Epistasis

Dalam genetika, epistasis memiliki dua pengertian yang agak berkaitan (Roth et al. 2009). Istilah ini diperkenalkan oleh William Bateson (1907) dalam bentuk adjektiva (kata sifat) epistatic bagi "karakter yang harus disingkirkan agar karakter yang hypostatic dapat muncul" (Bateson W. 1907). Kata "epistatic" dan "hypostatic" digunakan berpasangan bagi karakter/sifat yang diwariskan mengikuti Hukum Pewarisan Mendel tetapi menunjukkan penyimpangan (semu) dari ekspresi harapan karena ada interaksi di antara dua lokus yang bertanggung jawab atas karakter/sifat itu. Sebagai misal, kehadiran alel dominan pada lokus pertama akan mengubah penampilan yang diharapkan dari genotipe lokus kedua.

Pengertian Bateson yang bersifat genetika Mendel (kualitatif) tersebut dikembangkan oleh Ronald Fisher (1918) menjadi lebih umum pada sifat kuantitatif dan mencakup semua bentuk interaksi antarlokus. Dalam pengertian genetika kuantitatif, epistasis (Fisher pertama kali menggunakan istilah epistacy) adalah interaksi antara dua atau lebih lokus yang mengendalikan sifat (kuantitatif) tertentu yang sama. Epistasis dalam pengertian Fisher bersifat statistik karena didefinisikan sebagai penyimpangan dari nilai harapan.

Rujukan

  • Roth, Lipshitz, Andrews 2009. Q&A: Heterosis. J. Biology 8:35. doi:10.1186/jbiol144
  • Bateson W. 1907. Facts limiting the theory of heredity. Science 32:649-660
  • Fisher RA. 1918. The correlation between relatives on the supposition of Mendelian inheritance. Trans R Soc Edinb. 52:399-433

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya