Deeyah Khan (lahir pada 7 Agustus 1977 di Oslo, Norwegia), adalah seorang sutradara film sekaligus pembela Hak Asasi Manusia[1] yang berkebangsaan Norwegia-Inggris. Ia memendirikan sebuah perusahaan produksi bernama Fuuse yang khusus memproduksi film dokumenter, digital media dan penyediaan konten untuk acara televisi dan siaran langsung. Ia juga pendiri dan pemimpin redaksi Majalah Sister-Hood yang menyoroti beragam suara wanita Muslim. Sister-Hood merupakan salah satu proyek pribadi Deeyah yang diproduksi oleh Fuuse.
Pada tahun 2016, Deeyah menjadi Duta Besar UNESCO Goodwill untuk Kebebasan Artistik dan Kreativitas..
Biografi
Deeyah lahir di Oslo, Norwegia dari orang tua Muslim Sunni. Ibunya adalah seorang Pashtun yang berasal dari Afghanistan dan ayahnya adalah seorang Punjabi dari Pakistan[2] Dia memiliki adik laki-laki bernama Adil Khan yang merupakan aktor dan presenter TV.
Awal Karier
Pada usia tujuh tahun, Deeyah diperkenalkan pada dunia music oleh sang ayah. Pada usia 8 tahun, untuk pertama kalinya ia tampil di depan umum yaitu di Norwegia National TV. Sejak itu, ia semakin sering muncul di TV dan menjadi penyanyi tamu pada album penyanyi lain.
Album pertamanya adalah "I Alt Slags Lys" diluncurkan ketika dia berusia lima belas tahun. Dua tahun kemudian album lain diluncurkan. Tepat setelah peluncuran album, ia berangkat ke UK lalu meluncurkan dua single dan sebuah album. Lalu, memutuskan untuk berhenti bernyanyi dan tampil di depan umum. Ia lebih memilih bekerja di belakang layar sebagai produser musik
Diskografi
- 2013: Wanita Iran (album kompilasi yang menampilkan artis wanita Iran).[3]
- 2013: Echoes Of Indus CD menampilkan sitaris Pakistan Ashraf Sharif Khan Poonchwala.
- 2012: Nordic Woman (album kompilasi yang menampilkan artis perempuan dengan musik tradisional Nordik dari Norwegia, Swedia, Denmark, Finlandia, dan Islandia. Produksi pertama dari seri album musik Deeyah’s WOMAN. Diproduksi oleh Deeyah.)
- 2010: Listen To The Banned (album kompilasi yang menampilkan artis dari Afrika, Timur Tengah dan Asia yang dilarang, dianiaya dan di penjara. Album ini menerima pujian dan ktirikan tapi mampu berada di tangga lagu ke-6 di World Music Charts Eropa dan bertahan di posisi itu hingga berbulan-bulan. Bahkan Amnesty International di Inggris mendukung album Listen To The Banned dan tersedia di situs resmi mereka untuk diunduh secara bebas hingga akhir tahun 2010.[4]
- 2007: Ataraxis (Album).[5]
- 2005: Plan of My Own / "I Saw You" 2005 - Inggris # 37
- Deepika (Album).[6]
- 1995: Color Of My Dreams (Single).[7]
- 1995: History (Single).[8]
- 1995: Get Off My Back (Single)[9]
- 1992: I alt slags lys (Album).[10]
Sisterhood
Pada tahun 2007 Deeyah meluncurkan Sister-Hood sebagai wadah bagi para wanita muslim untuk mengekspresikan diri. Pada tahun 2016, Sister-Hood diluncurkan kembali sebagai majalah online yang mempromosikan suara-suara wanita muslim. Dalam waktu enam bulan sejak peluncurannya sebagai majalah online, Sister-Hood memenangkan Espoke Living Best Website di Asian Media Awards 2016 yang menyoroti kesetaraan perempuan serta menciptakan kesadaran akan isu-isu penting yang mempengaruhi wanita Muslim.
Membuat film
Deeyah membuat debutnya sebagai sutradara dengan memproduksi film documenter Banaz A Love Story. Ini adalah film pertama Deeyah sebagai sutradara dan produser. Film ini telah memenangkan penghargaan bergengsi dan penghargaan internasional, termasuk penghargaan Emmy 2013 untuk film dokumenter internasional terbaik. Film ini digunakan untuk melatih polisi Inggris..
