Drobytskyi Yar
Drobytskyi Yar (bahasa Ukraina: Дробицький Яр) atau yang juga dikenal sebagai Trawnitsyka dolina (bahasa Ukraina: Травницька долина)[2] merupakan sebuah jurang di daerah Kharkiv, Ukraina.[1] Wilayah ini juga menjadi tempat pembunuhan masal penduduk setempat pada 15 Desember 1941. Sekitar 15.000 penduduk di daerah Vinnytsia[3] dan 12.000 hingga 16.000 penduduk di daerah Drobytskyi menjadi korban dalam pembunuhan ini.[2] Kebanyakan dari penduduk yang dibunuh merupakan umat Yahudi dan kebanyakan jasad ditemukan di jurang Drobytskyi Yar.[3] Hal tersebut berkaitan dengan adanya invasi ke Uni Soviet yang dilakukan oleh tentara Jerman Nazi pada kisaran Desember 1941.[2] EtimologiKata "Drobytskyi" (bahasa Ukraina: Дробицький) kemungkinan diambil dari nama sebuah desa yang kini telah ditinggalkan dan terletak di hulu jurang dan merupakan bagian dari wilayah distrik Kharkhiv, yakni Drobytsky.[3] Sementara kata "yar" sendiri (bahasa Ukraina: Яр) merupakan sebuah kata dalam bahasa-bahasa Turkik yang berarti "cekungan" ataupun "jurang". Kata ini sendiri berasal dari bahasa Proto-Turkik *yār (“sisian sangat curam”) dan kemudian diturunkan ke bahasa Turk Kuno (yār, “turunan curam”).[4] SejarahWilayah di sekitar jurang Drobytsky Yar pada awalnya merupakan sebuah desa bernama Drobytsky yang kini telah ditinggalkan oleh penduduknya. Desa tersebut terletak di hulu jurang dan berada di samping jalur Chuguyiv (bahasa Ukraina: Чугуївського), distrik Kharkiv. Desa tersebut tercantum dalam beberapa peta yang dibuat pada kisaran abad ke-18.[3] Perang Dunia KeduaPada musim dingin tahun 1941, Jerman Nazi menginvasi wilayah Ukraina, yang saat itu masih berupa Republik Sosialis Soviet Ukraina (RSS Ukraina) sebagai bagian dari Operasi Barbarossa.[5] Pada saat aneksasi tersebut, terdapat sekitar 2,5 juta penduduk Ukraina yang terperangkap di wilayah tersebut dan hanya sekitar 100.000 hingga 150.000 jiwa yang selamat setelah invasi. Hal tersebut menyebabkan sekitar 70-75% dari jumlah pemeluk agama Yahudi di Uni Soviet menjadi korban selama kependudukan Nazi di Ukraina.[6] Pada 24 Oktober 1941, pasukan Nazi Jerman memasuki wilayah Kharkiv setelah pengeboman dan penembakan artileri di Ukraina selama beberapa hari sebelumnya dan memperkenalkan diri mereka sebagai "organisasi kehidupan damai" [sic].[7] Meskipun pemerintah Uni Soviet berusaha untuk meyakinkan masyarakat setempat bahwa mereka tidak akan jatuh ke tangan Nazi Jerman melalui serangkaian propaganda, masyarakat justru bingung dan meragukan kebenarannya. Selain itu, umat Yahudi yang belum sempat melarikan setelah tentara Nazi Jerman datang justru "menyerah" dan memperburuk jumlah korban yang akan jatuh.[2] Kemudian pada 5 Desember 1941, pasukan Nazi Jerman memulai sebuah sensus penduduk untuk masyarakat di daerah tersebut, akan tetapi masyarakat beragama Yahudi dimasukkan kedalam daftar terpisah.[7] Pada 14 Desember, komandan militer Kharkiv memasang spanduk-spanduk dan mengeluarkan perintah yang memerintahkan semua orang Yahudi, termasuk anak-anak dibawah umur hingga lansia, ke barak di pinggiran timur kota dalam kurun waktu paling lama dua hari. Jika tidak, maka "penembakan terpaksa dilakukan kepada orang tersebut" [sic].[7] Setelah semuanya dikumpulkan, orang Yahudi dibawa ke lembah Drobytskyi Yar dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 250-300 orang.[2] Kemudian tentara Jerman Nazi mulai melakukan penembakan masal kepada kelompok-kelompok tersebut. Anak-anak dan bayi dilempar ke dalam lubang hidup-hidup yang dianggap lebih menghemat peluru, karena mereka akan mati karena hipotermia.