27 tahun tulisannya memenuhi berbagai media.Menjadi Redaktur Pelaksana Jurnal Budaya Mitra dari 2001 sampai 2004. Pada 2003 merintis pendirian penerbit GagasMedia yang memiliki tujuan menghidupkan kembali karya sastra popular remaja yang sudah lama mati suri. Mendapatkan gelar Magister Humaniora dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada 2014. Selama 2016 - 2019 menjadi Tenaga Ahli Madya di Kantor Staf Presiden Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi. [8] Kegiatan SosialFX Rudy Gunawan juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang meningkatkan kesadaran akan budaya, politik, maupun humanitas di Indonesia. FX Rudy Gunawan juga aktif dalam usaha meningkatkan bacaan literature dalam bentuk Braille untuk pembaca yang tuna netra.Dia juga dikenal sebagai aktivis budaya yang fokus merintis kerja budaya untuk persoalan-persoalan sosial kemanusiaan dengan jejaring bersama aktivis-aktivis NGO se-Indonesia. Untuk kerja-kerja budayanya, ia mendirikan PSI (Perkumpulan Seni Indonesia) bersama Seno Gumira Ajidarma, Arahmaiani, Nezar Patria, dan Landung Simatupang tahun 2000. Saat ini, menjadi pemimpin redaksi Voice of Human Rights News Center. Karya terbarunya sebelum Animal Rationale adalah novel berjudul K-o-m-a.[9] Selain aktif menulis, FX Rudy Gunawan juga sering menjadi trainer untuk workshop jurnalistic dan creative writing. Beliau juga sering diundang untuk menjadi speaker di berbagai seminar.[10][11] Karya yang telah difilmkanSejak mendirikan penerbit GagasMedia pada tahun 2003, FX Rudy Gunawan mulai berkolaborasi dengan dunia perfilman melalui program menovelkan skenario sejumlah film Indonesia yang diadaptasi oleh sejumlah sastrawan seperti AS Laksana dan dirinya sendiri. Novel-novel adaptasinya antara lain: Tusuk Jelangkung, Bangsal 13, Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, Realita, Cinta & Rock n Roll, Merah itu Cinta. Semuanya merupakan kolaborasi GagasMedia dengan sejumlah Produser Film. Karya
Referensi
|