Filmography
Film
|
Tahun
|
Judul
|
Fungsi
|
Rincian
|
jenis
|
2022
|
Behind the Rage: America’s Domestic Violence
|
Sutradara dan Producer
|
|
Dokumenter
|
2020
|
Muslim In Trump’s America
|
Sutradara dan Producer
|
Menang Penghargaan Peabody.[11]
|
Dokumenter
|
America’s War On Abortion
|
Sutradara dan Producer
|
Menang BAFTA.[12]
|
Dokumenter
|
2017
|
White Right: Meeting The Enemy
|
Sutradara dan Producer
|
Menang Penghargaan Emmy.[13] Menang Royal Television Society Penghargaan.[14] Menang PeaceJam Penghargaan Juri Khusus.[15] Menang Rory Peck Award.[16] Menang Women in Film and Television UK Awards.[17] Menang Asian Media Awards.[18] Nominasi untuk 2018 BAFTA.[19] Nominasi untuk Frontline Club Awards.[20]
|
Dokumenter
|
2016
|
Islam's Non-Believers
|
Sutradara dan Producer
|
Nominasi untuk Asian Media Awards .[21]
|
Dokumenter
|
2015
|
Jihad: A Story of the Others
|
Sutradara dan Producer
|
Menang New York International Independent Film and Video Festival award. Menerima Kementerian Seni & Budaya Norwegia Penghargaan Hak Asasi Manusia.[22] Nominasi untuk Grierson Awards.[23] Nominasi untuk BAFTA..[24] Nominasi untuk Golden Nymph Award . Nominasi untuk Creative Diversity Network Awards .[25]
|
Documentary
|
2012
|
Banaz a Love Story
|
Sutradara dan Producer
|
Menang Penghargaan Peabody. Menang Penghargaan Emmy.[26] Nominasi untuk Festival Film Internasional Bergen .Nominasi untuk Royal Television Society Penghargaan .
|
Dokumenter
|
Penghargaan dan Gelar Kehormatan
- 2017: Deeyah Khan ditunjuk sebagai anggota badan seni Dewan Kesenian Norwegia. Penunjukan ini berlaku selama empat tahun (2018 - 2021).[27]
- 2016: Deeyah Khan ditunjuk sebagai Duta Besar UNESCO untuk kebebasan artistik dan kreativitas. Dia bukan hanya seorang wanita Norwegia pertama yang telah ditunjuk sebagai Goodwill Ambassador UNESCO, tetapi juga Goodwill Ambassador pertama untuk kebebasan artistik dan kreativitas.[28]
- 2016: Deeyah Khan menerima Telenor Culture Award atas pencapaian artistiknya yang menyentuh beberapa tema paling penting dari zaman ini, seperti hak-hak wanita, kebebasan berekspresi dan nilai-nilai fundamentalnya.[29]
- 2016: Deeyah Khan menerima penghargaan Peer Gynt yang diberikan kepada individu atau lembaga yang telah menyoroti Norwegia secara internasional.[30]
- 2016: Deeyah Khan dianugerahi Gunnar Sønstebys Memorial Fund, yang didirikan pada tahun 2011 untuk mengenang Gunnar Sønsteby. Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk menghormati orang-orang atau organisasi yang telah muncul sebagai pembela keberanian dari nilai-nilai fundamental demokrasi dan membantu memastikan kebebasan dan kemandirian dalam sebuah negara.[31]
- 2015: Deeyah dianugerahi Penghargaan University of Oslo’s Human Right Awards karena menjadi pejuang hak-hak perempuan dan kebebasan berekspresi melalui seni dan perannya sebagai aktivis perempuan.[32]
- 2015: Deeyah dianugerahi Plan Jentepris (Girls Award yang diadakan setiap 11 Oktober, International Day of the Girl Child) Norwegia.[33]
- 2012: Deeyah dianugerahi Ossietzky Award yang merupakan Norwegia PEN’s Prize untuk prestasi luar biasa dalam bidang kebebasan berekspresi.[34]
- 2009: Deeyah dianugerahi Freedom to Create Prize International, bersamaan dengan Cont Mhlanga, seorang pemain drama dari Zimbabwe dan Belarus Free Theatre.[35]
- 1996: The Scheiblers Legat mempersembahkan kepada Khan sebuah Honor Award karena telah menjadi jembatan budaya, untuk menciptakan pemahaman dan toleransi melalui kontribusi musik dan artistiknya.[36]
Rujukan
|
---|
Umum | |
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|