[2] Selain dari pihak tentara Jerman Nazi, masyarakat Ukraina pada masa pendudukan Nazi di Ukraina juga dianggap turut serta dalam upaya pembantaian umat Yahudi di Ukraina,[8] baik dengan membunuh secara langsung, maupun melaporkan seseorang yang berhasil lolos dari penembakan masal.[7] Pada Desember 1943, Wilayah Kharkiv diduduki kembali oleh Uni Soviet dan dibebaskan dari Jerman Nazi setelah Operasi Barbarossa mengalami kegagalan dan berlanjut pada pembebasan wilayah-wilayah yang telah direbut oleh Tentara Jerman Nazi.[5] Pasukan Tentara Jerman yang tertangkap pun mulai dijatuhi hukuman oleh Pemerintah Uni Soviet karena dianggap telah melakukan serangkaian kejahatan perang.[7] Pasca Perang Dunia KeduaSemua Ghetto menjadi kosong setelah pendudukan Nazi, hal ini karena hampir seluruh masyarakat beragama Yahudi di Kharkiv terbunuh dalam penembakan masal tersebut,[7] sementara sebagian kecilnya bersembunyi di dusun-dusun ataupun hutan disekitar lembah Drobytskyi Yar selama beberapa bulan.[2] Menurut penulis sekaligus reporter Soviet-Yahudi, Vassily Grossman, ia menjelaskan situasi yang terjadi setelah Tentara Merah menduduki kembali Ukraina dan memukul mundur Tentara Jerman Nazi (Wehrmacht):[6]
Selain itu, kependudukan Nazi di wilayah Ukraina, termasuk Kharkiv, juga membawa perubahan pada moral dan perilaku masyarakat setempat karena proses Nazifikasi terhadap korban penembakan: korban penembakan yang selamat dan kembali ke wilayah Kharkiv mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, dan membicarakan hal mengenai orang Yahudi dianggap sebagai perbuatan yang tidak pantas.[2] Seiring berjalannya waktu, tragedi yang terjadi ini mulai dilupakan.[7] Pemerintah Uni Soviet kala itu juga tidak mengakui adanya Holocaust di wilayah-wilayah yang diduduki Nazi dan kebenaran dan informasi pasti mengenai tragedi ini disembunyikan selama hampir lebih dari 50 tahun.[6] Pada tahun 1960 hingga 1980-an, sebuah organisasi masyarakat melakukan penelitian secara diam-diam pada Drobytskyi Yar.[2] Pada kurun waktu penelitian tersebut, ditemukan setidaknya 13 lubang yang dipenuhi dengan mayat-mayat dalam keadaan yang sangat mengerikan dan tubuh-tubuh tersebut menumpuk satu sama lain.[6] Selain itu, dari pemeriksaan forensik ditemukan bahwa mayat-mayat tersebut dibunuh menggunakan peluru, racun karbon monoksida dan dibakar hidup-hidup.[7] Tugu peringatanKompleks peringatan dibangun untuk memperingati kejadian kelam yang terjadi di Drobytskyi Yar pada masa lalu. Kompleks peringatan ini terdiri dari beberapa tugu peringatan, termasuk tugu Menorah, museum peringatan dengan koleksi berupa daftar nama korban dan barang-barang peninggalan mereka, dan wilayah padang rumput disekitarnya yang dahulunya diyakini sebagai tempat penembakan masal terjadi.[7] LinimasaPada tahun 1991, terdapat gagasan untuk membangun sebuah kompleks peringatan bagi para korban Nazisme yang dimakamkan ataupun terbunuh di Drobitsky Yar. Kemudian diadakanlah kompetisi untuk merancang tugu peringatan yang nantinya akan dibangun di kompleks peringatan.[9] Dari ke-16 desain, desain dari arsitek Oleksander Leibfreid dan seniman V. Savenkov menjadi yang terpilih.[7] Kemudian kompleks peringatan dibangun dan berdasarkan pada Keputusan Dewan Kota Kharkiv menetapkan No. 444 tanggal 23 Oktober 1992, tentang pembangunan tugu peringatan di lokasi tragedi tersebut.[10] Akan tetapi pembangunan terhenti pada tahun 1995 akibat kekurangan dana dan baru kembali dilanjutkan pada tahun 2000 dengan pengawasan dari pemerintah Israel.[9] Kemudian pada bulan Desember 2002, kompleks peringatan ini selesai dibangun dan dilakukan pembukaan tahap pertama. Pembukaan tersebut dihadiri oleh Duta Besar Israel untuk Ukraina kala itu, yakni Anna Azari.