Eksistensialisme Jean-Paul Sartre
La NausseNausee berarti rasa ingin muntah atau mual.[1] La Nausee sebenarnya merupakan sebuah judul roman karya Sartre.[1] Dalam novel ini ia menggambarkan bagaimana seseorang yang dalam hidupnya secara tiba-tiba melihat sekelilingnya terasa begitu membosankan dan menimbulkan rasa mual.[1] Ketika manusia mengalami kesadaran bahwa dirinya sendiri dan seluruh kenyataan yang ada sebagai sesuatu yang membebani, manusia akan merasa tertindas.[1] Keadaan inilah yang akan membuat manusia merasa mual.[1] Inilah yang dimaksud Sartre sebagai nausee.[1] L'Etre-en-soiEtre jika diterjemahkan secara lurus artinya "ada" atau "sesuatu yang ada".[1] Dalam bagian ini Sartre berbicara mengenai realitas.[1] Realitas adalah barang-barang yang ada.[1] Misalnya, manusia dapat mengerti mengenai bumi karena mereka menginjak bumi.[1] Jika diterjemahkan, istilah L'Etre-en-soi berarti pengada yang tidak sadar.[1] Pengada yang tidak sadar gelap bagi dirinya sendiri.[1] Dia tidak dapat dianalisis atau dipikirkan, bahkan tidak mungkin mencari sebab mengapa dia ada.[1] Akan tetapi, konsep pengada yang tidak sadar ini tidak bisa mengarah ke pengertian bahwa yang dimaksud di sini adalah Tuhan.[1] L'etre-pour-soiL'etre-pour-soi berarti pengada yang sadar.[1] Sartre menujuk manusia sebagai pengada yang sadar.[1] Sadar akan sesuatu maskudnya terhubung atau berhubungan dengan sesuatu.[1] Menurut Sartre, sadar akan sesuatu berarti meniadakan sesuatu.[1] Tindakan manusia bersifat dinamis dan berubah-ubah.[1] Ketika manusia sadar akan dirinya sendiri, maka dia sebenarnya sedang ada dalam peralihan, meniadakan dirinya sendiri.[1] Di sini manusia menjadi objek yang disadari sekaligus subjek yang sadar.[1] La libertaLa liberta artinya kemerdekaan.[1] Dalam bagian ini Sartre membicarakan mengenai kemerdekaan manusia.[1] Manusia bergerak atas kehendaknya sendiri, tidak seperti mesin yang digerakkan.[1] Kemerdekaan menempati posisi sentral dalam diri manusia.[1] Kemerdekaan manusia menurut Sartre adalah ketika manusia dapat menguasai dirinya secara bebas.[1] Menurut Sartre hidup dan kemerdekaan pada dasarnya sia-sia belaka.[1] L'autruiL'autrui membicarakan mengenai hubungan manusia dengan sesama manusianya.[1] Menurut Sartre hubungan manusia dengan sesama manusianya adalah mutlak.[1] Satre menyatakan bahwa dalam berhubungan dengan manusia lain pilihannya adalah menjadi subjek atau objek.[1] Kemudian Sartre mengatakan bahwa dalam pergaulan konflik dan permusuhan akan muncul secara terus menerus.[1] Rujukan
|