Dilla Fadiela
Dilla Fadiela (lahir 24 Juli 1993) adalah seorang artis, presenter, model, dan ratu kecantikan berkebangsaan Indonesia. Dilla berkompetisi pada kontes Puteri Indonesia 2018 dengan mewakili provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana ia meraih posisi 3rd Runner-up dengan dimahkotai sebagai Puteri Indonesia Perdamaian 2018.[1][2] PendidikanDilla merupakan alumnus SMA Negeri 11 Yogyakarta dan merupakan lulusan Ilmu Komunikasi di Universitas Atmajaya Yogyakarta dengan meraih gelar sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.).[3][4] KarierDilla mengawali karier sebagai model dengan sekolah di sekolah model Samurai Pro, Yogyakarta. Namun ketika dia menginjak bangku SD, kursus modelingnya terhenti, karena ia harus pindah mengikuti ibunya yang ditugaskan bekerja di Surabaya. Di bangku SMP, mereka pindah ke Semarang dan kembali ke dunia modeling dengan mengikuti aneka macam lomba tingkat sekolah. Dari bakat di dunia modeling ini akhirnya Dilla bisa menjuarai berbagai kompetisi, salah satunya berhasil menjadi pemenang kategori Busana Nasional Wajah Femina 2016. Selain itu, ia juga sering menjadi model di berbagai acara peragaan busana, seperti Boyolali Fashion Show, Jogja Fashion Week, dan Jakarta Fashion Week. Pada akhir Desember 2016, dalam acara Boyolali Fashion Show, ia berkesempatan mengenakan kebaya karya designer terkemuka Indonesia, Anne Avantie. Pada Februari 2017, ia dipercaya Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk tampil sebagai model dalam majalah edisi pertama tahun 2017 berjudul "Country of Heritage", yang pemotretannya mengenakan kebaya di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.[5] Tak hanya di dunia modeling, ia juga berbakat di bidang seni peran. Terbukti sebelum mengikuti ajang Puteri Indonesia 2018, Dilla sempat bermain di beberapa layar lebar sebagai pemeran pembantu, seperti di film Surga Yang Tak Dirindukan, Rudy Habibie, dan juga Kartini. Setelah menjajal dunia akting, Dilla pun mencoba untuk terjun di kontes kecantikan Puteri Indonesia berkat motivasi dari Artika Sari Devi dan Whulandary Herman. Kedua pemenang Puteri Indonesia yang maju di tingkat internasional. Dilla pun tertarik melakukan hal sama dengan membawa nama baik DI Yogyakarta, khususnya Indonesia di kancah dunia. Kontes kecantikanPuteri Indonesia DI Yogyakarta 2018Pada 2018, ia mengikuti kontes kecantikan Puteri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2018, dimana ia berhasil terpilih menjadi pemenang. Sebagai pemenang Puteri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2018, ia mewakili provinsi DI Yogyakarta di ajang nasional, yaitu Puteri Indonesia 2018. Puteri Indonesia 2018Sebagai pemenang Puteri Indonesia DI Yogyakarta 2018, ia berhak mewakili DI Yogyakarta pada ajang Puteri Indonesia 2018. Dilla berhasil menjadi Runner-up 3 dengan bergelar sebagai Puteri Indonesia Perdamaian 2018, ia juga mendapat penghargaan Runner-up 1 Best In Evening Gown dan Runner-up 2 Puteri Berbakat. Dilla dimahkotai oleh Dea Rizkita, penyandang gelar Puteri Indonesia Perdamaian sebelumnya. Dea Rizkita terpaksa menobatkan penerusnya dibelakang panggung. Hal ini terjadi karena pihak Miss Grand International telah memutuskan kontrak lisensi dengan Yayasan Puteri Indonesia,[6] hal tersebut yang membuat Dilla tidak berkompetisi mewakili Indonesia di ajang kecantikan internasional, termasuk Miss Grand International. Sebagai Puteri Indonesia Perdamaian 2018, Dilla gencar untuk menyuarakan kerukunan dan perdamaian melalui tagar "Stop Hating Start Loving". Ia juga tak pernah lelah menyebarkan semangat untuk mencintai lingkungan sekitar dan berhenti membenci antar sesama. Dilla merupakan wanita terakhir yang bergelar sebagai Puteri Indonesia Perdamaian, karena pihak Miss Grand International telah memutuskan kontrak lisensi dengan Yayasan Puteri Indonesia, tidak ada lagi Puteri Indonesia yang berkompetisi pada ajang Miss Grand International. Sebagai gantinya, gelar Puteri Indonesia Perdamaian kembali diubah menjadi Runner-up 3 Puteri Indonesia, gelar tersebut selanjutnya diberikan kepada Annisa Fitriana. FilmografiFilm
Serial web
Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|