Daftar penyebaran suku di Bali

Pulau Bali memiliki keberagaman suku yang berkontribusi pada kekayaan budaya daerah ini. Mayoritas penduduknya adalah suku Bali Majapahit yang mempraktikkan budaya dan tradisi Hindu. Selain itu, terdapat suku Bali Aga, yang dianggap sebagai penduduk asli Bali sebelum pengaruh Hindu masuk. Mereka menjaga adat dan tradisi kuno yang berbeda dari masyarakat Bali pada umumnya.

Suku-suku di Bali

Suku Bali

Suku Bali Aga (Bali Mula)

Suku Bali Majapahit

Suku Bali Nusa

Suku Melayu Loloan

Suku Nyama Selam (Muslim Bali)

Suku lainnya (pendatang):

Suku Sasak

Suku Bugis

Suku Jawa

Suku Madura

Dan suku lainnya..

Suku Bali Aga

Suku Bali Aga adalah penduduk asli Bali yang sudah tinggal di pulau ini sebelum masuknya pengaruh Hindu dari Jawa melalui Kerajaan Majapahit. Mereka tinggal di daerah-daerah terpencil, seperti Desa Tenganan di Karangasem dan Desa Trunyan di sekitar Danau Batur. Suku Bali Aga memiliki tradisi yang sangat khas, misalnya sistem adat yang berbeda, aturan sosial yang ketat, dan keunikan seni serta arsitektur. Upacara pemakaman di Desa Trunyan, misalnya, terkenal karena jenazah tidak dikuburkan tetapi diletakkan di bawah pohon taru menyan yang menghilangkan bau busuk.

Suku Bali Majapahit

Suku Bali Majapahit merupakan keturunan para pendatang dari Kerajaan Majapahit di Jawa Timur yang bermigrasi ke Bali pada abad ke-14. Mereka membawa tradisi Hindu Jawa dan menjadi cikal bakal budaya Hindu Bali modern. Kedatangan mereka membawa pengaruh besar dalam seni, bahasa, tata cara beragama, dan struktur sosial masyarakat Bali. Budaya Bali saat ini banyak didominasi oleh pengaruh Majapahit.

Suku Bali Nusa

Suku Bali Nusa, atau Nak Nusé, adalah penduduk asli Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Mereka menggunakan dialek unik yang disebut basa Nosa, berbeda dari Bali daratan. Secara historis, Nusa Penida pernah menjadi kerajaan independen sebelum bergabung dengan Kerajaan Klungkung. Budaya dan tradisi mereka tetap khas meskipun dipengaruhi penduduk Bali daratan.

Suku Melayu Loloan

Suku Melayu Loloan adalah komunitas Melayu yang bermukim di Kabupaten Jembrana sejak abad ke-17. Kehadiran mereka berkaitan dengan sejarah migrasi pedagang dan pelaut Melayu ke Bali. Mereka memiliki budaya yang khas dengan pengaruh Islam Melayu yang kuat, seperti penggunaan huruf Jawi (huruf Arab-Melayu) dalam tradisi literasi mereka. Komunitas ini menjadi bagian dari keberagaman etnis di Bali, hidup berdampingan dengan masyarakat Hindu Bali.

Suku Nyama Selam

Muslim Bali (Bali:Nyama Selam) adalah komunitas Muslim di Bali. Mereka tinggal tersebar di berbagai wilayah, tetapi salah satu komunitas terbesar ada di Desa Pegayaman, Buleleng, serta Loloan di Jembrana. Meskipun beragama Islam, suku ini tetap menjalankan adat Bali seperti penggunaan bahasa Bali dan partisipasi dalam kegiatan sosial adat. Mereka mencerminkan kerukunan antarumat beragama di Bali, di mana budaya Hindu Bali berbaur dengan budaya Islam tanpa konflik.

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya