Daftar tokoh wanita dalam Al-Qur'an
Tokoh-tokoh wanita dalam Al-Qur'an adalah tokoh-tokoh wanita yang pernah disebutkan baik namanya ataupun ciri-cirinya dalam Al-Qur'an ataupun hadits Rasulullah ﷺ yang dihormati ataupun dicela (dikutuk) dalam Islam. Beberapa wanita yang dapat menjadi teladan dalam Al-Qur'an lebih banyak dibanding wanita-wanita yang tercela. Bahkan dalam Al-Qur'an ada sebuah Surah yang artinya "Wanita" yakni Surah An-Nisa. Semua tokoh wanita tidak di sebutkan namanya, kecuali Maryam (مريم) dalam Al-Qur'an sebagai ibu dari Nabi Isa AS dan nama sebuah Surah yakni Surah Maryam [1] Walaupun Al-Qur'an tidak pernah menyebutkan nama-nama mereka, tetapi Allah menyebutkan mereka dengan ciri-ciri dan perbuatan yang telah mereka lakukan atau orang-orang terdekat atau yang melengkapi kisah-kisah dari para tokoh laki-laki dalam Al-Qur'an (Para Rasul, Nabi atau orang-orang saleh)[2] HawaHawa seperti tokoh-tokoh wanita dalam Al-Qur'an, Hawa disebutkan namanya dalam Al-Qur'an. Dia disebutkan dalam tiga Surah, yang merupakan wanita pertama di muka Bumi sekaligus ibu dari seluruh manusia.
Kata bercetak tebal diatas merujuk kepada Hawa. Ia diusir oleh Allah dari surga karena memakan buah khuldi dan dipindahkan ke bumi beserta setan-setan dan iblis [4] dan kisah pengusiran dan penurunan mereka ini juga sipercayai oleh umat Nasrani dan Yahudi .[5][6] Istri Nuh dan LutDalam tiga versi, Al-Qur'an pernah menyebutkan mengenai istri Nuh dan Luth. Dalam Al-Qur'an mereka dikisahkan tidak beriman kepada Allah, menentang ajaran suaminya dan banyak membantu orang-orang kafir.
Dalam masalah nama-nama mereka, menurut riwayat nama istri Nuh adalah Amzura dan istri Lut adalah Wā‘ila.[8].Kebangkangan dan kekafiran mereka sendiri banyak tercantum dalam Al-Qur'an. Istri Nabi Nuh sangat membangkang kepada suaminya sendiri bahkan menganggap suaminya sendiri sudah gila, hingga akhirnya ia tenggelam oleh air bah bersama dengan orang-orang kafir.[9] sedangkan istri Lut membocorkan amanah dari suaminya agar tidak memberitahukan kedatangan dua laki-laki yang bertamu ke rumah mereka (Malaikat Azab) kepada kaum Sodom untuk diserahkan kepada mereka[8] Anak-anak perempuan LutAnak-anak perempuan Lut pernah disebutkan dalam Surah Hud ketika kaum Sodom yang melakukan homoseksual sesama jenis. Anak-anak perempuan Luth dalam hal ini membantu ayahnya dalam meluruskan dari kaum Sodom.
Bahkan dalam surah lain, anak-anak perempuan Luth bersedia menjadi pelurus dalam hal Akidah kaum Sodom [8]
Anak-anak perempuan Luth dalam Al-Qur'an hanya ada dalam dua surah saja, dan mereka mencerminkan sifat yang baik dalam hal mendukung ayahnya dalam meluruskan kaidah agama.[8] Sarah, istri Nabi IbrahimNama Sarah, istri Nabi Nabi Ibrahim, telah terlebih dahulu disebutkan dalam Perjanjian Lama dan Taurat. Al-Qur'an menjelaskan bahwa Sarah adalah ibu dari Nabi Ishak, yang dilahirkannya pada usia tua.[8]
Dalam hadits Rasulullah ﷺ, nama sarah juga tidak terlalu mencolok, tapi justru nama Hajar lebih banyak disebutkan karena merupakan ibu dari Nabi Ismail.[13] Hajar dan Ismail juga diketahui secara luas bahwa mereka berdua adalah penduduk kota Mekah[14] yang pertama kali . Mereka juga merupakan nenek moyang dari bangsa Arab, sedangkan keturunan Sarah menjadi bangsa Israel melalui keturunannya, yaitu Ishak dan Ya'qub .[14] Istri Aziz (Zulaykha) dan wanita sekelilingnyaKisah Yusuf dan Zulaykha, istri Aziz, adalah bagian kecil dari bagian tokoh-tokoh wanita dalam Al-Qur'an.[8]
Ibu dan saudari MusaIbu Nabi Musa adalah satu-satunya wanita dalam Al-Qur'an yang menerima wahyu.[16] Tuhan mengirimkan wahyu kepada ibu Musa untuk membantu Musa agar tetap hidup .[16]
Peti yang dihanyutkan ibu Musa ternyata menepi di pemandian istana Firaun yang kemudian diasuh oleh keluarga Firaun. Disisi lain ibu Musa merasa hatinya menjadi kosong dan hampa.[18]
Kemudian setelah saudari Musa melihat bahwa Musa menolak susu demi susu yang diberikan perawat, Dia menyarankan untuk Musa disusui oleh ibunya.
