Ekonofisika

Ekonofisika adalah bidang penelitian lintas disiplin dengan menerapkan teori dan metode yang awalnya dikembangkan oleh fisikawan untuk memecahkan masalah di bidang ekonomi, biasanya yang berkaitan dengan ketidakpastian atau proses stokastik dan dinamika nonlinear. Beberapa aplikasinya terhadap studi pasar keuangan juga dapat disebut keuangan statistik, mengacu pada fisika statistik.

Sejarah

Minat fisikawan dalam ilmu sosial bukanlah hal baru; Daniel Bernoulli, sebagai contoh, adalah pencetus preferensi berbasis utilitas. Salah satu pendiri teori ekonomi neoklasik, mantan Profesor Ekonomi Universitas Yale Irving Fisher, awalnya dididik oleh fisikawan Yale terkenal, Josiah Willard Gibbs.[1] Demikian juga Jan Tinbergen, yang memenangkan Hadiah Nobel Ekonomi pertama pada tahun 1969 atas pengembangan dan penerapan model dinamis untuk analisis proses ekonomi, belajar fisika dengan Paul Ehrenfest di Universitas Leiden.

Ekonofisika dimulai pada pertengahan 1990-an oleh beberapa fisikawan yang bekerja di subbidang mekanika statistika. Merasa kurang puas dengan penjelasan dan pendekatan ekonom tradisional - yang biasanya memprioritaskan pendekatan yang disederhanakan demi solusi model teoretis atas kesepakatan dengan data empiris - mereka menerapkan alat dan metode dari ilmu fisika, pertama untuk mencoba untuk mencocokkan data keuangan, kemudian menjelaskan fenomena ekonomi secara lebih umum.

Salah satu kekuatan pendorong di balik ekonofisika yang muncul saat ini adalah ketersediaan sejumlah besar data keuangan secara tiba-tiba, mulai tahun 1980-an. Terlihat jelas bahwa metode analisis tradisional tidak cukup memadai - metode ekonomi standar berkaitan dengan agen homogen dan keseimbangan (ekuilibrium), sementara banyak fenomena yang lebih menarik di pasar keuangan fundamental tergantung pada agen heterogen dan situasi yang jauh dari ekuilibrium.

Istilah "ekonofisika" pertama kali diciptakan oleh H. Eugene Stanley untuk menggambarkan sejumlah besar makalah yang ditulis oleh fisikawan dalam masalah pasar (saham dan lainnya), dalam sebuah konferensi tentang fisika statistik di Kolkata, India pada tahun 1995 dan pertama muncul dalam publikasi di Physica A 1996.[2][3] Pertemuan perdana ekonofisika diselenggarakan tahun 1998 di Budapest, Hungaria oleh János Kertész dan Imre Kondor.

Di Indonesia, ekonofisika dirintis oleh Yohanes Surya dan Hokky Situngkir yang memimpin komite sains untuk "International Econophysics Conference IEC2002" [4] di Nusa Dua, Bali pada tanggal 29-31 Agustus 2002 yang merupakan forum ilmiah internasional pertama dalam bidang Ekonofisika di Indonesia. Saat ini pengembangan rintisan penelitian ekonofisika dijalankan di Center for Econophysics di Surya University.[5]

Alat dasar

Alat dasar ekonofisika ialah metode probabilistik dan statistik yang sering diambil dari fisika statistik.

Model fisika yang telah diterapkan di bidang ekonomi meliputi teori kinetik gas (disebut model pertukaran pasar kinetik[6])), model perkolasi, model chaos yang dikembangkan untuk mempelajari serangan jantung, dan model dengan kekritisan yang diorganisir sendiri serta model lain yang dikembangkan untuk memprediksi gempa.[7] Selain itu, ada upaya untuk menggunakan teori kompleksitas dan teori informasi dalam matematika, seperti yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan di antaranya adalah Murray Gell-Mann dan Claude E. Shannon.

Karena fenomena ekonomi adalah hasil dari interaksi antara banyak agen heterogen, terdapat analogi dengan mekanika statistik, di mana banyak partikel berinteraksi; namun harus diperhitungkan bahwa sifat-sifat manusia dan partikel secara signifikan berbeda.

Contoh lain adalah teori matriks acak, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi gangguan dalam matriks korelasi keuangan. Sebuah makalah berpendapat bahwa teknik ini dapat meningkatkan kinerja portofolio, misalnya pada optimasi portofolio. [8]

Namun demikian, berbagai alat lain dari fisika yang sejauh ini telah digunakan dengan sukses, seperti dinamika fluida, mekanika klasik, dan mekanika kuantum (termasuk apa yang disebut ekonomi klasik, ekonomi kuantum, dan keuangan kuantum), dan jalur perumusan integral pada mekanika statistika.

Konsep indeks kompleksitas ekonomi, yang diperkenalkan oleh ekonom Harvard Ricardo Hausmann dan fisikawan MIT Cesar Hidalgo, telah dikembangkan lebih lanjut di observatorium kompleksitas ekonomi Harvard-MIT, telah dirancang sebagai alat prediksi untuk pertumbuhan ekonomi. Menurut perkiraan Hausmann dan Hidalgo, ECI jauh lebih akurat dalam memprediksi pertumbuhan PDB daripada perhitungan tradisional Bank Dunia.[9]

Ada pula analogi antara teori keuangan dan teori difusi. Misalnya, persamaan Black-Scholes untuk penentuan harga opsi merupakan persamaan difusi-adveksi (lihat [10][11] untuk kritik terhadap metodologi Black-Scholes).

