Eklektisisme dalam Arsitektur

Basilika Sagrada Família di Barcelona yang dirancang oleh arsitek Antoni Gaudí adalah contoh eklektisisme yang terkenal. Elemen gaya Gotik digabungkan dengan motif dan bentuk Oriental yang ditemukan di alam, menghasilkan struktur yang khas dan asli. [1] Meskipun dirancang selama puncak periode eklektik (1883–1926), bangunan ini tetap dibangun hingga hari ini dan diperkirakan konstruksi selesai pada tahun 2026 dengan dekorasi yang ditargetkan selesai pada 2032

Eklektisisme adalah gaya arsitektur yang berkembang pada abad ke-19 dan ke-20 di mana satu arsitektur bangunan menggabungkan campuran elemen dari gaya arsitektur dari era sebelumnya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan orisinal . Dalam dunia arsitektur dan desain interior, elemen-elemen ini dapat mencakup fitur struktural, furnitur, motif dekoratif, ornamen dengan nilai sejarah yang unik, motif atau gaya budaya tradisional dari kebudayaan lain yang dicampur dengan perpaduan yang biasanya dipilih berdasarkan kecocokannya dengan proyek yang dikerjakan dan nilai estetika secara keseluruhan.

Istilah ini juga digunakan oleh banyak arsitek pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang mendesain bangunan dengan berbagai gaya sesuai dengan keinginan kliennya, ataupun keinginan mereka sendiri. Gaya arsitektur umumnya bersifat revivalis, dan kemungkinan setiap bangunan yang didesain sebagian besar atau seluruhnya konsisten dengan gaya campuran eklektik yang dipilih oleh si arsitek. Arsitektur Kebangkitan Gotik, terutama di gereja-gereja Katolik, kemungkinan besar memperjuangkan gaya revivalis yang relatif "murni" dari zaman dan wilayah abad pertengahan tertentu, sementara gaya kebangkitan lainnya seperti gaya Neoklasik, Baroque, Palazzo, Jacobethan, Romanesque, dan banyak gaya arsitektur lainnya dikreasikan lebih bebas.

Sejarah

Eklektisisme mulai diperkenalkan pada akhir abad ke-19, ketika para arsitek mencari gaya yang memungkinkan mereka mempertahankan warisan sejarah sebelumnya, tetapi membuat seolah - olah upaya mempertahankan warisan bersejarah tersebut tidak terlihat. Berdasarkan katalog lengkap gaya arsitektur di masa lalu, kemampuan untuk memadukan dan menggabungkan gaya memungkinkan kebebasan yang lebih ekspresif dan memberikan sumber inspirasi yang tak ada habisnya. Sementara desain profesional lainnya (disebut sebagai ' revivalis ') bertujuan untuk meniru gaya masa lalu dengan cermat, Sedangkan eklektisisme berbeda, karena pendorong dan tujuan utamanya adalah untuk berkreasi, bukan nostalgia dan ada keinginan agar desainnya bersifat orisinal atau asli.

Eropa

Arsitektur eklektisisme pertama kali muncul di benua Eropa di beberapa negara seperti Prancis ( arsitektur Beaux-Arts ), Inggris ( arsitektur Victoria ), Spanyol ( arsitektur Modernismo ) dan Jerman ( Gründerzeit ), [1] sebagai jawaban atas desakan yang meningkat dari kalangan arsitek untuk memiliki kebebasan yang lebih ekspresif atas karya arsitektur mereka.

École des Beaux-Arts di Paris, dianggap sebagai salah satu pelopor sekolah arsitektur profesional pertama, yang melatih siswa dengan tata laku yang disiplin dan akademis, membekali parah pelajar dengan keterampilan dan kebanggan profesionalisme. Guru di École adalah beberapa arsitek terkemuka di Prancis, dan metode pengajaran baru ini terbukti sangat berhasil, sehingga menarik banyak pelajar dari seluruh dunia. [1] Banyak lulusan kemudian menjadi pelopor gerakan eklektisisme, dan menggunakan pelatihan Beaux-Arts mereka sebagai dasar untuk desain eklektik baru.

Sementara praktik gaya arsitektur ini tersebar luas (dan dapat dilihat di banyak balai kota yang dibangun pada saat itu), [1] gaya eklektisisme di Eropa tidak mendapat antusiasme yang sama seperti yang terlihat di Amerika Serikat – dikarenakan kehadiran arsitektur bersejarah yang sudah ada sejak lama, mengurangi daya tarik arsitektur eklektisisme yang bertema penggabungan arsitektur antar sejarah yang baru dibuat.

