Dracula (novel)Dracula adalah novel tentang seorang bangsawan vampir bernama Count Dracula, karya penulis Irlandia, Bram Stoker. Novel ini merupakan novel kelima dari sang penulis dan dipublikasikan pertama kali oleh Archibald Constable dan Company of Westminster.[1] Dalam bahasa Indonesia sering kali dilafalkan Drakula merujuk kepada Count Dracula sebagai vampir penghisap darah.[butuh rujukan] Novel ini berbentuk kumpulan dokumen-dokumen tokohnya seperti Diari Jonathan Harker atau Surat Wilhemina Murray kepada Lucy Westerna.[2] Drakula dapat dikategorikan sebagai novel horor dan novel gotik.[2] CeritaCount Dracula adalah seorang bangsawan mengundang Jonathan Harker untuk mengurus kepindahannya ke Inggris.[3] Jonathan Harker-pun akhirnya dapat melarikan diri karena ternyata Count Dracula adalah vampir penghisap darah.[3] Count Dracula-pun kemudian mulai mengancam tunangan Harker, Wilhemina Murray dan temannya Lucy Westerna.[3] Lucy sendiri akhirnya menjadi vampire penghisap darah.[3] Dr. John Seward, salah satu pengagum Lucy meminta pertolongan gurunya Profesor Abraham Van Helsing.[butuh rujukan] Dengan bantuan mereka akhirnya Count Dracula dapat dibasmi.[3] Latar belakangKarier penulis Bram Stoker dimulai tahun 1876 dimana ia menulis tentang seorang aktor kenamaan zaman itu, Sir Henry Irving.[4] Setelah membaca tulisan Bram Stoker, Sir Henry Irving mengundangnya untuk makan malam yang memulai persahabatan mereka.[4] Pertemuan ini mengubah kehidupan Bram Stoker selamanya.[4] Dua tahun kemudian Sir Henry Irving mengambil alih Lyceum Theatre dan membuat Bram Stoker manajernya di London.[4] Dengan pekerjaan baru serta kepindahannya dari Irlandia ke London, Bram Stoker mulai mengejar karier sebagai penulis dan manajer Sir Henry Irving.[4] Ia mulai menulis Dracula pada tahun 1881 dan membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikannya.[4] Vlad DraculaMelihat kesamaan nama dari tokoh utama novel Dracula dan Vlad Dracula maka tidak diragukan lagi kalau Bram Stoker memang mengambil nama itu dari tokoh sejarah Vlad Dracula.[4] Pada sebuah penelitian oleh Raymond McNally dan Radu Florescu dari Boston College di Massachusetts berjudul "In Search of Dracula" menyatakan bahwa drakula didasarkan dari karakter kejam Vlad III.[5] Tapi pada sebuah penelitian ilmiah terkini oleh Profesor Elizabeth Miller dari Universitas Newfoundland di Kanada semua terjawab lewat catatan-catatan Bram Stoker.[5] Pada penelitian itu Professor Miller mengumpulkan semua catatan selama hidup Bram Stoker dan menemukan fakta bahwa Bram Stoker menemukan nama Dracula dari buku William Wilkerson berjudul An Account of the Principalities of Wallachia and Moldavia.[5] Pada catatan itu ditemukan bahwa Bram Stoker meminjam buku itu dari Perpustakaan Whitby di Inggris Utara.[5] Kontras dengan pandangan tentang pengaburan kekejaman Vlad Dracula, Bram Stoker sama sekali tidak tahu-menahu tentang kekejaman Vlad III.[5] Pada saat itu pula Bram Stoker menulis kesalahan pemahaman bahwa nama Dracula berarti setan dalam salah satu dialek bahasa Rumania, padahal seharusnya berarti Anak Naga.[5] Sir Henry IrvingInspirasi Dracula tidak hanya datang dari nama Dracula, secara fisik Dracula memiliki ciri sama dengan sahabat baik Bram Stoker, yaitu aktor Sir Henry Irving.[4] Postur tubuh, kegagahan serta ciri fisik lainnya adalah ciri fisik yang sama persis yang dimiliki Dracula.[4] Konon Bram Stoker juga terinspirasi dari tempramen buruk Sir Henry Irving dalam menciptakan Dracula yang jahat.[4] Pengaruh lainSejak novelnya yang pertama, The Snake's Pass, ia telah menunjukkan ketertarikan yang besar pada makhluk gaib.[4] Sebelum Dracula, Bram Stoker membaca beberapa novel tentang vampir.[4] Adalah "Carmilla" (1871) oleh pengarang Irlandia lainnya Sheridan Le Fanu dan "The Vampyre" (1819) oleh John Polidori.[4] "Carmilla" sendiri adalah novel tentang seorang vampir wanita yang mengejar korban wanita yang memiliki kecenderungan menyukai sesama jenis.[4] Dari "Carmilla", Bram Stoker mengambil inspirasi tentang ciri umum vampir yang akhirnya terkenal lewat novelnya Dracula.[4] Sedangkan dari "The Vampyre" ia terinspirasi untuk membuat seorang vampir aristokrat.[4] Sebelumnya gambaran vampir di masyarakat Eropa adalah mempunyai roh serta membunuh secara membabi buta.[6] Rujukan
|