Dassault Mirage 2000
Dassault Mirage 2000 adalah pesawat tempur multirole Prancis, supersonik bermesin tunggal, sayap delta, jet tempur generasi keempat,diproduksi oleh Dassault Aviation. Ia dirancang sebagai pesawat tempur ringan berdasarkan Dassault Mirage III pada akhir tahun 1970 untuk Angkatan Udara Prancis. Mirage 2000 berkembang menjadi pesawat multirole sukses dengan beberapa varian yang dikembangkan. Varian termasuk 2000N dan Mirage 2000D varian strike, telah meningkatkan Mirage 2000-5 dan ekspor beberapa varian.[2] Lebih dari 600 pesawat dibangun dan dalam pelayanan di sembilan negara pada 2009. SejarahPada awal tahun 1970-an Angkatan Udara Prancis meluncurkan program pesawat tempur masa depan (ACF-Avion de Combat Futur). Program ACF ini bertujuan membuat pesawat tempur baru sebagai pengganti Mirage III dan Mirage V. Pada awalnya perusahaan Dassault menawarkan pesawat tempur bermesin ganda Super Mirage, tetapi pesawat tersebut dirasakan terlalu mahal dan rumit sehingga pengembangan Super Mirage dibatalkan pada tahun 1975. Dassault kemudian menawarkan rancangan Mirage 2000 yang secara sepintas mirip dengan Mirage III dan Mirage V, tetapi dengan teknologi yang jauh lebih modern. Angkatan Udara Prancis menyetujui rancangan Mirage 2000 dan persetujuan untuk pengembangan lebih lanjut pun diberikan pada akhir tahun 1975. Prototype Mirage 2000 sendiri berhasil melakukan first flight pada tanggal 10 Maret 1978 dan mulai digunakan secara operasional pada bulan November 1982. Pada dasarnya Mirage 2000 ini mirip dengan Mirage III dan Mirage V, tetapi sebetulnya Mirage 2000 adalah pesawat yang sama sekali baru dengan kemampuan tempur dan manuver yang jauh lebih baik. Pesawat tempur ini dirancang sebagai all weather interceptor fighter, tetapi juga memiliki kemampuan sebagai ground attack aircraft. MIrage 2000 tercatat telah diproduksi sebanyak 601 unit dalam berbagai varian, termasuk varian jet latih tempur berawak ganda Mirage 2000B. Dari Mirage 2000B ini kemudian Angkatan Udara Prancis mengembangkanya menjadi varian strike/attack aircraft (sekelas dengan Panavia Tornado IDS, F-15E Strike Eagle, dan Sukhoi Su-30) Mirage 2000D dan Mirage 2000N sebagai pengganti pesawat pembom Mirage IV. Jika Mirage 2000D merupakan pesawat strike/attack konvensional, maka Mirage 2000N adalah strike/attack aircraft yang memilki kemampuan untuk membawa persenjataan nuklir. Mirage 2000 adalah salah satu pesawat tempur yang battle proven. Pesawat tempur ini digunakan oleh Angkatan Udara Prancis dalam Perang Teluk tahun 1991 dan operasi militer NATO di daerah Balkan pada tahun 1994-1999, walaupun Angkatan Udara Prancis harus kehilangan sebuah Mirage 2000 karena ditembak oleh peluru kendali anti serangan udara Serbia pada tanggal 30 Agustus 1995. Mirage 2000 masih digunakan oleh AU Prancis untuk mendukung operasi militer di Afghanistan dari tahun 2002 sampai dengan sekarang. Walaupun sejak tahun 2006 AU Prancis sudah mulai mengoperasikan Rafale, tetapi sekitar 150 Mirage 2000 masih akan terus memperkuat AU Prancis setidaknya sampai 5-10 tahun mendatang. Selain AU Prancis, Mirage 2000 juga digunakan oleh Angkatan Udara India, Uni Emirat Arab, Taiwan, Yunani, Mesir, Qatar, Peru, dan Brazil. Sama seperti AU Prancis, Mirage 2000 milik negara-negara tersebut juga pernah digunakan dalam sejumlah operasi militer yang sesungguhnya. Misalnya saja Mirage 2000 milik Uni Emirat Arab yang ikut digunakan dalam Perang Teluk tahun 1991 dan Mirage 2000 milik AU Peru yang digunakan dalam perang perbatasan dengan Ekuador pada tahun 1995. Mirage 2000 milik AU India juga digunakan dengan sukses dalam perang perbatasan dengan Pakistan pada tahun 1999. Salah satu peristiwa yang melibatkan Mirage 2000 terjadi pada bulan Oktober 1996. Pada saat itu situasi perbatasan antara Yunani dan Turki sedang memanas akibat sengketa perbatasan di daerah Imia/Kardak dan pada tanggal Oktober 1996 dalam sebuah insiden di wilayah perbatasan, Mirage 2000 milik AU Yunani menembak sebuah F-16D milik AU Turki. Peristiwa ini sempat ditutup-tutupi mengingat Turki dan Yunani sama-sama anggotan NATO dan pesawat F-16 tersebut dilaporkan jatuh karena kerusakan mesin. Namun akhirnya seorang mantan perwira AU Turki mengaku kepada media massa bahwa F-16 tersebut jatuh diitembak oleh Mirage 2000. Varian
Operator
Spesifikasi (Mirage 2000C)Data dari Complete Encyclopedia of World Aircraft, International Directory of Military Aircraft Ciri-ciri umum
Kinerja
Persenjataan
Avionik Lihat pula
Minat Indonesia untuk AkuisisiAwalnya, pihak pemerintah Indonesia memang memiliki minat untuk mengakuisisi jet generasi keempat ini pada tahun 1986. Namun kemungkinan tersebut pupus tatkala keputusan pemerintah kala itu jatuh kepada jet tempur besutan Lockheed Martin, yakni F-16.[3] Pada tahun 2009 Indonesia hampir saja memiliki Mirage 2000-5, hibah dari Qatar, akan tetapi tawaran tersebut ditolak dengan alasan biaya perawatan yang terlalu mahal dan dana yang tidak ada.[4] Dan di tahun 2022, wacana tersebut kembali mencuat seiring mendesaknya kebutuhan bagi TNI AU akan jet tempur yang memadai dalam kondisi interim demi mengisi kekosongan yang ditimbulkan akibat pensiunnya F-5E Tiger dan meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan, dan belum kunjung ditemukannya penggantinya, akibat Sukhoi Su-35 pesanan Indonesia dari Rusia yang terjegal oleh kebijakan CAATSA.[5] Akuisisi Indonesia terhadap Mirage 2000 akan berupa pembelian jet tempur bekas pakai dari dua negara teluk, yakni Qatar dan Uni Emirat Arab dengan masing-masing jenis varian dan jumlahnya sebagai berikut:
Pada tanggal 14 Juni 2023, Indonesia telah terkonfirmasi mengakuisisi Mirage 2000-5 bekas Qatar sebanyak 12 buah dengan nilai kontrak sebesar 733.000.000 euro. Kontrak tersebut sudah meliputi 12 unit Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar (9 single seat and 3 double seat, 14 engine and t-cell, technical publications, GSE, spare, test benches, A/C delivery, FF & insurance, support service tiga tahun), pelatihan pilot dan teknisi, dan persenjataan. Pesawat diperkirakan akan tiba 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara (Skadud) 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.[6] Dikabarkan bahwa pesawat akan dikirim menggunakan An-124 Ruslan milik perusahaan Perancis.[7] AlbumReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Dassault Mirage 2000.
|