Dolok Masihul, Serdang Bedagai
SejarahPra kemerdekaanPada masa pra-kemerdekaan, Dolok Masihul merupakan salah satu dari luhak (kemudian menjadi kedatukan) pada Kerajaan Bedagai yang kemudian menjadi salah satu wilayah kewaziran dari Kesultanan Deli. Kata Dolok Masihul sendiri berasal dari bahasa Simalungun yakni "Dolok / Dolog" yang berarti Gunung/Bukit dan "Masihul / Masihol" yang berarti merindu, sehingga jika digabungkan memiliki arti bukit merindu.[3] Penamaan wilayah tersebut terjadi ketika dimasa lampau ada orang dari Raya Simalungun bernama Dolop yang diundang ke wilayah Deli dengan maksud menyerang kerajaan Malasori. Setelah kerajaan itu ditaklukkan, Dolop menikahi putri dari raja kerajaan itu yang kemudian melahirkan keturunan yang salah satunya bernama Muda Tolib (Abdul Thalib) yang pada kemudian hari diberi gelaran "Datuk Pemegang Rencana" sekaligus mengepalai suatu permukiman yang menjadi cikal bakal kedatukan Dolok Masihul dan keturunan yang dihasilkan dari Dolop dimakamkan di belakang Masjid Jami’ Dolok Masihul.[4] Sebelum menjadi sebuah kedatukan, Dolok Masihul merupakan sebuah kampung yang dimana dipimpin oleh seorang Penghulu Kampung.[5] Kemudian wilayah ini berubah status menjadi sebuah luhak (kemudian menjadi kedatukan) yang dimana batas wilayah kedatukan ini berada diantara Sei Belutu, Serbajadi, Teluk Mengkudu, Sei Rampah.[6] Kedatukan ini berubah menjadi kewedanaan setelah kemerdekaan Indonesia yang diikuti Revolusi Sosial Sumatra Timur pada tahun 1946 yang berakibat perubahan total pada sistem pemerintahan dan kewilayahan pada masa itu. Pasca kemerdekaanSetelah Indonesia merdeka, pada tahun 1945 sampai 1963 Dolok Masihul berada dalam kawasan Kewedanaan Bedagai, yang mana kepala Pemerintahannya hanya disebut Asisten Wedana, setelah Kewedanaan dihapus pada tahun 1963, maka Pemerintah Wilayah Kecamatan Dolok Masihul langsung dibawahi oleh Bupati KDH Tk-II Deli Serdang yang mana pada saat ini Kecamatan Dolok Masihul diwilayah Kabupaten Serdang Bedagai yang baru dimekarkan sesuai dengan Undang-undang Nomor : 36 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Propinsi Sumatera Utara dan selanjutnya Kecamatan Dolok Masihul dimekarkan menjadi 2 (dua) Kecamatan yakni : Kecamatan Dolok Masihul dan Kecamatan Serba Jadi sesuai dengan Perda No. 6 tahun 2006 tanggal 17 Oktober 2006 tentang perubahan Nomen Klatur Kecamatan Bangun Purba menjadi Kecamatan Silindak dan Kecamatan Galang menjadi Kecamatan Serba Jadi. Geografi dan IklimKecamatan Dolok Masihul terletak pada posisi 3°13’ - 3°33’ Lintang Utara dan 99°01’ - 99°11’ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 20 – 80 meter di atas permukaan laut. Secara geografis, Dolok Masihul dikelilingi oleh area persawahan dan area perkebunan yang dibuktikan adanya dua perkebunan besar yang terletak di Dolok Masihul yakni PT Perkebunan Nusantara III (Persero) di Desa Sarang Giting dan PT Socfin Indonesia (Socfindo) di Desa Martebing/Bangun Bandar dan Desa Tanjung Maria serta beberapa perusahaan perkebunan yang tersebar di kecamatan ini. Luas wilayah Kecamatan Dolok Masihul sebesar 237.42 Km2 dan Dolok Masihul berbatasan langsung dengan;
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, curah hujan di Dolok Masihul berkisar selama 10 hari dan tinggi curah hujan setinggi 168 mm.[7] PemerintahanPusat pemerintahan Kecamatan Dolok Masihul berada di Kelurahan Pekan Dolok Masihul. Kecamatan Dolok Masihul memiliki 27 Desa dan 1 Kelurahan dan setiap Desa dan Kelurahan memiliki Dusun dan Lingkungan (untuk Kelurahan) sehingga jumlah Dusun dan Lingkungan sebanyak 111 Dusun dan 8 Lingkungan.[8]
Selayaknya sebuah kecamatan, Dolok Masihul dipimpin oleh seorang kepala pemerintahan yaitu camat dan sejak 1945, Dolok Masihul memiliki Camat yang telah silih berganti dari masa ke masa. Adapun yang pernah menjabat sebagai Camat Dolok Masihul yakni[11];
DemografiPendudukKecamatan Dolok Masihul merupakan kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 3 (tiga) setelah Kecamatan Perbaungan dan Kecamatan Sei Rampah di Kabupaten Serdang Bedagai.[14] Berdasarkan Visualisasi Data Kependudukan pada Ditjen Dukcapil Kemendagri per 31 Desember 2023, Jumlah penduduk pada Kecamatan Dolok Masihul berjumlah 55.518 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki 27.442 jiwa dan perempuan 28.076 jiwa dengan sex ratio 97,7%.[2] Kemudian kepadatan penduduk pada Kecamatan Dolok Masihul sebesar 238 jiwa per km² pada tahun 2022 dan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2010 ke tahun 2020 sebesar 0,86 persen dimana laju pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu di Desa Sarang Torop sebesar 6,62%, sedangkan laju pertumbuhan penduduk terendah yaitu di Desa Sarang Ginting yaitu sebesar -1,24%.[14] AgamaBerdasarkan Visualisasi Data Kependudukan pada Ditjen Dukcapil Kemendagri per 31 Desember 2023, mayoritas Penduduk Dolok Masihul memeluk menganut agama Islam yakni 79,19%, kemudian Kristen 20,21% dimana Protestan 18,20% dan Katolik 2,01%. Kemudian Hindu 0,02 %, Budha 0,58 %, Konghucu 0,004% dan kepercayaan lainnya sebesar 0,002%.[2] Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 71 Masjid, 49 Gereja baik Gereja Protestan maupun Katolik, 40 Musholla dan 1 Vihara.[15] GaleriReferensi
Sumber referensi
|