Noah dibentuk dengan nama Peterpan di Bandung pada tahun 2000 oleh Ariel (vokalis), Andika (kibor), Indra (bas), Lukman (gitar), Reza (drum) dan Uki (gitar). Mereka memulai kariernya sebagai band yang tampil reguler kafe. Penampilan apiknya kemudian dilihat oleh manajer band Caffeine dan produser Noey yang menawarkan kontrak label dari Musica Studio's melalui album kompilasi Kisah 2002 Malam. Debut singelnya di album tersebut, "Mimpi yang Sempurna" memperoleh respons yang baik dengan penjualan album yang mencapai 150 ribu kopi. Album studio pertama mereka, Taman Langit dirilis pada tahun 2003 dan mendapat penjualan yang baik di kala penjualan album di Indonesia sedang turun.[2][3] Ini diikuti dengan album studio kedua mereka, Bintang di Surga yang dirilis pada tahun 2004 dan terjual sebanyak tiga juta kopi menjadikannya sebagai salah satu album terlaris di Indonesia.[4] Berikutnya, sebuah album musik tema untuk film tahun 2005 Alexandria dirilis, ini menjadi album kedua mereka yang terjual diatas satu juta kopi.[5]
Selepas keluarnya Andika dan Indra dari band pada tahun 2006, mereka merilis album studio ketiga sekaligus terakhirnya dengan nama Peterpan, Hari yang Cerah... yang dirilis pada tahun 2007. Ini dikarenakan ibu Andika yang keberatan apabila mereka tetap tampil dengan nama Peterpan. Pada tahun 2008, mereka merilis album kompilasi terbaik Sebuah Nama, Sebuah Cerita sebagai perpisahannya dengan nama Peterpan. Setelah itu, David (kibor) yang sebelumnya menjadi pemain tambahan diresmikan menjadi personel tetap. Peterpan melepas namanya pada tahun 2009 yang untuk sementara menggunakan masing-masing nama personel mereka, "Ariel, Uki, Lukman, Reza, David".
Sembari merencanakan nama yang baru untuk bandnya, "Ariel, Uki, Lukman, Reza, David" merilis album instrumental Suara Lainnya pada tahun 2012 ketika Ariel masih dipenjara terkait kasus video seksnya. Setelah Ariel bebas bersyarat, mereka mengumumkan nama baru untuk bandnya yaitu Noah. Mereka merilis album studio pertamanya dengan nama baru, Seperti Seharusnya yang sukses secara komersial dengan penjualan lebih dari satu juta kopi, ini menjadi album ketiga mereka yang terjual di atas satu juta kopi.[6] Untuk mengatasi kebingungan kepemilikan lagu karena nama baru band, mereka membuat proyek tetralogi "Second Chance" yang berisi rekaman ulang lagu-lagu Peterpan di bawah nama Noah. Reza keluar dari band setelah perilisan seri pertama proyek "Second Chance" mereka, Second Chance yang dirilis pada akhir tahun 2014.[7] Pada tahun 2016, mereka merilis album kompilasi yang berisi daur ulang lagu-lagu legendaris musisi Indonesia, Sings Legends. Mereka merilis album studio keduanya, Keterkaitan Keterikatan pada tahun 2019 yang diikuti dengan keluarnya Uki dari band.[8] Pada akhir tahun 2021, Noah merilis lanjutan seri kedua proyek "Second Chance", Taman Langit. Seri ketiga dan keempat secara berurutan dirilis pada awal tahun 2022, yaitu Bintang di Surga dan Hari yang Cerah.
^Di iTunes, "My Situation" dan "Jalani Mimpi" dirilis dalam singelnya masing-masing.[12][13] Sedangkan di JOOX dan Spotify, keduanya dirilis dalam singel yang sama, yang berjudul "New Singles".[14][15]
^Untuk edisi premium, terdapat dua keping cakram padat. Pada keping pertama berisi lagu-lagu dari album tersebut dengan rekaman audiofil. Pada keping kedua berisi video konser "Tribute to Peterpan" yang dilangsungkan di empat kota dan dibawakan oleh musisi yang beragam.[17][18]
^Mandiri, Ardi; Ismail (2015-01-01). "Haru, Perpisahan Reza Dan 'Noah'". Suara.com. Diakses tanggal 2021-02-03.Lebih dari satu parameter |author1= dan |last= yang digunakan (bantuan)