East Ventures
East Ventures adalah perintis dan perusahaan modal ventura yang terbuka pada seluruh sektor. Berdiri pada tahun 2009, East Ventures telah berubah menjadi platform holistik yang menyediakan investasi multitahap, termasuk tahap awal (seed) dan tahap pertumbuhan (growth stage) untuk lebih dari 200 perusahaan di Asia Tenggara.[1][2][3] Perusahaan memiliki visi untuk membawa kesuksesan bagi usaha rintisan (startup) tahap awal dan pertumbuhan di Asia Tenggara dan Jepang dan menciptakan dampak lingkungan dan sosial dengan menerapkan pendekatan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) dalam operasi sehari-hari dan ekosistemnya. East Ventures menjadi perusahaan modal ventura pertama di Indonesia yang menandatangani Prinsip PBB untuk Investasi Bertanggung Jawab.[4] SejarahInvestasi pertama perusahaan adalah perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia, yang pada akhirnya dikenal sebagai unicorn.[5][6] Pada April 2017, perusahaan melihat keluar (exit) terbesarnya ketika investasi awal East Ventures, Kudo, sebuah prosesor pembayaran seluler, diakuisisi oleh perusahaan perjalanan Grab, senilai US$100 juta.[7] Pada bulan Maret 2018, East Ventures meluncurkan dana EV Growth, perusahaan patungan antara East Ventures, SMDV, dan Yahoo! Jepang, yang menyediakan pendanaan seri B dan tahap selanjutnya untuk startup di Asia Tenggara. Pada Agustus 2019, East Ventures mengumpulkan US$ 75 juta untuk dana keenamnya. Pada bulan Desember, EV Growth mengumumkan telah mengumpulkan dana sebesar US$250 juta dari Softbank Group dan Pavilion Capital.[8] Pada tahun yang sama, East Ventures merayakan ulang tahun ke-10 mereka dalam bisnis tersebut. Pada Maret 2020, East Ventures menginisiasi Indonesia PASTI BISA (IDPB) untuk mendukung perjuangan bangsa melawan pandemi COVID-19. Inisiatif ini terdiri dari tiga program: IDPB Test Kit (2020), IDPB Safeguards PPE (2020), IDPB Safeguards Oxygen (2021).[9] Sejak tahun 2020, East Ventures telah memetakan evolusi ekonomi digital Indonesia melalui laporan tahunan East Ventures Digital Competitiveness Index (EV-DCI). Tujuan dari laporan ini adalah pentingnya memetakan dan menilai kondisi ekonomi digital Indonesia – baik kekuatan dan kelemahan masing-masing wilayah, untuk memberikan sudut pandang tentang peluang besar yang ada di negara ini. EV-DCI merupakan hasil evaluasi mendalam terhadap serangkaian data, termasuk kecepatan adopsi teknologi, kesiapan sumber daya manusia, kewirausahaan, keandalan infrastruktur fisik, dan dukungan dari peraturan pemerintah. EV-DCI tidak hanya memberikan analisis data yang ekstensif pada berbagai indikator yang terkait dengan ekonomi digital, tetapi juga menawarkan perspektif dan wawasan dari para pemangku kepentingan dan startup ternama.[10][11][12] InvestasiEast Ventures telah berinvestasi pada lebih dari 200 perusahaan rintisan (startups) di Asia Tenggara. Selain Tokopedia, portofolionya juga termasuk startup unicorn Traveloka, e-commerce Jepang, Mercari, startup co-working CoHive (sebelu East Ventures mencakup startup travel online yang juga telah menyandang status unicorn Traveloka,[13] e-commerce asal Jepang Mercari,[14] startup co-working space CoHive (sebelumnya dikenal dengan nama EV Hive),[15] startup teknologi pendidikan (EdTech) asal Indonesia Ruangguru,[16] platform cashback ShopBack,[17] Lang-8.com[18], Shippo,[19] media yang fokus pada digital ekosistem, TechInAsia[20], dan vertical e-commerce seperti Otten Coffee.[21] East Ventures disebut sebagai salah satu perusahaan modal ventura paling aktif di Asia Tenggara.[22] Menurut data dari perusahaan riset Preqin, dana yang dikelola East Ventures menjadi salah satu manajer investasi modal ventura berkinerja terbaik di dunia. East Ventures adalah salah satu dari lima perusahaan di seluruh dunia yang memiliki tiga dana yang masuk dalam kuartil teratas Preqin; yang menempatkannya di samping nama seperti Benchmark Capital.[23] East Ventures juga berinvestasi pada sejumlah startups yang mempromosikan keberlanjutan untuk lingkungan yang lebih hijau: Aruna[24] (perusahaan teknologi perikanan), Xurya (startup panel surya), Waste 4 Change (pengelolaan sampah); mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan: Nalagenetics dan Nusantics (Biotech), Mindtera, dan Riliv (kesehatan mental), dan Homage (perawatan lansia); mempromosikan kualitas pendidikan: Ruangguru, T-labs, Geniebook (Edutech), mengurangi sampah makanan, Treedots (social commerce), dan masih banyak lagi.[25] Lihat pulaReferensi
Pranala luar |