Danau Chao
Danau Chao (Hanzi: 巢湖) atau dalam bahasa Mandarin disebut Chao Hu[a] terletak di Hefei dan merupakan danau terbesar di Provinsi Anhui serta menjadi salah satu dari lima danau air tawar terbesar di Tiongkok. MitologiMenurut legenda, situs danau itu dulunya adalah kota makmur bernama Chaozhou. Karena dosa penduduknya, maka dikutuk oleh langit dan dimusnahkan dengan didatangkannya musibah banjir. Tugas mendatangkan banjir dilakukan oleh seekor naga putih yang kemudian bertemu dengan seorang wanita tua bermarga Jiao dan putrinya yang tidak berdosa seperti penduduk lainnya. Setelah kehancuran Chaozhou, hanya wanita tua dan putrinya yang diselamatkan. Mereka kemudian menjadi dua pulau yang muncul dari danau. Legenda ini mungkin berakar dari sejarah geologi, karena Danau Chao berada di persimpangan beberapa sesar utama, yang paling terkenal adalah Sesar Tan Lu, yang menyebabkan gempa bumi Tangshan 1976 di bagian utaranya. PariwisataLokasi wisata terkenal di sekitar danau ini yaitu Pulau Mushan, Kuil Zhong, Sungai Tongyang, Gunung Yinping dan Gua Para Dewa.[3] Polusi dan rehabilitasiSekitar 5 juta orang tinggal di dekat Danau Chao dan menggunakannya untuk irigasi, transportasi serta memancing. Penggunaan berat terjadi sejak tahun 1990-an, yang menyebabkan eutrofikasi dan endapan lumpur. Karena pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang pesat, mengakibatkan danau ini menjadi salah satu yang paling tercemar di Tiongkok.[4] Pembersihan Danau Chao menjadi prioritas utama, Pemerintah Tiongkok meminjam dari Bank Pembangunan Asia sebesar $250 juta pada tahun 2011 untuk mendanai proyek yang dinamakan "investasi dalam infrastruktur lingkungan tradisional, seperti jaringan saluran pembuangan, pabrik pengolahan air limbah, dan pengelolaan limbah padat", bersama dengan perubahan kebijakan seperti melarang penggunaan pupuk kimia di kalangan petani daerah. Menurut siaran pers Bank Pembangunan Asia pada tahun 2015, program untuk membersihkan danau ini telah berhasil, berdasarkan "kepemimpinan politik yang kuat dan konsisten, perencanaan dan analisis terpadu, struktur manajemen yang efektif, dan rekayasa keuangan."[5]
Catatan
Referensi
|