Danjong dari Joseon
Danjong menggantikan ayahandanya, Munjong dari Joseon, pada usia 12 tahun. Karena ia terlalu muda untuk memerintah, pemerintahan di kerajaan jatuh ke tangan perdana menteri, Hwangbo In, dan wakilnya, Jenderal Kim Jongseo. Pada tahun 1453, pemerintahan ini mengalami sebuah kudeta yang dipimpin oleh pamandanya, Sejo, yang menghasut sejumlah sarjana dan pejabat yang bekerja di istana Raja Sejong untuk mendukung tuntutannya atas takhta. Hwangbo In dan Kim Jongseo dibekuk dan dibunuh di depan pintu gerbang Gyeongbokgung; pada tahun 1455 Danjong dipaksa untuk mengabdikasikan dirinya dan dibuang kepengasingan. Tahun berikutnya, enam pejabat istana berusaha untuk mengembalikan kekuasaannya, tetapi rencana mereka dipergoki dan kemudian mereka segera di eksekusi. Mengamati bahwa ia akan terus mendatangkan ancaman atas takhtanya, Sejo kemudian menerima nasihat istana dan memerintahkan untuk membinasakan Danjong. Ia dibunuh di rumahnya dimana ia diasingkan. Pembunuh bayaran yang dikirim Sejo mengunci kamar tidur Danjong dan membuat kamar tersebut menjadi sangat panas yang kemudian membakar anak laki-laki itu sampai mati. Ini terjadi pada tahun 1457. Danjong telah di lucuti gelarnya pada saat ia dibuang ke pengasingan, dan kemudian dipanggil sebagai "Pangeran Nosan" (노산군). Pada masa pemerintahan Raja Sukjong, para sarjana di istananya mengusulkan untuk mengembalikan gelarnya, dan pada tahun 1698, Pangeran Nosan yang diasingkan itu diberikan gelar anumerta "Danjong", dan kemudian disebut sebagai Raja Danjong. Keluarga
Nama Lengkap Anumertanya
Lihat pula
|