Contoh dari Tiongkok: Abjad Suryani di bagian bawah Prasasti Xi'an menyebutkan bahwa prasasti ini didirikan pada "Tahun Yunani 1092" (781 Masehi), di ibu kota kekaisaran Chang'an (sekarang Xi'an).[1][2][3]
Era Seleukia atau Tahun Seleukia (bahasa Yunani Koine: Σελευκιδικό Ημερολόγιο, translit. Seleukidikó Emerológio, har.'Penanggalan Seleukia', disingkat SE), juga disebut sebagai Tahun Yunani (bahasa Latin: Anno Graecorum, disingkat AG) dalam sumber-sumber Latin dan non-Yunani, adalah sistem penomoran tahun yang digunakan oleh Kekaisaran Seleukia dan negara-negara lain pada Zaman Helenistik yang juga disebut sebagai Tahun Aleksander. Era tersebut didasarkan dari penaklukan kembali Kota Babel oleh Seleukos I Nikator pada tahun 312-311 SM setelah pengasingannya di Mesir Ptolemaios,[4] dianggap oleh Seleukos dan pemerintahannya untuk menandai berdirinya Kekaisaran Seleukia. Menurut tradisi Yahudi, pada tahun keenam pemerintahan Aleksander Agung (kemungkinan anak bayinya bernama Aleksander IV dari Makedonia), mereka mulai menggunakan penghitungan ini.[5] Pengenalan era baru ini disebutkan dalam salah satu Tawarikh Babilonia berjudul Tawarikh Diadokhi.[6]
Ada dua variasi tahun Seleukia yang berbeda, satu di mana tahun dimulai pada musim semi dan yang lainnya dimulai pada musim gugur:
Penduduk asli kekaisaran menggunakan Kalender Babel, di mana tahun baru jatuh pada 1 Nisanu (3 April 311 SM), jadi dalam sistem ini tahun 1 era Seleukia kira-kira bertepatan dengan April 311 SM hingga Maret 310 SM. Penggunaan ini juga meluas ke penduduk Koile Suriah, khususnya kaum Yahudi yang menyebutnya Era Perjanjian (bahasa Ibrani: מניין שטרות, translit. minyan shtarot.
Pemerintah Kerajaan Makedonia juga memakai Kalender Babel (dengan menggantikan nama-nama bulan Helenik Makedonia) tetapi memperhitungkan tahun baru jatuh pada musim gugur (tanggal pastinya tidak diketahui). Dalam sistem tersebut, tahun 1 Era Seleukia sesuai dengan periode dari musim gugur 312 Sebelum Masehi hingga musim panas 311 Sebelum Masehi. Pada abad ke-7 Masehi / abad ke-10 Era Seleukia, orang-orang Kristen Suriah barat menetap pada 1 Oktober hingga 30 September.[7] Namun, orang Yahudi menganggap awal setiap tahun Seleukia penanggalan candra pada bulan Tishri.[8]
Perbedaan di awal tahun ini berarti bahwa tanggal berbeda satu jika jatuh antara musim semi dan musim gugur. Khususnya, kitab sejarah Yahudi 1 Makabe umumnya menggunakan hitungan tahun Babilonia dan Yudea (1 Makabe 6:20,[9] 7:1,[10] 9:3,[11] 10:1,[12] dan lain-lain).[13] Namun, kitab 2 Makabe secara khusus menggunakan kalender versi Makedonia, kemungkinan karena ditulis di Siprus atau Mesir (Kedua buku dianggap sebagai kanon atau deuterokanonika oleh aliran Kristen tertentu, terutama Katolik Roma).[14]Elias Bickerman memberikan contoh dalam kutipan sebagai berikut:
Misalnya, pemugaran Bait Suci Yerusalem oleh Yudas Makabe, kira-kira 15 Desember 164 SM, jatuh pada tahun 148 Era Seleukia menurut perhitungan Yahudi (dan Babilonia), tetapi pada tahun 149 menurut istana.[15]