Pengaruh

Makalah tentang ekonofisika lebih banyak diterbitkan dalam jurnal yang ditujukan untuk fisika dan mekanika statistik daripada dalam jurnal ekonomi terkemuka.[12] Ekonom arus utama umumnya tidak terkesan oleh bidang ini. Beberapa ekonom heterodoks, termasuk Mauro Gallegati, Steve Keen, dan Paul Ormerod telah menunjukkan ketertarikannya, tetapi juga mengkritik tren ekonofisika.

Sebaliknya, ekonofisika memiliki beberapa dampak pada penerapan di bidang keuangan kuantitatif, di mana ruang lingkup dan tujuannya secara signifikan berbeda dari teori ekonomi. Berbagai pegiat ekonofisika telah memperkenalkan model untuk fluktuasi harga di pasar keuangan atau titik pandang awal pada model yang telah dibentuk.[10][13][14] Beberapa hukum skala juga telah ditemukan di berbagai data ekonomi.[15][16][17]

Referensi

  1. ^ "Yale Economic Review, Retrieved October-25-09". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-08. Diakses tanggal 2014-12-10. 
  2. ^ Interview of H. E. Stanley on Econophysics (Published in "IIM Kozhikode Society & Management Review", Sage publication (USA), Vol. 2 Issue 2 (July), pp. 73-78 (2013))
  3. ^ Econophysics Research in India in the last two Decades (1993-2013)
  4. ^ Ekonofisika, Bisnis Indonesia 14 Agustus 2002 (2002))
  5. ^ Riset Unggulan Surya University 2 Januari (2016))
  6. ^ Bikas K Chakrabarti, Anirban Chakraborti, Satya R Chakravarty, Arnab Chatterjee (2012). Econophysics of Income & Wealth Distributions. Cambridge University Press, Cambridge. 
  7. ^ Didier Sornette (2003). Why Stock Markets Crash?. Princeton University Press. Diakses tanggal 2008-02-19. 
  8. ^ Vasiliki Plerou, Parameswaran Gopikrishnan, Bernd Rosenow, Luis Amaral, Thomas Guhr and H. Eugene Stanley (2002). "Random matrix approach to cross correlations in financial data". Physical Review E. 65 (6): 066126. arXiv:cond-mat/0108023alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:2002PhRvE..65f6126P. doi:10.1103/PhysRevE.65.066126. 
  9. ^ Ricardo Hausmann, Cesar Hidalgo; et al. "The Atlas of Economic Complexity". The Observatory of Economic Complexity (Harvard HKS/CDI - MIT Media Lab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 26 April 2012. 
  10. ^ a b Jean-Philippe Bouchaud, Marc Potters (2003). Theory of Financial Risk and Derivative Pricing. Cambridge University Press. Diakses tanggal 2007-08-27. 
  11. ^ "Welcome to a non Black-Scholes world"
  12. ^ Philip Ball (2006). "Econophysics: Culture Crash". Nature. 441 (7094): 686–688. Bibcode:2006Natur.441..686B. doi:10.1038/441686a. PMID 16760949. 
  13. ^ Enrico Scalas (2006). "The application of continuous-time random walks in finance and economics". Physica A. 362 (2): 225–239. Bibcode:2006PhyA..362..225S. doi:10.1016/j.physa.2005.11.024. 
  14. ^ Y. Shapira, Y. Berman and E. Ben-Jacob (2014). "Modelling the short term herding behaviour of stock markets". New Journal of Physics. 16. doi:10.1088/1367-2630/16/5/053040. 
  15. ^ Y. Liu, P. Gopikrishnan, P. Cizeau, M. Meyer, C.-K. Peng, and H. E. Stanley (1999). "Statistical properties of the volatility of price fluctuations". Physical Review E. 60 (2): 1390. arXiv:cond-mat/9903369alt=Dapat diakses gratis. Bibcode:1999PhRvE..60.1390L. doi:10.1103/PhysRevE.60.1390. 
  16. ^ M. H. R. Stanley, L. A. N. Amaral, S. V. Buldyrev, S. Havlin, H. Leschhorn, P. Maass, M. A. Salinger, H. E. Stanley (1996). "Scaling behaviour in the growth of companies". Nature. 379 (6568): 804. Bibcode:1996Natur.379..804S. doi:10.1038/379804a0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-10. Diakses tanggal 2014-12-22. 
  17. ^ K. Yamasaki, L. Muchnik, S. Havlin, A. Bunde, and H.E. Stanley (2005). "Scaling and memory in volatility return intervals in financial markets". PNAS. 102 (26): 9424–8. Bibcode:2005PNAS..102.9424Y. doi:10.1073/pnas.0502613102. PMC 1166612alt=Dapat diakses gratis. PMID 15980152. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-10. Diakses tanggal 2014-12-22. 

Bacaan lanjut

Kembali kehalaman sebelumnya