Dewi Motik
Dr. Hj. Cri Puspa Dewi Motik, M.A., M.Si. adalah seorang pengusaha perempuan terkenal di Indonesia. Dia aktif dalam berbagai kegiatan usaha, pendidikan dan kemasyarakatan. Selain sebagai pengusaha Motik juga dikenal sebagai penulis, pengajar, dosen dan motivator.[1] Motik merupakan sosio-entrepreneur yang aktif menggelorakan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah pada rakyat kecil.[2] Ia terkenal atas kiprahnya sebagai Pendiri dan Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2009-2014. Kehidupan awalMotik lahir Jakarta pada tanggal 10 Mei 1949. Ia adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Ayahnya, Basyaruddin Rahman Motik merupakan seorang pengusaha terkenal asal Palembang.[3] Meski begitu dia dididik sang ayah untuk mandiri sejak kecil. Saat umur 14 tahun dia sudah terbiasa mencari uang dengan bermain sulap di jalan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Dia pun sering menjajakan kue brownies yang dia buat sendiri. Sejak saat itu, jiwa wirausahanya semakin menyala. Parasnya yang cantik membuat sosok ini pernah terpilih sebagai Pemenang Harapan None Jakarta pada 1968 dan sebagai Ratu Jakarta Fair. Kemudian pada tahun 1974 dinobatkan sebagai Top Model of the Year. Tiga tahun kemudian tepatnya pada tahun 1977 terpilih sebagai Wanita Karier Ideal dan pada tahun 1981 terpilih sebagai Wanita Berbusana Terbaik dan pada tahun 1989 terpilih sebagai Wanita Excecutive Berbusana Terbaik. Dulunya Motik memang aktif di dunia hiburan sebagai model, namun hal itu ditinggalkannya setelah fokus menempuh dunia pendidikan.[4] Motik adalah lulusan Sarjana Pendidikan IKIP Jakarta dan Sarjana Seni Rupa di Universitas Florida, Miami, Amerika Serikat. Pendidikan pascasarjana dituntaskan di Bidang Pengkajian Ketahanan Nasional (PKN), Universitas Indonesia. Sedangkan program doktoral diselesaikan di Universitas Negeri Jakarta di bidang Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Sepulang menyelesaikan studi di Amerika Serikat, Dewi meneruskan usaha orang tuanya di bidang ekspor impor, dan juga beragam jenis usaha lainnya. Usaha garmen yang dipimpinnya bahkan sempat memiliki 3.500 karyawan. KarierPada tahun 1975, bersama Dr. Hj. Kemala Motik Abdul Gafur, ia mendirikan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) pada tahun 1975. Organisasi ini tidak hanya berperan sebagai asosiasi pengusaha wanita namun juga sebagai lembaga pendanaan untuk membantu para pengusaha wanita membiayai bisnis mereka. Ia pun kemudian ditunjuk sebagai ketua umum organisasi ini pada tahun 1982.[5] Motik terpilih sebagai Ketua Sub Konsorsium Usaha Jasa Boga dan Memasak Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1984-1990. Selanjutnya, pada tahun yang hampir bersamaan ia terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Boga Indonesia Pusat 1987-1999. Selain bergiat di bidang usaha, terutama boga, Dewi Motik memiliki misi kuat untuk membina dan memberdayakan para perempuan Indonesia, apalagi setelah ia didapuk menjadi Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani).[6] Contoh langkah nyatanya adalah pada tahun 2010, ketika ia menjalin kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia dalam menyosialisasikan program internet sehat. Ia juga mempelopori terselenggaranya Kowani Fair sebagai ajang menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan perempuan Indonesia. Selain perempuan, masalah usaha kecil juga mendapat perhatian khusus dari Anggota dari World Assembly of Small & Medium Enterprises (WASME) ini. Peran serta dan aktivitas ibu 3 orang anak ini tidak terbatas di dalam negeri, tetapi sudah mendunia. Ia banyak mendapat undangan dari luar negeri, baik pemerintahan, lembaga asing, maupun PBB, untuk menyampaikan pandangannya di bidang lingkungan hidup dan pembangunan hidup berkelanjutan atau di bidang ekonomi dan kewanitaan. Peranan internasionalnya antara lain pada tahun 1996 ia menjadi pembicara pada seminar "On Improving Trade & Investment" antara Indonesia dan Yunani di Yunani, pembicara sekaligus terpilih menjadi wakil presiden pada International Congress of World Association of Small and Medium Enterprises (WASME) di India, pembicara dalam World Convention The Federation of Island Nation for World Peace di Jepang, pembicara dalam 5th International Federation of women Entrepreneur di Australia, dan pembicara dalam Australian Council of Business Women Ltd.-Business Forum di Australia. Pada tahun 1997, ia menjadi pembicara dalam The 10th World Association of Small & Medium Enterprises Congress di Amerika Serikat, memimpin sidang "The 6th International Federation of Women Entrepreneurs Conference (IFWE) sebagai Presiden IFWE di Ghana, pembicara dalam "An International Forum of Strengthening Women's Business Organization" di Amerika Serikat, dan menjadi pembicara dalam "FCEM 45th International Congress of Women Business Owners: oleh The National Association of women Business Owners" di Afrika Selatan. Motik juga sering membawa nama Indonesia ke kancah internasional, seperti saat menjadi delegasi Indonesia mewakili dunia usaha pada Asia Pacific Forum for Environment and Development (APFED) di Jakarta tahun 2002, dan anggota delegasi Indonesia mewakili Business Forum dalam Preparatory Committee IV Ministerial Meeting Wold Summit and Suistainable Development di Bali pada tahun yang sama Motik merupakan sosio-entrepreneur yang aktif menggelorakan koperasi dan usaha kecil-menengah pada rakyat kecil. Usaha kecil yang tengah digelutinya adalah motor toko (Moto), sedang dirintis juga becak toko (Bento), mobil, dan motor distribusi. Saat ini, Dewi Motik menjabat sebagai direktur berbagai perusahaan swasta antara lain Pimpinan Umum DE MONO Grup (Lembaga Pendidikan Keterampilan dan Kewiraswastaan DE MONO dan Koperasi DE MONO), serta pimpinan di beberapa perusahaan. Kehidupan pribadiMotik menikah dengan Pramono Soekasno pada tahun 1975.[7] Dari pernikahan keduanya, mereka dikaruniai dua orang anak yaitu Moza Pramita Pramono dan Adimaz Prarezeki Pramono.[8][9] Penghargaan
Referensi
Pranala luar |