Etnofiksi

Etnofiksi mengacu pada subbidang etnografi yang menghasilkan karya dengan unsur seni dalam bentuk bercerita, mengandung “deskripsi yang sangat kuat dan narasi berupa percakapan”, bahkan dapat berupa paparan autobiografi dari sudut pandang pelaku/orang pertama, yang dijadikan karya akademis dengan tinjauan dari sesama akademisi.[1]

Selain dalam bentuk tertulis, istilah ini juga digunakan dalam konteks film. Di sini, etnofiksi merujuk pada dokufiksi etnografis, yaitu campuran antara film dokumenter dan fiksi dalam bidang antropologi visual. Ini adalah jenis film fiksi-naratif atau kreatif, dimana narasumber di lapangan menjadi pemeran utama, sebagai anggota suatu kelompok etnis atau kelompok sosial tertentu.

Peneliti Universitas Manchester, Inggris, Dr Johannes Sjoberg menyatakan bahwa penelitian etnofiksi digunakan sebagai metode untuk menunjang metode-metode lain dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, untuk menjadikan seni kreatif, kolaboratif dan reflektif sebagai salah satu bentuk penelitian yang solid, serta untuk mengembangkan metode riset yang telah ada. Lebih jauh, Dr Sjoberg menyimpulkan etnofiksi sebagai genre film etnografis eksperimental dimana narasumber di lapangan menampilkan pengalaman nyata mereka dalam bingkai improvisasi.[2]

Bapak etnofiksi adalah Jean Rouch, seorang etnografis berkebangsaan Prancis. Dia menyadari bahwa proses pembuatan film dokumenter memiliki efek langsung pada fenomena atau peristiwa yang ingin diabadikannya. Adanya peralatan pembuatan film dan kehadiran orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film itu mempengaruhi para narasumber. Berbeda dari mentornya, Marcel Griaule, Rouch berpendapat bahwa sebuah kamera yang tidak terlibat langsung dalam berlanjutnya suatu peristiwa (misalnya tarian atau ritual yang tengah didokumentasikan) adalah sebuah prakonsepsi, yang akan tertolak dengan sendirinya setelah peristiwa itu berjalan. Ia bahkan berpendapat bahwa para narasumber (yang berperan sebagai dirinya sendiri dalam film) adalah termasuk alat bantuan dalam penelitian etnografi.[3]

Walau pun istilah etnofiksi lebih banyak digunakan untuk merujuk pada film etnografi, namun istilah ini dapat diterapkan pada karya fiksi apa pun dalam komunikasi antar manusia, baik itu berbentuk seni maupun tulisan, asalkan berlatar etnografi atau sosial.

Pranala luar

  1. https://research.manchester.ac.uk/en/persons/johannes.sjoberg
  2. https://www.der.org/resources/filmmaker-bios/jean-rouch/

Referensi

  1. ^ VanSlyke-Briggs, K. (2009). Consider ethnofiction. Ethnography and Education, 4(3), 335–345. https://doi.org/10.1080/17457820903170143
  2. ^ https://www.methods.manchester.ac.uk/themes/ethnographic-methods/ethnofiction/
  3. ^ "Ethnofiction and the Work of Jean Rouch". UK Visual Anthropology (dalam bahasa Inggris). 2010-11-09. Diakses tanggal 2024-06-01. 
Kembali kehalaman sebelumnya