Amerika Utara

Pada akhir abad ke-19 terlihat perubahan yang besar dalam Arsitektur Amerika. Arsitek yang berpendidikan di École des Beaux-Arts di Paris, seperti Richard Morris Hunt dan Charles Follen McKim berperan besar dalam membawa kembali pendekatan beaux-arts dari Eropa ke Amerika Serikat, yang dikatakan sebagai landasan arsitektur eklektik di benua Amerika. [1] Pada saat tingkat kemakmuran dan kebanggaan komersialisme meningkat, banyak bangunan eklektik dibangun di kota-kota besar di seluruh negeri Amerika Serikat. Gaya ini berkembang pesat, karena memperkenalkan ciri-ciri bangunan bernilai sejarah, yang sebelumnya hanya terlihat pada arsitektur aristokratik di benua Eropa seperti negara Inggris dan Prancis, yang berkontribusi pada rasa kekayaan budaya dan sejarah yang lebih dalam di Amerika Serikat. Dalam kasus Hunt dan banyak arsitek eklektik lainnya di Amerika Serikat, 'sudut pandang yang biasanya eklektik' memungkinkannya membuat pilihan gaya arsitektur berdasarkan apa pun yang sesuai dengan proyek atau klien tertentu. Fleksibilitas untuk beradaptasi, dan untuk memadukan gaya arsitektur yang bebas membuat desainer eklektik terlihat lebih menarik bagi klien di Amerika Serikat.

Pembangunan gedung pencakar langit dan ruang publik besar lainnya seperti gereja, gedung pengadilan, balai kota, perpustakaan umum, dan bioskop, berarti desain eklektik tidak lagi hanya untuk anggota masyarakat kelas atas, tetapi juga dapat diakses oleh masyarakat kelas menengah dan bawah. [1] Sementara beberapa dari bangunan eklektik ini telah dihancurkan (termasuk stasiun kereta api pertama Pennsylvania dan taman Madison Square pertama dan kedua di Kota New York ), proyek yang tersisa dari era eklektisisme ini masih dinilai sebagai bangunan bersejarah yang penting di Amerika Serikat.

Penyebaran

Salah satu contoh yang ekstrim dari trend desain eklektik dapat dilihat di dalam desain interior kapal pesiar (yang pada saat itu merupakan bentuk transportasi utama antar negera). Interior mewah yang dibuat dengan campuran gaya tradisional — dalam upaya untuk meredakan ketidaknyamanan selama berbulan-bulan diatas laut dan untuk menciptakan ilusi keagungan dan keindahan.

Salah satu contoh yang ekstrim dari trend desain eklektik dapat dilihat di dalam desain interior kapal pesiar (yang pada saat itu merupakan bentuk transportasi utama antar negera). Interior mewah yang dibuat dengan campuran gaya tradisional — dalam upaya untuk meredakan ketidaknyamanan selama berbulan-bulan diatas laut dan untuk menciptakan ilusi keagungan dan keindahan.

Bangunan kolonial Prancis dengan elemen tradisional Angkor : Banque de l'Indochine ( sekarang Bank Negara Vietnam ), Kota Ho Chi Minh, Vietnam, oleh Felix Dumail, 1929
Arsitektur Revivalis Indo-Saracenic : Stasiun Kereta Kuala Lumpur, Malaysia, oleh Arthur Benison Hubback

Pada trend lebih lanjut, Eklektisisme mulai muncul di Asia, ketika arsitek Jepang dan Tiongkok yang telah belajar di sekolah-sekolah yang dipengaruhi Beaux-Arts di Amerika Serikat, kembali menghasilkan desain eklektik di benua Asia seperti Bank of Japan (1895) oleh Kingo Tatsuno . [1] Apa yang disebut arsitektur Kebangkitan Indo-Saracenic di Malaysia, yang menampilkan detail arsitektur tradisional India, yang sebagian besar dipengaruhi arsitektur Mughal, hingga bentuk bangunan publik dan istana kerajaan bergaya Barat, pada dasarnya mengadopsi gaya eklektik. Yang sebagian besar arsiteknya adalah orang Inggris.

Penurunan Trend

Antusiasme untuk imitasi bangunan bercorak penggabungan antar sejarah mulai menurun pada tahun 1930-an dan eklektisisme perlahan dihapuskan dalam kurikulum sekolah desain, karena munculnya arsitektur gaya baru. Pergeseran trend menuju arsitektur gaya Modernisme Akhir, Postmodernisme, Brutalisme, Art Deco dan Streamline Moderne [1] sangat penting karena dinilai sebagai sesuatu yang bersifat avant-garde serta teknologi dan material baru yang diproduksi pada saat itu memungkinkan inovasi yang lebih besar . [2] Terlepas dari pergeseran dari eklektisisme menuju arsitektur gaya baru, era tersebut masih memiliki peran penting secara historis karena "membuka kembali pintu inovasi dan gaya baru" untuk arsitektur di tahun-tahun berikutnya. [3]

Referensi

  • 1. Hamlin, T, 1952. "The Rise of Eclecticism in New York." Journal of the Society of Architectural Historians, 11 (2), pp. 3–8.
  • 2. Piles, J, 2005. A History of Interior Design. 3rd ed. London: Laurence King Publishing. pp. 305–327
  • 3. Whittick, A, 1974. European Architecture in the Twentieth Century. 1st ed. New York: Leonard Hill Books. pp. 17–27.
  • 4. Cruickshank, D, 1996. Sir Banister Fletcher's A History of Architecture. 20th ed. London: Architectural Press. pp. 1483–1484
  • 5. Meeks, C, 1953. "Creative Eclecticism." Journal of the Society of Architectural Historians, 12 (4), pp. 15–18.
Kembali kehalaman sebelumnya