Ester 2
Ester 2 (disingkat Est 2) adalah bagian dari Kitab Ester dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2][3] Teks
TempatPasal ini mencatat kejadian-kejadian yang bertempat pada kota benteng Susan atau Susa di Persia (sekarang Iran) WaktuPeristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi pada tahun ketujuh pemerintahan Ahasyweros (Ester 2:16), setelah ia pulang dari penyerangan ke Yunani, ~ 479 SM. Struktur
Ayat 1
Segera setelah pesta besar di mana raja membuang ratu Wasti, pada tahun 482 SM Ahasyweros (=Xerxes) memimpin tentara Persia menyerang Yunani dalam "Perang Kedua Yunani-Persia". Pada tahun 480 SM tentara Persia mengalahkan orang-orang Yunani dalam Pertempuran Thermopylae dan menguasai Athena. Namun, di bawah arahan Themistocles, angkatan laut Yunani memukul mundur armada Persia pada pertempuran Salamis sementara Xerxes mengawasi dari ketinggian tepi laut. Karena angkatan lautnya hancur, Xerxes mengundurkan diri ke Persia. Bala tentaranya pergi ke Yunani dan dikalahkan di Plataea pada tahun 479 SM. Herodotos, sejarawan Yunani, mencatat bahwa setelah kekalahan ini, Xerxes mencari hiburan dengan tinggal bersama gundik-gundiknya. Dalam pasal ini dicatat bahwa pada tahun ke-7 pemerintahannya (479 SM), Ahasyweros mulai memilih ratu pengganti Wasti, di mana Ester anak Abihail mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros pada bulan yang ke-10 (Tebet) tahun itu.[5] Ayat 5
Mordekhai dan Ester berasal dari keturunan suku Benyamin, satu suku dengan raja Saul dan rasul Paulus.[7] Ayat 6
Kish (atau Kisy) (ayat Ester 2:5), adalah buyut Mordekhai, yang atas perintah raja Nebukadnezar diangkut dari Yerusalem dan dibuang bersama dengan raja Yoyakhin atau Yekhonya pada tahun 597 SM.[9] Ayat 7
Nama "
Ester" adalah nama Persia, yang lebih dikenal daripada nama Yahudinya, "Hadasa". Karena nama Persia itu, identitas Ester sebagai orang Yahudi tidak diketahui sampai pada saat Ester mengakui asal-usulnya untuk membuka kedok rencana jahat Haman.[11] Ayat 12
Ayat 16
Ayat 17
Perihal raja Persia mengangkat Ester sebagai ratu melukiskan bagaimana Allah dapat mengubah hati orang berdosa supaya mengikuti maksud-Nya (lihat Amsal 21:1; Ezra 1:1). Kini Ester sanggup menolong bangsanya ketika kebutuhan itu muncul sekitar lima tahun kemudian. Allah memakai keputusan-keputusan bebas dari orang-orang yang terlibat untuk melindungi umat-Nya (Ester 4:14).[9] Ayat 20
Walaupun Ester sudah dipilih dan dimahkotai sebagai ratu kerajaan Persia yang besar (Ester 2:17), ia tidak menjadi sombong atau mementingkan diri karena kedudukan dan kuasanya yang baru. Ia tidak meremehkan nasihat saudara sepupunya yang kedudukannya lebih rendah, ia juga tidak melupakan bangsanya atau warisan rohaninya; malahan setelah menjadi ratu, ia menunjukkan sikap lembut, rendah hati, dan kesediaan untuk tunduk, seperti dahulu.[9] Lihat pula
Referensi
Pustaka tambahan
Pranala luar
|