Daily NK
Daily NK adalah surat kabar daring yang berfokus pada isu-isu Korea Utara. Situs yang dioperasikan warga Korea Utara dan Selatan dibantu staf dan relawan dari negara ketiga ini berkantor pusat di Korea Selatan. Daily NK menerima berita dari sejumlah informan di dalam Korea Utara.[1] Daily NK didanai oleh berbagai institusi dan pendonor swasta, termasuk National Endowment for Democracy, LSM yang dipimpin Carl Gershman dan didanai Kongres Amerika Serikat.[2] Presiden Daily NK saat ini adalah Park In-ho.[3] SejarahDidirikan bulan Desember 2004 oleh Han Ki Hong dan Network for North Korean Democracy and Human Rights,[4] Daily NK mengangkat berita seputar Korea Utara ang berfokus pada informasi dalam dan masalah hak asasi manusia. Koran ini diterbitkan dalam bahasa Korea, tetapi juga menyediakan versi bahasa Inggris, Tionghoa, dan Jepang. Sumber-sumbernya di dalam Korea Utara berkomunikasi dengan kantor pusat melalui telepon seluler Tiongkok.[5] Daily NK juga memiliki koresponden di Republik Rakyat Tiongkok yang mewawancarai orang-orang yang melintasi perbatasan Tiongkok-Korea Utara.[6] Koran ini ikut mengangkat kisah para pelarian Korea Utara[7] dan mengawasi aktivitas media Korea Utara.[8] Laporan Daily NK sering dikutip media internasional.[9] Putra sulung mantan pemimpin Korea Utara Kim Jong-il, Kim Jong-nam, menyebut Daily NK sebagai sumber informasi dalam Korea Utara yang paling akurat, terutama mengenai kondisi pasar negaranya.[10][11] Sementara itu, Dewan Rekonsiliasi Nasional Korea Utara dalam pernyataan resminya melalui KCNA pernah mengkritik Daily NK karena melakukan "kampanye pencemaran nama baik yang anti-DPRK". Lee Chan-ho dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan memperingatkan pada tahun 2010 bahwa "banyaknya laporan mentah tanpa konfirmasi" dari sejumlah organisasi, termasuk Daily NK justru "mempersulit upaya untuk memahami kondisi Korea Utara."[12] Hwang Jang-yop, tokoh politik ternama Korea Utara sebelum kabur pada tahun 1997, sering menulis kolom di situs ini sebelum meninggal dunia di Seoul tahun 2010.[13] Salah seorang tokoh Korea Utara, Thae Yong-ho juga mengisi kolom tentang hubungan Korea Utara dan Korea Selatan.[14] Referensi
Pranala luar
|