Dewi, Bayan, Purworejo
Nama Dewi berdasarkan legenda Desa tersebut konon pada zaman kerajaan Pajang untuk keselamatannya seorang putri ningrat bernama Dewi dilarikan dari Pajang oleh 2 orang pengawalnya bernama Ki Honggowongso dan Ki Ketononggo karena runtuhnya kerajaan tersebut. Selanjutnya dihutan belantara membangun tempat tinggal dan bercocok tanam berupa padi. Pada suatu saat terjadi adanya sayembara dari kraton Mataram disaat Raja mencari beras untuk makanan kraton dan dalam sayembara tersebut sang Dewi memenangkan sandiwara karena berasnya putih dan enak (pulen), sehingga sang Dewi selain memenangkan sandiwara, dan juga karena parasnya yang cantik akhirnya dijadikan garwo dari sang Raja. Selanjutnya Desa yang ditempatinya untuk mengenangnya oleh sang Raja diberi nama Desa Dewi, dan beras/padi yang memenangkan sayembara diberi nama beras Dewi, sedangkan Ki Ketononggo dan Ki Honggowongso meninggal di Desa Dewi dan kuburannya masih ada sampai dengan sekarang, sedang padi Dewi sekarang sudah sulit dicari semenjak adanya kewajiban masyarakat untuk menanam padi yang ditentukan pemerintah zaman orde baru. Padi Dewi termasuk padi paling unggul pada zamannya dan cukup terkenal s.d. tahun 1970 dan rasanya di atas padi rojo lele maupun padi cianjur.
|