Durian, Sambas, Sambas
Durian merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Desa ini memiliki luas 1,35 km2 (0,55% dari wilayah Kecamatan Sambas) dan merupakan desa terkecil kelima di Kecamatan Sambas setelah Desa Pasar Melayu, Tanjung Bugis, Pendawan, dan Tumuk Manggis. Di desa ini terdapat rumah sakit swasta yang cukup dikenal oleh masyarakat Sambas, yaitu RSU Santa Elisabeth Sambas. PemerintahanSaat ini, Kepala Desa Durian adalah Mawardi Djohana. Menurut tingkat perkembangan desa, Desa Durian diklasifikasikan sebagai desa swasembada dengan tingkat perkembangan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) kategori III. DusunDesa Durian terdiri dari 2 dusun, yaitu: PendudukBerdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, Desa Durian merupakan desa dengan jumlah penduduk terkecil kedelapan dari 18 desa yang ada di Kecamatan Sambas. Penduduk Desa Durian sebanyak 2.141 jiwa (4,76% dari total penduduk Kecamatan Sambas) dengan rincian 1.031 laki-laki dan 1.110 perempuan.[1] Kepadatan penduduk di desa ini adalah 1.586 jiwa/km2 yang menjadikannya sebagai desa terpadat kelima di Kecamatan Sambas setelah Desa Tanjung Bugis, Pasar Melayu, Pendawan, dan Tumuk Manggis. PendidikanDesa Durian memiliki 1 Taman Kanak-Kanak (TK), 3 Sekolah Dasar (SD), dan 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).[1] Yayasan Amal dan Kurban (Amkur) mendirikan mengelola masing-masing satu sekolah di tiap jenjang pendidikan di desa ini. Taman Kanak-KanakTK yang ada di Desa Durian, yaitu TK Amkur Sambas, berstatus swasta yang dikelola oleh Yayasan Amkur. Sekolah DasarSatu SD yang ada di Desa Durian berstatus swasta, sedangkan dua lainnya berstatus negeri. Desa Durian memiliki jumlah guru sebanyak 50 orang dan jumlah murid sebanyak 960 orang. Berikut merupakan daftar SD yang ada di Desa Durian:
Sekolah Menengah PertamaDesa Durian memiliki dua SMP yang masing-masing brstatus negeri dan swasta dengan jumlah guru sebanyak 50 orang dan jumlah siswa sebanyak 790 orang. SMP yang berstatus negeri adalah SMP Negeri 2 Sambas yang merupakan SMP favorit dan unggulan di Sambas, sedangkan SMP yang berstatus swasta adalah SMP Amkur Sambas yang dikelola oleh Yayasan Amkur. Sekolah Menengah AtasSMA yang ada di Desa Durian berstatus swasta yang dikelola oleh Yayasan Amkur. SMA ini bernama SMA Santo Bonaventura Sambas. Sekolah Menengah KejuruanSMK yang ada di Desa Durian merupakan salah satu dari dua SMK negeri yang ada di Kecamatan Sambas. SMK Negeri 1 Sambas merupakan kelanjutan dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Sambas yang didirikan pada 7 Desember 1966.[2] SMK ini mengadakan pendidikan kejuruan di bidang teknik komputer dan jaringan (TKJ), adminstrasi perkantoran, akuntansi, dan pemasaran.[3] KesehatanDi Desa Durian terdapat 1 Rumah Sakit Umum, 1 Pos Persalinan Desa (Polindes), dan 1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan 4 dokter, 1 dokter gigi, 1 mantri kesehatan, dan 1 bidan.[1] Rumah Sakit Umum Santa ElisabethSelain menyediakan sarana pendidikan berupa sekolah dari tingkat TK hingga SMA, Yayasan Amkur juga mengelola satu rumah sakit. RS Santa Elisabeth merupakan satu-satunya rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Sambas[4] Rumah sakit ini dirintis sejak tahun 1924 oleh Suster Elisabeth, seorang suster dari Kota Etten Leur, Belanda. KeagamaanDi Desa Durian terdapat 10 tempat ibadah, yaitu 3 masjid, 2 surau, 2 musholla, 1 gereja katolik (Gereja Kristus Raja Sambas), 1 gereja protestan (Gereja GKKB Jemaat Sambas),[5] dan 1 vihara.[1] PariwisataDi Desa Durian terdapat beberapa objek wisata, diantaranya:
Referensi
Pranala luar |