Akhirnya Musa kembali ke pangkuan ibundanya, walaupun hanya sampai Musa berhenti menyusu.[20] istri MusaIstri Musa adalah seorang wanita, anak dari seorang Nabi yang diutus untuk kaum Madyan, yaitu Nabi Syuaib. Musa harus bekerja kepada Nabi Syuaib selama delapan hingga sepuluh tahun untuk menikahi anak-anak Nabi Syuaib.
Namanya tidak disebut dalam Al-Qur'an, tetapi beberapa qisas al-anbiya’ menduga bahwa namanya adalah Zipporah.[18] Kisah-kisah selanjutnya mengenai istri Musa juga dijabarkan dalam surah Al-Qasas [22] Istri Fir'aun, dikenal sebagai Asiyah, yang menjadi ibu angkat dari Nabi Musa.[18] Dari sekian panjang kisah perjalanan hidup Musa, Istri Firaun memegang peranan penting di dalamnya, karena Musa diasuh dan dibesarkan oleh keluarga Firaun berkat Asiyah.[23] Kebenaran Asiyah sebagai wanita beriman juga tercantum dalam Al-Qur'an .
Bahkan sebenarnya Asiyah justru berlindung kepada Allah dari kezaliman suaminya, Fir'aun.[2]
Ratu Saba (Bilqis)Istri ImranIstri Imran (ayah Maryam) sekaligus nenek dari Nabi Isa [26] tidak disebutkan namanya secara spesifik dalam Al-Qur'an.[27] Dalam tradisi Kristen dan Yahudi disebutkan sebagai Hannah. Menurut Al-Qur'an, Imran dan istrinya berdoa agar dikaruniai seorang anak[28]
MaryamMaryam merupakan satu dari empat wanita yang dianggap paling agung yang pernah hidup di dunia, di samping Aisyiah istri Firaun, Khadijah istri Nabi Muhammad SAW, dan Fatimah binti Muhammad dalam Islam. Maryam merupakan satu-satunya wanita yang namanya diabadikan dalam kitab suci Al-Qur'an. Bahkan salah satu surahnya, ada yang dinamai dengan surah Maryam, surah ke-19. Maryam disebut 34 kali dalam Al-Qur'an. Maryam menjadi panutan bagi wanita Islam di dunia. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT memilih Maryam di atas semua perempuan di seluruh dunia.[30] Istri-istri Muhammad
Nabi Muhammad sering kali disebutkan menikah dengan 11 orang perempuan. Terdapat kisah bahwa ia menikah dengan dua orang perempuan lainnya, tetapi diceraikannya sebelum mereka sempat bersama-sama, yaitu Amrah binti Yazid dari Bani Qilab dan Asma binti Nu'man dari Bani Kindah.[32]
Anak-anak perempuan Nabi MuhammadNabi Muhammad, memiliki empat anak perempuan dari istrinya, yaitu Khadijah binti Khuwailid, yaitu:
Wanita yang mengajukan gugatan kepada Nabi MuhammadAl-Qur'an menyebutkan wanita yang mengajukan gugatan karena pada awal surah ini disebutkan bantahan seorang perempuan yang menurut riwayat bernama Khaulah binti Tsa'labah terhadap sikap suaminya yang telah menzhiharnya. Hal ini diadukan kepada Rasulullah dan ia menuntut supaya dia memberikan putusan yang adil dalam persoalan itu.
Istri Abu LahabAl-Qur'an menyebut istri Abu Lahab dalam Surah ke 111, yaitu Surah Al-Lahab, tetapi tidak menyebutkan nama sebenarnya . Hadits Nabi meriwayatkan nama istri Abu Lahab bernama Umm Jamil binti Harb yang merupakan saudari Abu Sufyan.
Referensi
Pranala luar |