Era Seleukia digunakan hingga akhir abad ke-6 M, misalnya dalam prasasti tribahasa Zabad [fr] yang ditemukan di Suriah, kira-kira ditulis pada tanggal 24 Gorpiaios 823 Era Seleukia (24 September 512 Masehi),[16] dan dalam tulisan-tulisan Yohanes dari Efesus.[17] Penulis sejarah dari Suriah terus menggunakannya hingga Mikhael orang Suriah pada abad ke-12 Masehi / abad ke-15 Era Seleukia.[7] Sistem penanggalan ini juga telah ditemukan di batu nisan Asia Tengah pemeluk Kristen Asia Tengah beraliran Gereja Timur hingga abad ke-14 M.[18]
Penghitungan Era Seleukia, atau "Era Perjanjian" (minyan sheṭarot), juga pernah digunakan oleh Yahudi-Yaman dalam akta dan perjanjian hukum mereka hingga zaman modern,[19] sebuah praktik yang diturunkan dari ajaran Yahudi kuno dalam Talmud Babilonia, yang mewajibkan semua kaum Diaspora Yahudi untuk menegakkan praktiknya.[20] Untuk alasan ini, penghitungan Era Seleukia disebutkan dalam Kitab-Kitab Makabe (seperti 1 Makabe 11) dan dalam tulisan sejarawan bernama Yosefus. Penghitungan era Seleukia tidak digunakan lagi di sebagian besar masyarakat Yahudi, menyusul pembatalan praktik David ben Zimra ketika dia menjabat sebagai Kepala Rabi Mesir.[21]
^Holm, Frits Vilhelm. "The Nestorian Monument: An Ancient Record of Christianity in China". In the year of the Greeks one thousand and ninety-two, the Lord Jazedbuzid, Priest and Vicar-episcopal of Cumdan the royal city, son of the enlightened Mailas, Priest of Balach a city of Turkestan, set up this tablet, whereon is inscribed the Dispensation of our Redeemer, and the preaching of the apostolic missionaries to the King of China. ["The Priest Lingpau", in Chinese] "Adam the Deacon, son of Jazedbuzid, Vicar-episcopal. The Lord Sergius, Priest and Vicar-episcopal. Sabar Jesus, Priest. Gabriel, Priest, Archdeacon, and Ecclesiarch of Cumdan and Sarag.
^Babylonian Talmud (Avodah Zarah 10a), Rabbeinu Hananel's Commentary; RASHI's commentary on Babylonian Talmud (Avodah Zarah 9a); Sefer Hakabbalah of Rabbi Avraham ben David (Ravad); Midrash David on Mishnah Tractate Avot (Ethics of the Fathers, 1:6)
^Emil Schürer, Geschichte des jüdischen Volkes im Zeitalter Jesu Christi, vol. 1, Leipzig 1886–1890; 4th edition 1901–1909, pp. 36–46; Mishnah, Rosh HaShanah 1:1
^"1 Makabe 6". alkitab.katakombe.org. Diakses tanggal 13 Juli 2022.
^"1 Makabe 7". alkitab.katakombe.org. Diakses tanggal 13 Juli 2022.
^"1 Makabe 9". alkitab.katakombe.org. Diakses tanggal 13 Juli 2022.
^"1 Makabe 10". alkitab.katakombe.org. Diakses tanggal 13 Juli 2022.
^Sar-Shalom, Rahamim (1984). She'harim La'Luah Ha'ivry (Gates to the Hebrew Calendar) (dalam bahasa Ibrani). Tel-Aviv. hlm. 164 (Seleucid era counting). OCLC854906532.
^Babylonian Talmud, Avodah Zarah 10a, which reads: “Said Rav Nahman: 'In the Diaspora, it is not permissible to count [the date in years] except only by the kings of the Grecians'.”
Kosmin, Paul J. (7 May 2019). "A revolution in time". aeon. Diakses tanggal 12 January 2020. Once local and irregular, time-keeping became universal and linear in 311 BCE. History would never be the same again.