[9] Pada tahun 2016, sesuai dengan Keputusan Kementerian Kebudayaan Ukraina No. 1162 tanggal 12-06-2016, kompleks peringatan "Drobytskyi Yar" memperoleh status monumen sejarah dan seni monumental kepentingan lokal (dengan nomor 2656-Xa).[11] Kerusakan akibat invasi RusiaMenorah pada kompleks Drobytskyi mengalami kerusakan setelah terkena ledakan dari sebuah artileri dan menewaskan setidaknya 5 orang pada 26 Maret 2022. Dilaporkan bahwa artileri tersebut ditembakkan oleh tentara Rusia dalam rangka Invasi Rusia ke Ukraina.[12] Penembakan artileri ke tempat pemakaman massal umat Yahudi di ini merupakan yang kedua kalinya terjadi. Sebelumnya, artileri yang dimaksudkan untuk menghancurkan menara telekomunikasi Kiev mengenai kompleks pemakaman Babi Yar pada 1 Maret 2022.[13] Hal tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, seperti presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, dan kompleks peringatan Holocaust Yad Vashem di Israel,[14] juga kecaman dari dunia internasional.[15] TanggapanSerangan tugu menorah mendapatkan reaksi keras dan kecaman internasional. Selain itu, kerusakan pada situs peringatan terjadi di tengah perang memunculkan anggapan yang yang mengaitkan invasi yang dilakukan oleh Rusia dengan tindakan Jerman Nazi pada Perang Dunia Kedua.[14] Anggapan tersebut juga dilontarkan oleh Menteri Pertahanan Ukraina dalam salah satu postingan di Twitter setelah penembakan dilaksanakan:[16]
Sebelumnya, kecaman juga dilontarkan oleh presiden Ukraina saat ini, yakni Volodymyr Zelenskyy, yang sendirinya merupakan seorang pemeluk agama Yahudi. Ia menyatakan bahwa serangan yang menyasar situs maupun kompleks pemakaman yang dulunya merupakan tempat pembantaian umat Yahudi merupakan barbarisme Nazi yang terpanggil kembali.[15] Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, alasan invasi dilakukan adalah untuk demiliterisasi menghapuskan unsur Nazisme di Ukraina, khususnya pada sistem demokrasi di Kiev. Ia bahkan telah berulangkali untuk mengaitkan tindakan yang dilakukan oleh Ukraina dan Negara-Negara Barat dengan Jerman Nazi.[14] Akan tetapi, hal ini dibantah dan dianggap sebagai kebohongan dan tidak rasional oleh para ahli. Putin dianggap telah memberikan tuduhan kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sekaligus kepada Ukraina yang disebut sebagai "tempat tidur nyaman" [sic] untuk para Nazi.[8] Penggunaan dalam karya sastraTragedi Holocaust yang terjadi pada Drobytskyi Yar tercermin dalam karya-karya sastrawan, seperti Yevgeny Yevtushenko dan Zinovyi Valshonka.[7] Diantara karya-karya yang menggambarkan pembunuhan tersebut, karya terbitan Yevgeny Yevtushenko memiliki pengaruh besar di Uni Soviet. Ia menulis karya tersebut pada 1961 sebagai bentuk protes atas pemerintah Uni Soviet yang kala itu tidak mengakui adanya Holocaust para umat Yahudi di situs-situs yang sekarang merupakan pemakaman massal, seperti Babi Yar dan Drobytskyi Yar. Selain itu, publikasinya pada Literaturnaya Gazeta mengenai pembantaian tersebut berhasil mematahkan pemikiran dan pengamatan oleh Uni Soviet terhadap umat Yahudi yang berkembang pada periode Perang Patriotik Raya dan berlanjut pada tahun 1950-an hingga awal 1960.[cat. 3][7] Selain itu, kisah-kisah korban yang selamat dari penembakan masal di Drobytskyi Yar juga diabadikan pada beberapa buku, seperti "Buku Drobytskyi Yar" (bahasa Ukraina: Дробицького Яру) yang diterbitkan di Kharkiv pada tahun 1991 dan buku peringatan terbitan Institut Nasional Holocaust Yad Vashem di Yerusalem.[2] Lihat pulaCatatan
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kompleks peringatan Drobytskyi Yar.
|