Ebles ManzerEbles Manzer (sekitar tahun 870 – 935) merupakan Comte Poitiers dan Adipati Aquitaine pada dua peristiwa: dari tahun 890 sampai 892 dan dari tahun 902 (Poitiers) dan 927 (Aquitaine) sampai kematiannya. Ebles Manzer adalah anak haram Ramnulf II dari Poitiers. "Manzer" atau "Mamzer" berarti orang yang memalukan, anak pelacur, atau anak haram.[1] Tampaknya Ebles tidak peduli dengan namanya, dan "ketidaksahannya menjadi bagian dari gayanya."[2] Setelah kematian ayahandanya (yang diracuni), Ebles mengambil mantel ayahandanya dan mendapatkan peran Comte Poitou. Namun Ebles tidak dapat mempertahankan gelar itu pada waktu lama. Aymar, keturunan dari salah satu pendahulu Ramnulf II, menentang hak Ebles untuk memerintah, karena Ebles hanyalah seorang anak haram. Pada tahun 892, Aymar, yang didukung oleh Eudes dari Prancis, berhasil menggulingkan Ebles, dan Ebles melarikan diri ke sekutu ayahandanya, Comte Gerald dari Aurillac dan Guillaume yang Saleh, Comte Avergne dan Adipati Aquitaine.[3] Guillaume yang Saleh merawat Ebles dan memberikannya pendidikan yang baik setelah kematian ayahanda Ebles.[4] Pada tahun 902, Ebles, dengan bantuan Guillaume yang Saleh, kerabat jauhnya, menguasai Poitiers ketika Aymar tidak berada ditempat, dan membuktikan dirinya sendiri di dalam posisinya terdahulu. Charles III, yang mengenal Ebles sebagai sahabat kecilnya, kemudian dengan resmi memberikan Ebles dengan gelar, Comte Poitiers. Ebles akan memegang gelar ini sampai kematiannya.[4] Gelar komital tersebut hanyalah penobatan satu-satunya yang pernah ia miliki secara sah. Ebles memberikan biara di Saint-Maixent kepada Savary dari Thouars, yang telah menjadi pendukung setianya. Ia merestrukturisasi Poitiers dengan membuat Vicomte yang baru di Aulnay dan Melle dan membubarkan gelar dan posisi Vicomte Poitiers setelah kematian pemegangnya, Maingaud, pada tahun 925. Pada tahun 904, ia menguasai Limousin. Pada tahun 911 ia bersama dengan dua komandan Prancis lainnya bersekutu di dalam oposisi dengan Rollon, penyerang Denmark menjarah perkampungan. Ebles dan dua komandan lainnya berniat untuk memimpin pasukan mereka mempertahankan kota Chartes. Bagian pasukan Rollon berkemah di atas bukit (Mont-Levis) di sebelah utara kota tersebut, sewaktu yang lainnya berkemah di atas dataran di luar Chartes.[5] Pada hari Sabtu, tanggal 20 Juli 911, pertempuran di antara pasukan Prancis dan Denmark dimulai. "Rollon dan pasukannya dengan malu diarahkan, dipukul, konon, dengan kebutaan korporeal. Kepanikan terjadi atas komandan yang heroik itu, satu spesies kelemahan mental dapat terlihat di dalam keturunannya. Ebles agak lama tiba di Chartres, sehingga ia tidak dapat "ambil bagian di dalam konflik ini." Mitra kemenangannya membanggakan kemenangan mereka, dan mengejek Ebles dan pasukannya yang lambat. Untuk menebus kehormatannya, Ebles menerima tantangan untuk menghadapi sisa tentara Denmark yang tetap berkemah di Mont-Levis. Namun pasukan Ebles dengan telak dikalahkan. Ketika dermawan Ebles, Guillaume yang Saleh, meninggal, Guillaume digantikan sebagai Adipati Aquitaine oleh Guillaume yang Lebih Muda. Pada tahun 927, Guillaume yang Lebih Muda meninggal, dan ia meninggalkan gelarnya kepada saudaranya Acfred; namun Acfred bahkan tidak hidup sampai setahun. Acfred menjadikan Ebles sebagai ahli warisnya, dan pada tahun 928 Ebles mengambil gelar Adipati Aquitaine, Comte Berry, Comte Auvergne, dan Le Puy-en-Velay[6] Pada tahun 929, Raja Raoul mencoba untuk mengecilkan kekuasaan Ebles. Ia menarik diri darinya akses ke Berry, kemudian pada tahun 932 ia memindahkan gelar Adipati Aquitaine dan Comte Auvergne ke Comte Toulouse, Raymond Pons. Selain itu, wilayah La Marche, Nièvre, yang berada dibawah kendali Maharaja Charroux, Allier, pengikut Ebles, diubah menjadi provinsi yang mandiri. Pernikahan & KeturunanIstri pertama Ebles adalah Aremburga, yang ia nikahi sebelum tanggal 10 Oktober 892.[4] Istri keduanya adalah Emilienne, yang ia nikahi pada tahun 911. Ketika Emilienne meninggal pada tahun 913, Ebles menikahi Adele pada tahun berikutnya.[7] Adele biasanya disebut sebagai putri Edward Tua.[8] Beberapa sumber menganggap bahwa Adele adalah orang sama dengan putri Edward, Ælfgifu, bahwa dugaan menyamakan Ælfgifu untuk Adele muncul dari fakta bahwa sejarawan Inggris tidak mengakui namanya yang setelah itu diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis. Ia juga dipanggil Adela, Adele, Alaine, atau Aliana. Ebalus memiliki dua orang anak dengan Adele:[9]
Lihat pulaSumber
|