Ereveld LeuwigajahEreveld Leuwigajah adalah sebuah pemakaman di kota Cimahi, Indonesia. Pemakaman ini terletak di tanah kosong, di belakang pemakaman kota Cimahi. Selama tahun-tahun penjajahan Jepang, daerah ini digunakan oleh tentara Jepang untuk menguburkan tentara yang gugur dan tahanan dari kamp interniran terdekat. Setelah Perang Dunia II usai, kuburan resmi baru dibuat diatasnya, yang mengakibatkan banyak penguburan ulang. Baru pada tanggal 20 Desember 1949 pemerintah Belanda menetapkan pemakaman ini sebagai lapangan kehormatan (ereveld). Di bagian belakang kuburan terdapat tiang bendera di petak bunga kecil, di belakang tiang ini orang dapat masuk ke melihat ada sebuah batu peringatan yang ditempatkan untuk mengenang semua korban yang meninggal di laut Asia Tenggara pada tahun 1942- 1945. Plakat peringatan ditempatkan di sini pada tanggal 21 September 1984. Setiap tahun pada tanggal 18 September memperingati kapal kargo Jepang Jun'yō Maru ditorpedo pada tanggal 18 September 1944 di lepas pantai Bengkulu. Ada 2.300 tawanan perang dan 4.200 pekerja paksa pribumi di kapal dan lebih dari 5.600 orang tewas. Pemakaman ini merupakan salah satu pemakaman terbesar di Indonesia dan menjadi pemakaman terbesar yang dikelola oleh Yayasan Makam Perang Belanda (Oorlogsgravenstichting). Ada lebih dari 5000 kuburan Belanda, yang sebagian besar adalah tentara. Pada awal 1960-an, banyak tentara dimakamkan kembali di sini karena sepuluh kuburan Belanda dihentikan pada saat itu; Ereveld Muntok (1960), Ereveld Padang (1962), Ereveld Tarakan (1964), Ereveld Medan (1966), Ereveld Palembang (1967) dan Ereveld Balikpapan (1967). Ada pula jenazah yang dimakamkan ulang di Ereveld Ancol. Setelah semua penguburan ulang rampung, kuburan ini sekarang memiliki 5.200 kuburan orang Belanda. Rujukan
|